Kamis, 08 Juni 2006

Hipsi DIY: Bangga Jika Santri Punya Usaha!

Yogyakarta, Pondok Pesantren Tegal. Meskipun berat, namun harus tetap melaksanakan tanggung jawab yang telah ditangguhkan di atas pundaknya. Demikian gambaran perasaan H Buchori Al-Zahrowi, tatkala pengusaha-pengusaha NU Yogyakarta mendaulatnya sebagai ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) cabang Yogyakarta, Sabtu (1/6) sore, di gedung PWNU DIY, Jl MT Haryono, 41-42.

Ditemui Pondok Pesantren Tegal usai memimpin rapat perdana pembentukan kepengurusan HIPSI Yogya, bapak yang akrab disapa H Buchori AZ ini pun menuturkan perihal empat harapannya untuk HIPSI Yogya ke depan.

Hipsi DIY: Bangga Jika Santri Punya Usaha! (Sumber Gambar : Nu Online)
Hipsi DIY: Bangga Jika Santri Punya Usaha! (Sumber Gambar : Nu Online)

Hipsi DIY: Bangga Jika Santri Punya Usaha!

Pertama, tumbuhnya mindset enterpreneur. Kedua, meningkatnya ghirah wirausaha santri. Ketiga, bertambahnya link, dan keempat, memiliki data base pengusaha santri,” tuturnya.

Pondok Pesantren Tegal

Bendahara GP Ansor DIY ini pun menambahkan, bahwa selain pelantikan dan musyawarah kerja, hal yang pertama akan dilakukan oleh HIPSI Yogya adalah road show ke pondok-pondok dan kampus-kampus yang ada di Yogya. 

“Setelah ini kita akan road show ke pondok dan kampus, agar kita juga punya data base santri yang berwirausaha,” tandasnya.

Pondok Pesantren Tegal

Mengenai lembaga yang menjadi sasaran dari HIPSI Yogya, H. Buchori AZ telah memetakan bahwa sebagian besar sasarannya adalah wilayah pesantren. Mengingat bahwa HIPSI sendiri merupakan ‘anak’ yang lahir dari ‘rahim’ RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyyah). Namun tidak menutup kemungkinan juga akan menggandeng lembaga usaha di luar pesantren.

“Jika diprosentasekan, ya mungkin pesantren 60% lah, yang 40% luar pesantren,” papar pemilik usaha bakery ‘Aflah’ tersebut.

Ia pun berpesan kepada generasi muda, bahwa sekarang sudah bukan saatnya motivasi lagi, melainkan waktunya bertindak. Mengingat bahwa hal yang paling penting dalam berwirausaha adalah tindakan, bukan teori. 

“Kita akan bangga jika memiliki santri yang punya usaha,” pungkasnya sore itu.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Dwi Khoirotun Nisa’

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Tegal, Warta Pondok Pesantren Tegal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar