Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan Maarif NU, Drs. Suyoto MR, M.Ag, untuk menekan, bahkan menghilangkan budaya tidak baik tersebut, harus dimulai dari dunia pendidikan.
Budaya Tepat Waktu Harus Dimulai dari Pendidikan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Budaya Tepat Waktu Harus Dimulai dari Pendidikan
“Budaya tepat waktu wajib dipupuk, terutama pada siswa didik yang nantinya diharapkan akan terbawa sampai dewasa atau dunia kerja yang profesional,” ujarnya di Bandar Lampung kepada Pondok Pesantren Tegal, Rabu (17/10) .Pondok Pesantren Tegal
Untuk menekan budaya tidak tepat waktu, Maarif NU Lampung menerapkan program bel otomatis di madrasah-madrasah di bawah naungan Maarif Lampung.Pondok Pesantren Tegal
Program tersebut dilaksanakan atas kerjasama Maarif Lampung dengan Teknindo, sebuah perusahaan pemegang hak cipta dan paten Bel Otomatis Sekolah/Madrasah di Indonesia. Teknindo adalah perusahaan yang dipimpin Juliana Pengestu, lulusan Maarif kelahiran1980, di Banyumas, Jawa Tengah.Selain itu, menurut Suyoto, program ini merupakan tindak lajut dari rekomendasi Munas-Konbes NU di Cirebon 14-19 September lalu di bidang pendidikan, tentang pendidikan karakter.
“Dengan pemasangan bel otomatis, diharapkan mutu pendidikan madrasah lebih maju.”
Penerapan bel tepat waktu dimulai dari jam belajar di madrasah, bel masuk, ganti pelajaran, istirahat dan pulang dibuat otomatis sehingga kedisiplinan murid atau santri, guru dan staf madrasah berjalan dengan baik.
Penulis: Abdullah Alawi
Dari Nu Online: nu.or.id
Pondok Pesantren Tegal Makam, Pemurnian Aqidah, Aswaja Pondok Pesantren Tegal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar