Jumat, 06 November 2015

Meriah, Karnaval Budaya Madrasah NU Songsong Tahun Baru Hijriah

Pringsewu, Pondok Pesantren Tegal. Dalam rangka menyambut datangnya tahun baru hijriyah 1437, seluruh lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Pringsewu mengadakan Karnaval Budaya Islami, Sabtu (10/10).

Meriah, Karnaval Budaya Madrasah NU Songsong Tahun Baru Hijriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Meriah, Karnaval Budaya Madrasah NU Songsong Tahun Baru Hijriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Meriah, Karnaval Budaya Madrasah NU Songsong Tahun Baru Hijriah

Karnaval yang mengambil start dan finish di Kompleks Gedung NU Kabupaten Pringsewu ini menyusuri jalan lintas barat Kabupaten Pringsewu dengan menempuh jarak lebih kurang 4 Kilometer.

Menurut Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Pringsewu Ahmad Rifai, kegiatan karnaval ini sekaligus sebagai bentuk silaturahim sekolah dan madrasah Ma’arif kepada masyarakat di Kabupaten Pringsewu. “Dengan karnaval budaya ini diharapkan juga pelajar Ma’arif memiliki kreativitas positif dan dapat menjadi uswatun hasanah bagi masyarakat sekitar," terangnya.

Pondok Pesantren Tegal

Para pelajar tampak mengenakan berbagai macam kostum hasil kreativitas mereka masing masing. Beberapa madrasah juga terlihat mengenakan pakaian adat khas Nusantara. Pawai karnaval ini dilepas dengan iringan penampilan Group Drumb Band MTs Ma’arif Fajaresuk.

Pondok Pesantren Tegal

Rifai menambahkan bahwa peserta terbaik dalam karnaval ini akan mendapatkan piala yang sudah disiapkan oleh panitia penyelenggara. "Kami sudah menugaskan beberapa orang untuk menjadi juri penilai lomba dengan kriteria penilaian yang sudah ditentukan," katanya. (Muhammad Faizin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Makam Pondok Pesantren Tegal

Senin, 02 November 2015

Pelajar Putri Ingin Torehkan Sejarah Buat NU dan NKRI

Jakarta,Pondok Pesantren Tegal . Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Farida Farichah mengatakan organisasi yang dipimpinnya merupakan pintu masuk bagi generasi putri Nahdlatul ulama yang kelak akan menjadi tokoh-tokoh perempuan. 

Ia berharap IPPNU akan menjadi organisasi yang berkontribusi penting baik sejarah NU dan Indonesia. Hal itu bisa dicapai dengan meneladani kebaikan para pemimpin terdahulu dan memupuk kebaikan pada generasi sekarang. 

Pelajar Putri Ingin Torehkan Sejarah Buat NU dan NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar Putri Ingin Torehkan Sejarah Buat NU dan NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar Putri Ingin Torehkan Sejarah Buat NU dan NKRI

Di antara yang dilakukan untuk generasi sekarang, kata dia, IPPNU merupakan organisasi garda terdepan dalam memerangi bahaya narkoba. “Sebab itu kejahatan extraordinary,” katanya pada puncak harlah IPPNU ke-60 di gedung PBNU, Jakarta Jumat malam (27/3). 

Pondok Pesantren Tegal

Memerangi narkoba, menurut dia, tidak hanya dilakukan di tingkat pusat, melainkan sampai ke komisariat. Karena itulah pada tahun 2014 IPPNU mendapat penghargaan dari Kemenpora RI sebagai organisasi yang memerangi narkoba. “Hal tersebut kami persembahkan pada harlah ini,” tambahnya.

Ia juga menyebut keaktifan IPPNU menjadi  satu-satunya organisasi pelajar yang mengawal Pileg dan Pemilu 2014. “Ketika hari ini pelajar sangat antipolitik, kami cukup bisa membuktikan dalam pengawalan demoorasi,” katanya. 

Pondok Pesantren Tegal

Tak hanya di tingkat nasional, IPPNU juga ikut di kancah internasional seperti di ASEAN. Pada akhir tahun lalu, bersama organisasi-organisasi lain turut menyuarakan Islam Nusantara di Istanbul, Turki. “Karena Islam garis keras sudah menyasar anak muda.” Tugas berat kami, menurutnya, adalah menangkal bahaya radikalisme yang bisa mengikis Islam nusantara. 

Hadir pada kesempatan itu Sekretaris Jenderal PBNU H Marsudi Syuhud, Menteri Khofifah Indar Parawansa, Ketua UMUm KNPI Rifai Darus, Ketua Umum IPNU Khoirul Anam Haritsah, dan mantan-mantan Ketua IPPNU. Hadir pula ratusab anggota IPPNU dari Lampung, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jakarta. 

Sementara Sekjen PBNU meminta pelajar putri NU untuk bisa mengarahkan para kadernya menjadi generasi yang memiliki tujuan hidup dalam beragama dan bernegara. 

Sebagai organisasi di bawah NU, ia meminta kader IPPNU untuk meneruskan berorganisasi ke jenjang Fatayat dan Muslimat. “Di negara lain tidak punya organisasi seperti ini,” katanya.

Negara-negara muslim datang ke PBNU ingin belajar dan mengkaji perangkat organisasi sebagaimana NU. Terbukti adanya organisasi semacam NU bermanfaat bagi negara ini. 

Ia berpesan supaya IPPNU jangan terlalu banyak progam tapi tidak tergarap dengan baik. Meski sedikit, tapi dikelola dengan intensif. “Jangan banyak-banyak, tapi kadernya ke depan jadi tokoh semua dan ngurusi negara yang didirikan NU ini,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Syariah, Nasional, Warta Pondok Pesantren Tegal