Lebaran Ketupat, Warga Papringan Hidupkan Tradisi Kenduri (Sumber Gambar : Nu Online) |
Lebaran Ketupat, Warga Papringan Hidupkan Tradisi Kenduri
Mereka membawa sendiri ketupat, lepat, lontong, dan sayuran berkuah ke masjid yang nantinya disantap bersama tetangga. Menurut pengurus masjid Al-Junaidi Kiai Solihin, tradisi kupatan di Jawa khususnya di Kudus digerakkan oleh kiai-kiai NU yang mengambil pelajaran dari Rasulullah.“Rasulullah dahulu mengadakan hari raya sesudah bulan Ramadhan. Sebab pada bulan Ramadhan kita sudah memohon ampun kepada Allah sebagai haqqullah. Kedua, haqqul adam dengan bentuk memohon maaf kepada sesama manusia,” terang kiai yang pernah menjadi Ketua NU Ranting Papringan.
Pondok Pesantren Tegal
Hidangan pada tradisi kupatan ini diiringi bacaan-bacaan kalimat thoyyibah. Ganjaran sedekahnya ? tadi, kata Kiai Solihin, dihaturkan kepada orang-orang yang sudah meninggal.Pondok Pesantren Tegal
Kiai Solihin mengimbau warga seusai lebaran ini untuk terus menjalin ukhuwah antartetangga dan teman-teman. “Jangan sampai retak.”Di akhir kenduri lebaran ketupat, sebagian makanan yang berupa ketupat, lepat, dan lontong dikumpulkan lalu diberikan bagi warga yang membutuhkan. (Muhammad Zidni Nafi’/Alhafiz K)
Dari Nu Online: nu.or.id
Pondok Pesantren Tegal Aswaja, Doa, News Pondok Pesantren Tegal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar