Selasa, 24 Februari 2015

Nusron Wahid: Inilah Tiga Pilar Bangsa Besar

Kudus, Pondok Pesantren Tegal - Kebesaran suatu bangsa sangat ditentukan oleh bersatunya tiga pilar yakni mauluduhu bi Makkah (kelahiran Nabi di Makkah), wahijratuhu bil madinah (hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah), dan washultonu bis syam (pemimpin Negeri Syam). Secara simbolik, ketiganya ini tercermin pada sosok habaib, kiai, dan pemimpin di Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua PBNU H Nusron Wahid dalam acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dan haul Eyang Suryo Kusumo di halaman Pesantren Nashrotul Ummah Desa Mejobo Kecamatan Mejobo Kudus, Selasa (31/5) malam.

Nusron Wahid: Inilah Tiga Pilar Bangsa Besar (Sumber Gambar : Nu Online)
Nusron Wahid: Inilah Tiga Pilar Bangsa Besar (Sumber Gambar : Nu Online)

Nusron Wahid: Inilah Tiga Pilar Bangsa Besar

Nusron menguraikan, Islam tidak akan kuat tanpa bersatunya kelahiran Nabi Muhammad. Membicarakan lahirnya Nabi Muhammad berarti ada hubungannya dengan kuturunan atau dzurriyah-nya yakni para habib.

"Jadi Islam di Indonesia akan kuat manakala ada habaib. Jadi kehadiran Habaib di sini telah memenuhi salah satu pilar tadi," tegas Ketua BNP3TKI ini.

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal

Sedangkan Hijratuhu bil Madinah, Nusron menjelaskan bahwa hijrahnya nabi ke Madinah pada zaman itu mendapat jaminan keamanan masa depan perjuangan kaum Ansor. "Berhubung sudah tidak ada lagi sahabat Ansor, maka menjadi penerusnya adalah ulama. Suatu bangsa bisa besar karena ada ulama," jelasnya.

Yang dimaksud Wasulthonu bi Syam adalah seorang negarawan atau pemimpin. Negara sangat membutuhkan sosok negarawan seperti pemimpin negara mulai presiden, gubernur, bupati, lurah bahkan ketua RW sekalipun sehingga bisa berkembang.

"Bangsa Indonesia terjalin rukun karena selalu dibimbing para habib-kiai dan diayomi pemimpin. Ketiga pilar ini tidak boleh dipisahkan dan diadudombakan. Bila ada yang mengadu domba habib dengan ulama, berarti orang tersebut akan menghancurkan negara. Termasuk pula mengadu pemimpin-pemimpin negara," tegas Ketua Umum GP Ansor masa khidmah 2011-2016 ini.

Selain Nusron, turut hadir menyampaikan taushiyah Rais Aam Jamiyah Ahli Thariqah Muktabarah Annahdliyyah Habib Luthfi bin Yahya. (Qomarul Adib/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Lomba, Kajian Pondok Pesantren Tegal

Senin, 23 Februari 2015

Mahasiswa Staimafa Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim

Margoyoso, Pondok Pesantren Tegal. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (Staimafa) jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) menggelar acara buka bersama dan menyantuni anak yatim piatu di halaman kampus, Ahad (12/7).

Mahasiswa Staimafa Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Staimafa Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Staimafa Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim

Nabaus Syarifah selaku ketua panitia menjelaskan acara buka bersama dan menyantuni anak yatim ini merupakan agenda rutin mahasiswa jurusan PMI setiap akhir bulan Ramadhan. Selain itu acara ini bertujuan untuk memperkuat tali silaturrahim dengan sesama mahasiswa, dosen maupun dengan masyarakat sekitar. Pada tahun ini, pihak mahasiswa mengundang masyarakat sekitar, anak yatim untuk diajak berbuka bersama serta untuk berbagi kebahagiaan dengan memberikan santunan kepada anak yatim.

Selain itu untuk memperlancar jalannya acara pihak mahasiswa bekerjasama dengan komunitas Kumpulan Anak  Asli Pati (KAAP) yang mempunyai visi misi sama dalam bidang sosial kemasyarakatan. Dengan adanya kerjasama di bidang sosial kemasyarakatan maka akan memperkuat hubungan ukhuwah islamiyah. Hal ini, sesuai dengan visi kampus yang berbasis riset dengan nilai-nilai pesantren. 

Nashirudin yang mewakili KAAP menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diaplikasikan di masyarakat, karena selain untuk saling membantu sesama, juga untuk saling berbagi keberkahan di bulan yang penuh suci ini. 

Pondok Pesantren Tegal

“Sudah sewajarnya umat Islam untuk saling membantu dan menolong sesama umatnya,” tandasnya.

Sri Naharin, MSi selaku ketua jurusan Prodi PMI menjelaskan, kegiatan seperti ini sangat penting, selain untuk mempererat hubungan sosial kemasyarakatan (ukhuwah islamiyah) serta pentingnya memberikan kasih sayang terhadap anak yatim yang kurang mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitar sehingga dengan adanya acara ini bisa memberikan kebahagian serta bisa memberikan keberkahan pada semuanya. (Siswanto/Mukafi Niam)  

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Ahlussunnah Pondok Pesantren Tegal

Senin, 09 Februari 2015

Ahmadenejad: Musuh Takut Iran-Irak Bersatu

Teheran, Pondok Pesantren Tegal. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan musuh-musuh Iran dan Irak takut terhadap penyatuan kedua negara tersebut.

"Orang-orang yang iri terhadap bangsa Irak akan berusaha sekuat tenaga untuk mengisolasi negara tersebut dari arena regional dan internasional," katanya ketika berbicara kepada wartawan setelah kembali dari ibukota Irak, Baghdad, Selasa (4/3).

Ahmadenejad: Musuh Takut Iran-Irak Bersatu (Sumber Gambar : Nu Online)
Ahmadenejad: Musuh Takut Iran-Irak Bersatu (Sumber Gambar : Nu Online)

Ahmadenejad: Musuh Takut Iran-Irak Bersatu

Berkenaan dengan pendudukan pasukan asing di Irak saat ini, Presiden Ahmadinejad mengatakan mereka, pelaku pendudukan, tidak ingin pemerintah Irak memainkan peran di arena internasional.

Pondok Pesantren Tegal

Ahmadinejad mengatakan, Iran dan Irak memiliki beragam kekayaan alam yang sangat potensial, dan jika mereka menyatu, kekuasaan mereka akan sangat berlipat.

Lebih lanjut ia mengatakan, Iran dan Irak adalah dua bangsa dengan kesamaan budaya dan peradaban dan secara alami menyatu satu sama lain.

Pondok Pesantren Tegal

"Kedua bangsa menikmati kesamaan sejarah dan ikatan emosional, dan kedua bangsa sangat ingin melakukan ziarah ke tempat-tempat suci di Irak dan Iran, dan jika kondisi keamanan mengizinkan, jutaan peziarah dapat berkunjung ke kedua negara setiap tahun."

Kepala Negara Iran tersebut mengemukakan delapan perjanjian kerjasama di sektor energi, minyak, transportasi, jalur kereta api, dan industri telah ditandatangani dalam kunjungan tersebut.

Presiden Ahmadinejad memimpin delegasi tingkat tinggi ke Irak selama dua hari, yang berakhir Senin (3/3) kemarin. (ant/nur)Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Pahlawan, Anti Hoax, Halaqoh Pondok Pesantren Tegal