Demikian disampaikan H M Lutfi Hamid, Pemimpin Umum Majalah Bangkit, di Kantor PWNU DIY, Jl. MT Haryono 40-42, Yogyakarta Senin (13/01).
Majalah Bangkit Suarakan Sikap Politik Kaum Muda NU DIY (Sumber Gambar : Nu Online) |
Majalah Bangkit Suarakan Sikap Politik Kaum Muda NU DIY
Lutfi melihat bahwa kaum muda memiliki potensi sangat besar, apalagi di daerah berjuluk “Kota Pelajar” itu. Bangkit harus selalu menyapa kaum muda NU karena merekalah yang kelak akan menjadi lokomotif gerakan NU di masa depan, baik di level Yogyakarta maupun Indonesia.Pondok Pesantren Tegal
"Suara kaum muda NU DIY harus bisa memberikan angin penyegaran bagi Indonesia. Jangan sampai kaum muda NU tenggelam dalam angan-angan saja. Media NU harus cerdas membaca ini," tegasnya.Pondok Pesantren Tegal
Senada dengan itu, Rois Wizda, Sekretaris Redaksi Bangkit, menjelaskan bahwa bidikan tema anak muda perlu dipertahankan, karena media anak muda sangat sedikit yang pro-Aswaja. Menurut dia, di toko-toko, majalah kaum muda yang berhaluan Aswaja sangat sedikit, dan masih didominasi media-media tertentu."Bangkit akan selalu mencoba hadir dengan semangat muda. Inilah khas majalah Yogya yang akan kita tampilkan untuk menyegarkan wawasan ke-NU-an dan Ke-Indonesia-an," tegas Rois yang pernah menjadi wartawan TribunJogja.
Bangkit edisi Januari ini menampilkan tulisan Prof. Purwo Santoso (Wakil Ketua PWNU DIY, Guru Besar UGM), Dr. Abdul Gaffar Karim (Dewan Ahli ISNU DIY, Dosen Fisipol UGM), Dr. Abdur Razaki (Dosen UIN Sunan Kalijaga, Pengurus ISNU DIY dan Direktur IRe), serta wawancara eksklusif dengan Ketua PW GP Ansor, Ketua PW Fatayat, Ketua PW IPNU dan Ketua PW IPPNU. (Muyassaroh Hafidzoh/Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id
Pondok Pesantren Tegal Lomba, IMNU Pondok Pesantren Tegal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar