"Rukyat akan dilaksanakan di tempat-tempat strategis seperti menara, gedung pencakar langit, bukit, lepas pantai dan lain-lain," kata kata Ketua lajnah Falakiyah PBNU Kiai Ghazalie saat memberikan pengajian di radio.nu.or.id dari ruang redaksi Pondok Pesantren Tegal, Jakarta, Jum’at (10/8) sore lalu.
Lajnah Falakiyah Selenggarakan Rukyatul Hilal, Sabtu Sore (Sumber Gambar : Nu Online) |
Lajnah Falakiyah Selenggarakan Rukyatul Hilal, Sabtu Sore
Rukyatul hilal atau observasi bulan sabit juga didukung oleh sedikitnya 90 perukyat bersertifikat nasional, dan para ahli hisab-rukyat setempat.Pondok Pesantren Tegal
Menurut Kiai Ghazalie Masroeri, pada Jum’at 17 Agustus 2012 sekitar pukul 22:55:37 terjadi terjadi ijtima awal bulan atau konjungsi. Sementara ketinggian hilal pada Jum’at hampir 5 derajat di bawah ufuk.Namun pada keesokan harinya Sabtu, pada saat dilakukan rukyatul hilal, posisi hilal sudah berada pada ketinggian 6 derajat 44 menit 9 detik atau hampir tujuh derajat di atas ufuk.
Pondok Pesantren Tegal
Berdasarkan kriteria yang telah disepakati para ahli astronomi hilal sangat mungkin untuk dirukyat atau dilihat. Dengan demikian diprediksi awal Syawal 1433 H atau hari raya Idul Fitri akan jatuh pada Ahad, 19 Agustus 2012 M.Namun Lajnah Falakiyah mengimbau umat Islam untuk tetap menunggu hasil rukyatul hilal yang diikuti pelaksanaan sidang itsbat di kantor Kementerian Agama Jakarta. "Nahnu nurid wallahu a’lamu ma yurid. (Kita punya keinginan namun Allah Yang Maha Berkehendak: red). Kita tunggu hasil rukyat dan sidang itsbat,” kata Kiai Ghazalie.
Penulis: A. Khoirul Anam
Dari Nu Online: nu.or.id
Pondok Pesantren Tegal Ulama, Berita, Syariah Pondok Pesantren Tegal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar