Rabu, 31 Mei 2017

Ribuan Warga Semarakkan Pasar Rakyat Purbalingga

Purbalingga, Pondok Pesantren Tegal. Sekitar sepuluh ribu warga menyemarakkan Pasar Rakyat Indonesia yang diselenggarakan oleh PBNU bersama PCNU Purbalingga di lapangan Karangganyar, Sabtu (20/4) malam. Selain mengunjungi stand-stand pasar rakyat, ? warga juga menikmati panggung hiburan yang disediakan panitia.

Ribuan Warga Semarakkan Pasar Rakyat Purbalingga (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Warga Semarakkan Pasar Rakyat Purbalingga (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Warga Semarakkan Pasar Rakyat Purbalingga

“Acara hiburan kami hintikan sampai sekitar pukul sepuluh malam. Kalau tidak ya sampai larut malam,” kata Ketua PCNU Purbalingga Muhammad Khotib kepada Pondok Pesantren Tegal.

Warga menikmati hiburan musik reggae dan dangdut. “Kami mendapatkan masukan dari kiai-kiai sepuh, mestinya hiburannya yang lebih Islami. Makanya untuk nanti malam (Ahad malam: red) lagu-lagu dangdutnya kami pilih, tidak bisa sembarangan,” tambahnya.

Pondok Pesantren Tegal

Pembukaan pasar rakyat berlangsung Sabtu kemarin yang dihadiri oleh Ketua PBNU KH Abbas Mu’in. Kegiatan yang berlangsung hingga Ahad malam ini juga didukung oleh dinas UKM setempat. Berbagai produk lokal juga menghiasi stand-stand Pasar Rakyat.

Pondok Pesantren Tegal

“Kami juga didukung oleh Dinas Pariwisata. Ada berbagai permainan dan hiburan yang akan menambah semarak pasar rakyat. Kalau persiapan kita tidak mendadak pasar rakyat akan lebih ramai lagi,” kata Khotib.

Rangkaian kegiatan pasar rakyat juga diisi dengan workshop kewirausahaan yang diikuti sekitar 190 peserta yang terdiri dari santri dan siswa, perwakilan lembaga dan badan otonom NU serta masyarakat setempat. “Insyaallah pelatihan ini banyak memberikan manfaat,” pungkasnya.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis ? : Masrufin

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Makam, Pesantren, Budaya Pondok Pesantren Tegal

Senin, 29 Mei 2017

LP Marif NU Mathalibul Huda Juara Debat Jateng

Jepara, Pondok Pesantren Tegal. Madrasah Aliyah Mathalibul Huda Mlonggo Jepara berhasil menjuarai Lomba Debat Bahasa Indonesia se-Jawa Tengah yang dilaksanakan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes), akhir November kemarin.

Kontingen madrasah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jepara mengirimkan tiga peserta atas nama Nailal Hevi Rismiya (XII IPS 1), Dian Agung Saputra (XI IPA) dan Cholis Nurmania Laily (XI IPA).

LP Marif NU Mathalibul Huda Juara Debat Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)
LP Marif NU Mathalibul Huda Juara Debat Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)

LP Marif NU Mathalibul Huda Juara Debat Jateng

Ketiga kontingen itu berhasil meyakinkan dewan juri setuju dengan mosi/ pernyataan, peremajaan alat transportasi di Jakarta memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Pondok Pesantren Tegal

Menurut Nailal didampingi Agus dan Laily timnya setuju dengan pernyataan itu. Jika peremajaan dilakukan dikemukakannya masyarakat mulai meninggalkan mobil pribadi sehingga bisa mengurangi dampak polusi.

Pondok Pesantren Tegal

Kedua, ditambahkannya hal itu bisa mengurangi pencemaran air yang diakibatkan oleh perumahan kumuh yang dihuni masyarakat ekonomi bawah. Sehingga dengan angkutan massal ekonomi masyarakat kecil akan tertolong.

Jawaban itu yang membuat MA Mathalibul Huda unggul disusul SMAN 1 Rembang sebagai juara 2 dan juara 3 diraih MA Muallimat Kudus.

Kepala madrasah, H Sugiwanto yang diwakili pendamping lomba Ibnu Afif mengucapkan syukur atas prestasi tersebut. Hal itu, menurut Afif tidak lepas dari doa restu seluruh elemen madrasah. Juga karena di madrasahnya setiap kegiatan class meeting sering dilaksanakan lomba debat.

“Hal itu merupakan wahana mereka untuk berlatih sehingga saat lomba sudah ada persiapan sebelumnya,” paparnya.

Dalam lomba yang sama, lanjut Afif anak didiknya juga pernah menyabet Juara III Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tahun 2013 Se-Jawa Tengah dan 2012 menyabet Juara I debat bahasa Inggris di STIENU (kini UNISNU) dan IAIN Walisongo Semarang.

Dengan prestasi-prestasi tersebut ia berharap dapat memotivasi 600 siswa yang lain sehingga bisa saling berlomba-lomba dalam prestasi akademik maupun akademik. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kajian Islam, RMI NU Pondok Pesantren Tegal

Minggu, 28 Mei 2017

Pasca Dilantik IPNU-IPPNU Kota Cirebon Fokus Kaderisasi

Cirebon, Pondok Pesantren Tegal. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Cirebon masa khidmah 2014-2016 bertekad akan serius menangani persoalan kaderiasi.

“Setelah raker kita akan mengadakan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) baik bagi anggota baru juga bagi sebagian pengurus. Karena sebagian pengurus merupakan orang-orang yang baru masuk dalam organisasi tapi sudah cukup pengalamannya sehingga penting untuk mengikuti Makesta,” jelas Ketua PC IPPNU Kota Cirebon Rety Bilkis Syam usai resmi dilantik pada Sabtu (20/12) di Gedung Dakwah PCNU Kota Cirebon.

Pasca Dilantik IPNU-IPPNU Kota Cirebon Fokus Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasca Dilantik IPNU-IPPNU Kota Cirebon Fokus Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasca Dilantik IPNU-IPPNU Kota Cirebon Fokus Kaderisasi

Rety menambahkan, dirinya dan seluruh pengurus berkomitmen dan ingin benar-benar mengaktifkan IPPNU Kota Cirebon yang sempat mengalami kevakuman.

Pondok Pesantren Tegal

“Sudah saatnya IPPNU di Kota Cirebon bangkit dari tidurnya. Kita ingin memfokuskan pada bidang kaderisasi agar selanjutnya IPPNU di Kota Cirebon terus aktif. Kita juga akan melakukan pendekatan kepada pelajar MTs, SMP, MA dan SMA juga Pesantren yang akan di Kota Cirebon,” ungkap Rety.

Pondok Pesantren Tegal

Sementara itu, Asep Saeful, Ketua PC IPNU Kota Cirebon, mengatakan, agenda pelantikan ini menjadi momen berkumpulnya kader IPNU-IPPNU Kota Cirebon sehingga setelah resmi dilantik kepengurusannya akan langsung melakukan raker.

“Ini (pelantikan) momen penting, tidak hanya berkumpul dan dilantik. Tapi setelah ini akan langsung rapat kerja menentukan langkah-langkah yang akan kita lakukan selama menjalankan khidmah di IPNU ini. Poin penting dalam raker adalah soal kaderisasi,” jelas Asep.

Pelantikan ini dihadiri oleh unsur Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Cirebon, Asep Irfan Mujahid (Ketua PW IPNU Jawa Barat), Ahmad Imam Baehaqi (Ketua PC IPNU Kabupaten Cirebon), Aida Nur Fajrianti (Ketua PC IPPNU Kabupaten Cirebon), dan M. Yazidul Ulum (Ketua PC PMII Cirebon). (Ayub Al Ansori/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Khutbah, Nahdlatul Ulama, Makam Pondok Pesantren Tegal

Jumat, 26 Mei 2017

GP Ansor Pringsewu Santuni Yatim di Pesantren Madarijul Ulum

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus harian GP Ansor Pringsewu sukses menggelar roadshow Hari Santri di pesantren Al-Hidayah Keputran kecamatan Sukoharjo. Kini mereka kembali menggelar roadshow ke-2 di pesantren Madarijul Ulum, Pujodadi kecamatan Pardasuka, Jumat (23/10) sore. Di putaran kedua ini, mereka fokus pada program santunan.

"Masih dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Santri, sesuai agenda kami, sore ini giliran kecamatan Pardasuka. Jika kemarin ada Donor Darah Santri, pada roadshow ke-2 ini kami fokuskan pada santunan anak yatim dan pemberian bingkisan untuk santri," kata Wakil Ketua GP Ansor Pringsewu M Fathul Arifin.

GP Ansor Pringsewu Santuni Yatim di Pesantren Madarijul Ulum (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Pringsewu Santuni Yatim di Pesantren Madarijul Ulum (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Pringsewu Santuni Yatim di Pesantren Madarijul Ulum

Sementara untuk kegiatan Donor Darah Santri tidak dapat dilakukan di pesantren Madarijul Ulum ini, karena dari tim Dinas Kesehatan Pringsewu berhalangan hadir. Untuk itu mereka juga mohon maaf kepada seluruh santri di sini.

Pondok Pesantren Tegal

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris GP Ansor Pringsewu Henudin yang ikut mendampingi dalam kegiatan tersebut.

"Memang seharusnya ada Donor Darah, tetapi kami menggantinya dengan pemberian bingkisan untuk santri, dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi mereka," jelas Henudin.

Pondok Pesantren Tegal

Pada perjalanan berikutnya kami akan mengadakan kegiatan serupa di Ambarawa pada Sabtu (24/10). “Kami sedang mengupayakan agar tim Dinkes besok bisa hadir sehingga kegiatan Donor Darah Santri dapat dilakukan," imbuhnya.

Pengasuh pesantren Madarijul Ulum KH Santibi mengungkapkan terima kasih dan mendukung penuh kegiatan seperti ini kendati kegiatan donor darah tidak jadi digelar di pesantrennya ini.

"Saya sangat berterima kasih kepada GP Ansor Pringsewu yang telah menyelenggarakan kegiatan ini di pesantren Madarijul Ulum, mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan dan bisa bermanfaat bagi umat," tambahnya. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Olahraga Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 24 Mei 2017

Raker Perdana, PP LAZISNU Gerakkan Program Berbasis IT

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus Pusat Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (PP Lazisnu) menggelar Rapat Kerja (Raker) perdana, Senin (28/9) di lantai 5 Gedung PBNU Jakarta. Dalam visinya, PP Lazisnu akan membangun, menggerakkan, dan memaksimalkan program-program dengan memanfaatkan teknologi informasi (IT).

“Untuk mendukung program, Lazisnu akan menciptakan sebuah aplikasi di Smartphone. Hal ini dilakukan agar mudah diakses masyarakat terkait transparansi pengelolaan zakat, infaq, dan shodaqoh oleh Lazisnu,” terang H Syamsul Huda, Ketua PP Lazisnu.

Raker Perdana, PP LAZISNU Gerakkan Program Berbasis IT (Sumber Gambar : Nu Online)
Raker Perdana, PP LAZISNU Gerakkan Program Berbasis IT (Sumber Gambar : Nu Online)

Raker Perdana, PP LAZISNU Gerakkan Program Berbasis IT

Syamsul mengatakan, aplikasi yang dicanangkan pihaknya juga terkait dengan pengawasan dan penyaluran program-program Lazisnu. “Kita berencana meluncurkan aplikasi berbasis IT tersebut dalam jangka waktu 3 bulan ke depan atau dalam masa 100 hari kerja,” jelasnya.

Pondok Pesantren Tegal

Sekretaris PP Lazisnu, Adna Khoiratul A’yun menambahkan, Lazisnu akan melakukan peningkatan kinerja program agar lebih berdaya dan bermanfaat lebih luas lagi untuk masyarakat.

“Hal ini dilakukan dengan mengokohkan pondasi pengelolaan program melalui koordinator-koordinator wilayah di seluruh Indonesia maupun luar negeri lewat PCINU,” ujar Adna.

Pondok Pesantren Tegal

Raker ini mendapat pengarahan dari Bendahara Umum PBNU, H Bina Suhendra dan ditutup oleh Sekjen PBNU, H A Helmy Faishal Zaini. Dalam sambutan penutupnya, Helmy Faishal mendorong sinergitas antar-lembaga NU di seluruh daerah dalam mendukung program-program Lazisnu.

“Sangat penting untuk menggandeng perangkat-perangkat PBNU dan lembaga NU di seluruh Indonesia sehingga tercipta semacam sinergitas yang terlembaga,” ujar Sekjen PBNU.

Lazisnu terus berkomitmen menjalankan program pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kepedulian sosial (social care) secara umum. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Sejarah, Sunnah, Sholawat Pondok Pesantren Tegal

Sabtu, 20 Mei 2017

MWC NU Patokbeusi Gelar Haul Pendiri NU Subang

Subang, Pondok Pesantren Tegal. Dalam rangka mengenang sekaligus mendoakan tokoh pendiri NU Subang, MWC NU Kecamatan Patokbeusi menggelar kegiatan haul Almarhum KH. Syamsudin bin Sulaiman dan KH. Abdul Karim bin Ali serta almarhumin warga Pungangan di komplek pemakaman Dusun Pungangan Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang.

Haul yang dilaksanakan Sabtu (7/7) dihadiri ribuan hadirin dari pelbagai kecamatan yang ada di Subang. Kiai Adang Kosasih, dzurriyat dari Almarhum KH. Syamsudin bin Sulaeman menceritakan peran KH. Syamsudin dalam mengembangkan pendidikan Islam dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Huda?

MWC NU Patokbeusi Gelar Haul Pendiri NU Subang (Sumber Gambar : Nu Online)
MWC NU Patokbeusi Gelar Haul Pendiri NU Subang (Sumber Gambar : Nu Online)

MWC NU Patokbeusi Gelar Haul Pendiri NU Subang

“Mama Syamsuddin mengibarkan” bendera NU di Subang. Berdasarkan cerita dari beberapa saksi sejarah, sejak akhir tahun 1950-an KH. Syamsudin sudah aktif di NU bersama Kiai Qurtubi, Kiai Syueb dan beberapa kiai lainnya,

Ketika itu, sambung Adang, NU Subang masih dalam naungan PCNU Kabupaten Purwarkarta. Hal itu dikuatkan dengan adanya SK pengesahan pengurus yang ditandatangani PCNU Purwarkarta.

Pondok Pesantren Tegal

Pada saat yang sama, Ketua Tanfidziyyah MWC NU Patokbeusi, Kiai Thala`al Badar Karim mengajak kepada hadirin untuk dapat mengamalkan ilmu yang telah disampaikan KH. Syamsudin dan KH. Abdul Karim dan juga mengajak hadirin untuk selalu mencintai ulama.

“Dengan diadakannya kegiatan Haul ini mari kita mendoakan guru-guru kita dan mari kita amalkan ilmu yang telah diajarkan oleh sesepuh kita, Almarhum KH. Syamsudin dan KH. Abdul Karim, selain itu saya berharap kita semua dapat memiliki mahabbah kepada para ulama,” ujarnya.

Pondok Pesantren Tegal

Acara yang dilaksanakan pada pukul 13.30 sampai pukul 16.00 tersebut, dihadiri ? Ketua PCNU Kabupaten Subang, KH. Musyfiq Amrullah. Dalam tausiyahnya Pengasuh Pondok Pesantren Attawazun tersebut mengucapkan terima kasih kepada Almarhum KH. Syamsudin, karena tanpa washilah dari kiprah dan perjuangan KH. Syamsudin NU Subang mungkin tidak akan berkembang seperti sekarang.

Kontributor : A. Luthfi Karim

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Meme Islam Pondok Pesantren Tegal

PBNU akan Fasilitasi Islah PPP

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil mengatakan akan memfasilitasi islah PPP jika kedua kubu antara PPP versi Djan Faridz dan PPP versi Muhammad Romahurmuzi berkeinginan untuk berdamai.

PBNU akan Fasilitasi Islah PPP (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU akan Fasilitasi Islah PPP (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU akan Fasilitasi Islah PPP

"Saya hanya ingin memfasilitasi kedua kubu, tapi keputusan tetap ada pada internal PPP," kata Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu malam.

Menurutnya, islah merupakan cara terbaik untuk menyatukan partai berlambang Kabah jika memang memiliki visi dan misi yang sama demi memajukan bangsa.

Pondok Pesantren Tegal

Said Aqil mengatakan berkeinginan memfasilitasi karena berpengalaman dalam mendamaikan dua kubu yang sedang berpolemik.

"Saya dulu pernah menyatukan atau mendamaikan beberapa perseturuan di Timur Tengah dan beberapa konflik internal di Universitas Indonesia, maka dari itu saya ingin memfasilitasi PPP," katanya.

Pondok Pesantren Tegal

Ia optimis PPP bisa sampai kepada tahap islah karena partai ini memiliki amanah memajukan bangsa seperti partai-partai lainnya.

"Sudah saatnya PPP kembali bersatu dan rukun, karena kalau sudah niat damai pasti akan ada jalan," ujarnya.

Said akan secepatnya memanggil kedua kubu untuk membicarakan ke arah islah, supaya tidak terjadi masalah yang lebih besar.

Kembali kepada moral merupakan saran dari Said kepada kubu Romi dan Djan agar dipermudah menuju persatuan.

Sebelumnya kedua kubu sudah sering mengatakan akan membuka peluang untuk islah, namun hingga saat ini belum ada pembicaraan serius antar kedua pihak.

Said berharap masalah ini bisa selesai secepatnya dengan cara kekeluargaan, tanpa harus melalui jalur hukum untuk menyatukan PPP. 

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah menawari akan memediasi PPP kubu Djan Faridz dan kubu Romi untuk islah, namun belum ada tanggapan dari PPP Muktamar Surabaya.

"Hingga saat ini belum ada komunikasi antara saya dengan Romi, yang jelas kami menginginkan damai saja, tanpa masalah yang lain," kata Djan.

Ia berharap segera ada kepastian dalam beberapa waktu ke depan, supaya langkah menuju islah ini benar-benar bisa diwujudkan antar kedua kubu. 

"Saya sangat membuka diri dan bersedia untuk bisa menjadi penengah konflik ini, baik dari kubu Romi dan kubu Djan Faridz, apalagi telah dibentuk timnya," kata Said Aqil. 

Tim islah PPP ini telah mendapatkan Surat Keputusan dari Ketua Umum kubu Djan Faridz.

Anggota tim islah tersebut adalah Wakil Ketua Umum PPP Fernita Darwis, Nu’man Hakim (mantan wagub Jabar),Taher Saimima, Habib Muchsin Ahmad Alatas (Ketua Laskar Islam-Ketua DPP PPP), Djafar Alkatiri (Ketua DPP PPP) dan Wafi Maemoen Zubair. 

Selain itu, Said mengajak semua kubu yang diajak islah, sama-sama berniat untuk kemaslahatan umat, tanpa mengedepankan kepentingan pribadi ataupun kepentingan sesaat.

Sementara itu, Ketua Majelis Syariah Maemoen Zubair mengatakan, terjadinya islah PPP bukan hanya menjadi harapan dan keinginan pengurus-pengurus partai di seluruh tingkat, namun juga para ulama dan seluruh warga partai.

Pada pertemuan yang belangsung hingga malam hari tersebut, Maemoen Zubair berharap semoga langkah saat ini tidak hanya statemen atau pernyataan di media tapi dapat terwujud. (antara/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Santri, RMI NU Pondok Pesantren Tegal

Khofifah Berikan Bansos di Bondowoso

Bondowoso, Pondok Pesantren Tegal?



Menteri Sosial Republik Indonesia Hj. Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bansos non-tunai Program Keluarga Harapan (PKH) di pendopo Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (3/8). Bantuan itu diserahkan kepada ibu-ibu Keluaga Penerima Manfaat (KPM) untuk anak sekolah (pendidikan).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU itu mengatakan, bantuan itu juga agar digunakan untuk ibu hamil, balita untuk menambah gizi supaya ana sehat. Sementarta ibu yang memilik anak di SD, SMP dan SMA untuk biaya tambahan sekolah.

Khofifah Berikan Bansos di Bondowoso (Sumber Gambar : Nu Online)
Khofifah Berikan Bansos di Bondowoso (Sumber Gambar : Nu Online)

Khofifah Berikan Bansos di Bondowoso

"Saya ingin ibu memanfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya. Bapak Presiden berpesan, kalau ada yang menggunakan di luar dari tambah gizi dan anak sekolah; awas lho kartunya bisa dicabut. Jadi, manfaatkan sebaik-baiknya," pintanya.

Ia mengutip perkataan Presiden Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini terus membaik. Dengan demikian, jika pertumbuhan itu terjaga dan terus membaik, bantuan seperti itu akan ditambah.?

Pondok Pesantren Tegal

“Alhamdulillah," kata Khofifah yang diikuti alhamdulillah ibu-ibu KPM.

“Doakan Bapak Presiden sehat. Doakan Pak Wapres sehat. Doakan ekonomi kita membaik. Doakan bangsa kita aman," pinta Khofifah lagi.

Pondok Pesantren Tegal

Pada kesempatan itu, Khofifah menyaksikan simulasi penarikan bantuan sosial PKH non-tunai oleh aagen BNI dan atm mobil BNI. Hadir pada kesempatan itu Bupati Bondowoso H Amin Said Husni beserta wakilnya, Ketua DPRD Bondowoso H Ahmad Dhafir, Sekda Bondowoso, Forpimda, Polres, dan Dandim 0822. (Ade Nurwahyudi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Olahraga, Pertandingan Pondok Pesantren Tegal

Kamis, 18 Mei 2017

Ansor NTB Ajak Pemuda Pahami Ajaran Islam Moderat

Mataram, Pondok Pesantren Tegal

Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan seperti yg telah dilakukan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan agama. Islam adalah agama yang ramah, toleran dan cinta damai. Hal ini tercermin dari sikap dan perilaku Rasulullah SAW.

Ansor NTB Ajak Pemuda Pahami Ajaran Islam Moderat (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor NTB Ajak Pemuda Pahami Ajaran Islam Moderat (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor NTB Ajak Pemuda Pahami Ajaran Islam Moderat

"Ketika menyampaikan Islam, baik di Mekkah dan Madinah. Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Jadi, mengebom dan menghilangkan nyawa orang atas nama jihad dan Islam tidak pernah diajarkan Nabi,” tegas GP Ansor NTB dalam rilisnya, Sabtu (16/1).

Apa alasan para peneror tersebut, imbuhnya, melukai bahkan membunuh pejalan kaki, penikmat kopi, dan polisi yang tidak bersalah. Bahkan mereka (polisi) sedang mengerjakan tugas negara mengamankan aktivitas masyarakat.

"Lalu jika mereka menjadi korban atas ketidaktahuan mereka, apakah pantas bagi mereka yang mengklaim diri sebagai jihadis dan pembela Islam masuk surga?" tanyanya

Ansor NTB juga mengajak para pemuda harapan agama dan bangsa untuk waspada terhadap gerakan-gerakan radikal. Tetaplah berpegang teguh pada ajaran Islam yang berasal dari Nabi dan para ulama. Ajaran NU dan ormas Islam moderat lainnya bagi Ansor NTB ? masih terbukti tetap menjunjung nilai-nilai Islam yang ramah, santun, toleran, dan anti-kekerasan.?

Pondok Pesantren Tegal

“Maka, mari kita pertahankan, jangan menerima begitu saja ajaran-ajaran baru yang nyata-nyata suka mengafirkan sesama muslim. Karena dari sanalah benih-benih kekerasan dan terorisme itu muncul,” tandasnya. (Samsul Hadi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Sejarah, Makam Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 16 Mei 2017

LPTNU Wajib Kembangkan Prinsip NU dalam Pendidikan

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menekankan supaya Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama menjalankan misi NU dalam dunia pendidikan, khususnya di perguruan tinggi yang akan dikelolanya.

LPTNU Wajib Kembangkan Prinsip NU dalam Pendidikan (Sumber Gambar : Nu Online)
LPTNU Wajib Kembangkan Prinsip NU dalam Pendidikan (Sumber Gambar : Nu Online)

LPTNU Wajib Kembangkan Prinsip NU dalam Pendidikan

Hal itu disampaikan Ketuan Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada rapat koordinasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se-Indonesia yang berada di bawah payung Lajnah Pendidikan Tinggi NU (LPTNU), di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (9/8). 

Di antara misi NU yaitu menjalankan prinsip melestarikan tradisi lama yang baik dan mengambil kebaikan, inovasi dan perkembangan baru. 

Pondok Pesantren Tegal

“Prinsip itu telah diterapkan di pesantren-pesantren NU. Itu sudah tahan uji, sejak sebelum kemerdekaan hingga kini,” ujarnya.

Prinsip lain, sambung Kiai Said, yaitu prinsip sebagaimana diterapkan di pesantren, yaitu  kesederhanaan, kebersamaan, toleran, dan sebagainya.

Pondok Pesantren Tegal

Menurut Kiai Said, selama ini pendidikan formal NU, khususnya perguruan tinggi sangat terpinggirkan. Hal itu tidak terlepas dari kebijakan politik. “Menteri Dikbud bertahun-tahun dari non-NU, maka NU dipinggirkan,” katanya. 

Pada saat ini, tambah Kang Said, Mendikbudnya NU, mudah-mudahan rencana mendirikan 10 UNNU di Indonesia terlaksana.

Rapat koordinasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se-Indonesia yang digelar Lajnah Perguruan Tinggi NU (LPTNU) ini membahas dan menyusun langkah dan strategi pengembangan perguruan tinggi NU, rapat koordinasi dilakukan untuk menghadapi Undang Undang tentang perguruan tinggi yang baru.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis    : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal News, AlaNu Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 10 Mei 2017

KH Miftahul Akhyar: Pola Pendidikan Pesantren adalah Warisan Rasulullah

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Pola pendidikan pesantren dengan sistem pondok telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dinyatakan oleh Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar saat memberikan materi dalam kegiatan Halaqah Nasional Penyusunan Kerangka Kurikulum Ma’had Aly yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama dengan menggandeng Lakpesdam PBNU, Kamis (2/6) di Jakarta.

KH Miftahul Akhyar: Pola Pendidikan Pesantren adalah Warisan Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Miftahul Akhyar: Pola Pendidikan Pesantren adalah Warisan Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Miftahul Akhyar: Pola Pendidikan Pesantren adalah Warisan Rasulullah

Dalam forum yang dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ini, Kiai Miftah menceritakan bahwa dahulu Rasulullah mengumpulkan sekaligus memondokkan sekitar 400 sahabat di Suffah yang secara rutin mengadakan pengajian dan transfer ilmu.

“Keterangan tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda, siapapun nantinya yang meneruskan thalabul ilmi sebagai amanat ilmiah, maka mereka itulah teman-temanku di surga,” terang Kiai Miftah yang hadir bersama Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi dan Waketum PBNU KH M. Maksoem Mahfoedz.

Sebagai warisan Rasulullah, lanjut Kiai Miftah, pesantren secara konsisten memberikan pengajaran dan pemahaman Islam yang baik dan benar dengan sumber kitab-kitab klasik karangan berbagai ulama masyhur.

Pondok Pesantren Tegal

“Selain mencetak generasi mandiri, pesantren juga menghasilkan generasi yang pinter dan bener,” ujarnya.

Dalam konteks Ma’had Aly, imbuhnya, lembaga pendidikan tinggi di pesantren ini harus tetap mewarisi karakter pesantren yang senantiasa menjunjung tinggi keilmuan dan menjaga tradisi yang baik dari para pendahulu (sahabat Nabi dan para ulama).

Kiai asal Jawa Timur ini menegaskan bahwa prinsip ilmu agama yang nanti dikembangkan di Ma’had Aly jangan lepas dengan konteks masyarakat global. Karena menurutnya, perubahan di masyarakat merupakan ayat-ayat Kauniyah dalam sudut pandang teologis.

Pondok Pesantren Tegal

Lebih jauh, Kiai Miftah menjelaskan, pendidikan di lingkungan pondok pesantren saat ini menghadapi berbagai tantangan globalisasi dengan liberalisasi di berbagai bidang.?

“Oleh karena itu, penyusunan kurikulum bisa diarahkan pada 3 pokok meliputi, Grand Strategi, Grand Design, dan Grand Control. Hal ini agar produk pendidikan pesantren tetap menemui relevansinya dengan perubahan masyarakat di zaman global. Karena secara keilmuan, pesantren sebetulnya sudah mendunia dengan mengkaji berbagai literatur ulama-ulama dunia,” papar Kiai Miftah.

Seperti diinformasikan sebelumnya bahwa Kementerian Agama telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang Izin Pendirian Ma’had Aly pada Pondok Pesantren, Ahad (29/5/2016) lalu di Pesantren Tebuireng Jombang. Ada 13 Ma’had Aly yang telah menerima SK dan masing-masing membuka satu dari 6 pilihan program studi, yaitu Sejarah dan Peradaban Islam, Fiqih dan Ushul Fiqih, Tafsir dan Ilmu Tafsir, Hadits dan Ilmu Hadits, Aqidah dan Filsafat, serta Tasawuf dan Tarekat. (Fathoni)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Fragmen, Anti Hoax Pondok Pesantren Tegal