Kamis, 22 Februari 2018

Luncurkan Miqat Kebinekaan, Sekjen PBNU Ingin Islam Damai

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal?



Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Helmy Faisal Zaini meluncurkan buku karangannya berjudul "Miqat Kebinekaan: Sebuah Renungan Meramu Pancasila, Nasionalisme, dan NU sebagai Titik Pijak Perjuangan" di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).

Luncurkan Miqat Kebinekaan, Sekjen PBNU Ingin Islam Damai (Sumber Gambar : Nu Online)
Luncurkan Miqat Kebinekaan, Sekjen PBNU Ingin Islam Damai (Sumber Gambar : Nu Online)

Luncurkan Miqat Kebinekaan, Sekjen PBNU Ingin Islam Damai

Helmy dalam sambutannya menjelaskan, judul buku ini sengaja menggunakan kata miqat, berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti batas.?

Menurutnya, Miqat Kebinekaan ini menggabungkan antara miqat zamani (waktu) dan miqat makani (ruang). "Dimensi ruang dan waktu yang bertemu menjadi kebersamaan itulah yang disebut Miqat Kebinekaan, "katanya.?

Ia menerangkan, kehadiran buku ini ? untuk menjawab kegelisahan terhadap munculnya aliran-aliran yang jauh dari nilai-nilai keislaman. "Ada upaya-upaya yang memaksakan kehendak baik itu melalui gerakan politik maupun berbagai macam gerakan-gerakan yang seolah-olah ini mengatasnamakan Islam, "katanya dengan mencontohkan ISIS.?

Menurutnya, keberadaan ISIS yang di Philipina, sudah menunjukkan warning bagi bangsa Indonesia. "Kita harus waspada untuk bersama-sama menghadapi Terorisme global," ujarnya.?

Pondok Pesantren Tegal

Ia menuturkan, buku dengan tebal 149 halaman ini, mengandung banyak pandangan keagamaan khususnya Islam. Dalam buku itu dijelaskan bahwa Nabi Muhammad dalam berdakwah selalu memakai cara-cara dengan bijaksana. "Jadi bukan dengan teror, bukan dengan bom, bukan dengan cacian, bukan dengan hinaan, bukan dengan menebar kebencian, bukan dengan pembunuhan, bukan dengan cara-cara yang tentu tidak diajarkan oleh agama."

Pondok Pesantren Tegal

Melalui buku ini juga, ia ingin terus mengedepankan Islam rahmatan lil alamin. Islam perdamaian, yaitu Islam yang ramah bukan Islam yang marah, Islam yang merangkul bukan yang memukul. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Syariah Pondok Pesantren Tegal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar