Minggu, 23 November 2008

LAZISNU: Lembaga Amil Zakat Mutlak Harus Terbuka

Semarang, Pondok Pesantren Tegal

Sekretaris Pengurus Pusat LAZISNU Adna Khoirotul A’yun menekankan perlunya membangun sistem akuntansi yang bagus dengan prinsip keterbukaan. Dengan laporan keuangan yang transparan, kata dia, LAZISNU akan dipercaya masyarakat.

Ia menyampaikan hal itu saat memberi materi dalam Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kaderisasi Amil Zakat yang digelar Pengurus Wilayah LAZISNU Jawa Tengah di kantor PWNU Jateng, Jalan Dr Cipto Mangunkusumo 180 Semarang, akhir pekan (14/2) kemarin.

LAZISNU: Lembaga Amil Zakat Mutlak Harus Terbuka (Sumber Gambar : Nu Online)
LAZISNU: Lembaga Amil Zakat Mutlak Harus Terbuka (Sumber Gambar : Nu Online)

LAZISNU: Lembaga Amil Zakat Mutlak Harus Terbuka

Terbuka yang dia maksud adalah terbuka selebar-lebarnya. Yaitu bisa dilihat siapapun, kapanpun, dan di manapun. Laporan keuangan tersaji di situs internet dan berjalan real time. Sehingga, siapapun yang berkepentingan bisa langsung membuka melalui jaringan internet untuk mengetahui kondisi keuangan LAZISNU.

Pondok Pesantren Tegal

“Sebuah lembaga amil zakat mutlak harus menerapkan manajemen terbuka. Laporan keuangannya harus bisa diakses siapa saja, kapan saja, dari mana saja,” jelasnya dalam pelatihan bagi kader amil zakat profesional ini.

Pengurus Pusat LAZISNU, kata dia, telah membentuk manajemen eksekutif yang diberi nama NU-Care. Dengan Surat Keputusan (SK) Ketua LAZISNU, NU-Care dipimpin oleh seorang direktur yang tugasnya menjalankan program-program LAZISNU.

Pondok Pesantren Tegal

Profesionalitas Amil

Narasumber lain dalam diklat kali ini adalah Slamat Surachmat, Manajer Operasional LAZIS Baiturrahman yang juga sekretaris jenderal Forum Zakat Jawa Tengah, dan Ketua LAZISNU Jateng sendiri H Muhammad Mahsun.

Slamet Surachmat menyatakan, perilaku atau perbuatan amil zakat itulah yang merupakan produk lembaga amil zakat (LAZ). Karena LAZ adalah “bisnis kepercayaan” maka hal pertama yang harus “dijual” ke masyarakat adalah akhlak amilnya. Yaitu orang yang amanah, yang di dalamnya mengandung pengertian orang militan, jujur, cerdas. ?

“Amil adalah mujahid. Maka satu-satunya cara menjadi amil yang baik adalah punya modal jiwa amanah, bisa dipercaya,” tuturnya.

Ia pun mengutip sebuah hadits Rasulullah dari Imam Ahmad, “Sebaik-baik profesi adalah amil, jika dia ikhlas”. Serta hadits dari Imam Thabrani, “Amil yang bekerja lalu dia mengambil dan memberi dengan benar adalah seperti mujahid di jalan Allah sampai ia pulang kepada keluarganya”.

Selain itu ia mengajarkan pembentukan kepribadian amil, dari aspek penampilan, perilaku profesional ketika menerima tamu, mendatangi muzakki (wajib zakat), serta bagaimana menyapa mustahiq.

“Performance seorang amil harus benar-benar dibina. Kita harus tampil bagus dengan style yang sesuai profesi kita. Termasuk harus menguasai public speaking,” tuturnya seraya mengajak peserta praktik langsung walau secara singkat.

Adapun Ketua LAZISNU Jateng H Muhammad Mahsun mengajak peserta untuk serius bergiat di LAZISNU sebagai jalan untuk mengbdikan diri kepada masyarakat. “Mari kita serius bekerja untuk umat melalui LAZISNU ini. Jadikan ini profesi pilihan dalam karir pengabdian Anda kepada Allah karena zakat itu rukun Islam perintahnya datang langsung dari Allah,” tuturnya.? (Ichwan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Budaya, Hikmah, Sholawat Pondok Pesantren Tegal

Senin, 17 November 2008

Konsolidasi Organisasi, MWCNU Singajaya Buka Bersama ke Tiap Ranting

Garut, Pondok Pesantren Tegal?



Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut memanfaatkan bulan Ramadhan untuk melakukan konsolidasi organisasi dengan berbuka puasa bersama ke tiap Ranting.

Ranting pertama yang didatangi MWCNU SIngajaya adlaah Sukamulya pada 2 Ramadhan 1438 H. Selanjutnya tanggal 5, Ranting Pancasura, tanggal 8 Ranting Ciudian, tanggal 11 Ranting Karang Agung, tanggal 14 Ranting Singajaya Kaum, tanggal 17 Ranting Cigintung, tanggal 20 Ranting ? Mekartani, tanggal 23 Ranting Sukawangi Leles, tanggal 26 Ranting Girimukti.

Konsolidasi Organisasi, MWCNU Singajaya Buka Bersama ke Tiap Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)
Konsolidasi Organisasi, MWCNU Singajaya Buka Bersama ke Tiap Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)

Konsolidasi Organisasi, MWCNU Singajaya Buka Bersama ke Tiap Ranting

Ketua MWC NU Singajaya KH Agus menerangkan bahwa kegiatan tersebu untuk membumikan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal-Jamaah di akar rumput agar pemahaman masyarakat tidak terbawa arus radikal.

Selain itu MWC NU Singajaya memiliki misi untuk menjalankan visi PCNU Garut periode 2015-2020 yaitu "Menjamiyahkan Jamaah dan Menahdlahkan Nahdliyyin".

Pondok Pesantren Tegal

"Dengan berkembangnya paham radikal melalui media serta propaganda isu SARA, maka kami selaku pengurus memiliki kewajiban untuk menjaga pemahaman warga NU di tingkat akar rumput agar perasaan masyarakat akan kecintaan pada NKRI dan ulama tetap terjaga," tandasnya.

Sekretaris MWC NU Singajaya, Endang, menambahkan, kegiatan tesebut untuk mempererat ukhuwah islamiyah agar jalinan silaturahmi antarpengurus dan warga NU Singajaya tetap terjaga dan saling memiliki akan keberadaan organisasi yang didirikan para ulama Nusantara. (Muhammad Salim/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal AlaSantri, Pendidikan Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 08 Oktober 2008

Muslimat NU Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung

Sidoarjo, Pondok Pesantren Tegal - Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Sidoarjo menurunkan bantuan untuk warga yang terkena musibah bencana angin puting beliung di tiga desa, yakni Desa Tambak Sumur, Tambakrejo dan Tambak Sawah, Kecamatan Waru.

Mereka mendatangi satu per satu posko pengungsian korban puting beliung di tiga desa tersebut. Bantuan berupa uang tunai dan sembako itu diharapkan bisa dipergunakan dengan seperlunya untuk keperluan warga saat berada di pengungsian.

Muslimat NU Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung

"Setelah mendengar adanya kejadian ini, kami langsung merespon, dan kami mengumpulkan dana untuk korban terutama yang tidak mampu sehingga bisa diterima oleh yang bersangkutan," kata Ketua Muslimat NU Sidoarjo Ainun Juwariyah, Sabtu (25/11).

Ibu-ibu Muslimat dan korban bencana puting beliung ini juga menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa agar terhindar dari bencana seperti angin puting beliung yang telah memporakporandakan tiga desa itu.

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal

Salah satu korban puting beliung, Mahmudah, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Muslimat NU Sidoarjo karena telah memberikan bantuan. Ia juga berharap, dalam waktu dekat bisa membangun rumahnya kembali.

"Sementara ini kami tinggal di pengungsian, karena belum bisa membangun rumah. Semoga kami bisa secepatnya membangun rumah kembali," ucap Mahmudah. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Makam Pondok Pesantren Tegal

Minggu, 05 Oktober 2008

Pagar Nusa Siap Adakan Ijazah Kubro Kiai Sepuh

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal 

Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa akan menyelenggarakan Ijazah Kubro di Lapangan Puser Bumi, Ciperna, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Ahad (28/1). Ijazah akan dilakukan kiai-kiai sepuh untuk sekitar 25.000 pendekar dan Nahdliyin. 

Ketua Umum Pagar Nusa M. Nabil Haroen, mengungkapkan pentingnya agenda Ijazah Kubro bagi para pendekar Pagar Nusa dan Nahdlyyin. 

Pagar Nusa Siap Adakan Ijazah Kubro Kiai Sepuh (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa Siap Adakan Ijazah Kubro Kiai Sepuh (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa Siap Adakan Ijazah Kubro Kiai Sepuh

"Penyelenggaraan Ijazah Kubro ini merupakan amanat dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan kiai-kiai sepuh," katanya. 

Menurut dia, si tengah pelbagai tantangan bangsa kini, perlu ada penyelenggarakan Ijazah Kubro untuk mendapatkan semangat dan sentuhan dari kiai sepuh. Intinya, Nahdliyin perlu siap secara mental dan spiritual menghadapi dinamika bangsa ini pada masa kini dan mendatang.

Menjelang agenda ini, Nabil Haroen didampingi Ketua Panitia, Zainul Munasichin dan pengurus Pimpinan Pusat Pagar Nusa, sowan ke beberapa kiai sepuh, di antaranya, KH Maimoen Zubair, KH Mustofa Bisri, KH Habib Luthfi bin Yahya, KH Maruf Amin, KH. Said Aqil Siroj, KH Ayip Abbas, dan beberapa kiai sepuh lainnya. 

Pondok Pesantren Tegal

Sementara salah seorang Pengurus Pimpinan Pusat, Athoillah juga akan bersilaturahim ke beberapa kiai di Jawa Timur, di antaranya KH Nawawi Abdul Jalil dan beberapa kiai sepuh lainnya.

Ijazah Kubro ini terbuka bagi pendekar Pagar Nusa, Banser dan warga Nahdliyin. Bagi para peserta yang ingin hadir dan menjadi peserta, dapat menghubungi Pengurus Pagar Nusa di Wilayah dan Cabang masing-masing, atau mendaftar secara online di bit.ly/ijazahankubropn, serta menghubungi call center Pagar Nusa (0813 1947 1986 / 0878 8723 1986).

Kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian agenda Pengukuhan Pimpinan Pusat masa khidmah 2017-2022 di Cirebon, Jawa Barat, pada Ahad (28/1). Setelah itu, dilanjutkan dengan Rakernas di Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, pada 28-30 Januari 2018 yang dihadiri para pengurus Pimpinan Wilayah Pagar Nusa. (Sirojuddin/Abdullah Alawi)  

Pondok Pesantren Tegal

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Habib Pondok Pesantren Tegal

Sabtu, 20 September 2008

Bangka Belitung Jadi Tempat Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional 2017

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama menjadikan Provinsi Bangka Belitung sebagai tempat perhelatan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) Ke-3 tahun 2017.

Bangka Belitung Jadi Tempat Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
Bangka Belitung Jadi Tempat Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

Bangka Belitung Jadi Tempat Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional 2017

Perkemahan yang akan melibatkan sekitar 800 siswa madrasah dari 34 provinsi akan berlangsung pada 14-20 Mei 2017 di Bumi Perkemahan Selawang Sagantang Koba, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin, PPMN ini merupakan instrumen strategis untuk menanamkan jiwa patriotisme, kebangsaan, cinta tanah, dan kreativitas.

“Kegiatan ini penting untuk menginternalisasi nilai-nilai Pramuka pada diri generasi muda. Apalagi di tengah arus ideologi transnasional. Wawasan kebangsaan perlu juga terus ditanamkan. Maka, kegiatan ini menjadi instrumen strategis,” jelas Kamaruddin dalam Konferensi Pers, Selasa (9/5) di Kantor Kemenag, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Pondok Pesantren Tegal

Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Nur Kholis Setiawan mengungkapkan, panitia pusat telah berkoordinasi dengan baik dengan pemerintah daerah atau Kanwil Kemenag Bangka Belitung dalam kegiatan ini.

“Persiapannya sudah 85 persen. Bahkan untuk akomodasi seperti transportasi, Kanwil menyediakan 48 bus. Keamanan untuk peserta Pramuka juga mendapat perhatian betul karena lokasi perkemahan terletak di pinggir pantai,” jelas Nur Kholis.

Selain aktivitas kepramukaan, kegiatan bertema Pramuka Madrasah Kreatif, Terampil dan Berkarakter ini juga mengadakan talkshow wawasan kebangsaan, lomba bercerita tentang jasa pahlawan Islam Indonesia, Pionering Aplikatif Budaya Nusantara, lomba pembuatan film cinta tanah air, pemencahan Rekor MURI tentang Pantun Melayu Talibun, Karnaval Budaya, Outing Kebangsaan, Ikrar Pramuka Madrasah Cinta NKRI, dan Bakti Sosial. (Fathoni)

Pondok Pesantren Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal News, Quote Pondok Pesantren Tegal

Jumat, 29 Agustus 2008

Ulama Berperan Penting Tumbuhkan Rasa Kebangsaan

Padang pariaman, Pondok Pesantren Tegal. Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim mengungkapkan kepedulian dan rasa kebangsaan ? masyarakat makin memudar. Momen peringatan HUT Kemerdekaan ke-68 Republik Indonesia ini hendaknya dapat menumbuhkan dan mengembalikan rasa kebangsaan.

Wakil Gubernur Sumbar diwakili Asisten III Setwilda Sumbar Sudirman Gani, mengungkapkan hal itu pada halal bi halal dan pengukuhan Pengurus Forum Komunikasi Alumni Pondok Pesantren Darul Ikhlas (FKAPPDI) Pakandangan Kecamatan VI Lingkungan Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (14/8/2013).

Ulama Berperan Penting Tumbuhkan Rasa Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ulama Berperan Penting Tumbuhkan Rasa Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ulama Berperan Penting Tumbuhkan Rasa Kebangsaan

Menurut Sudirman Gani, kemerdekaan Republik Indonesia 68 tahun silam juga diperjuangkan oleh para ulama dan umat. Oleh karena itu, bagaimana menumbuhkan rasa kebangsaan harus jadi perhatian semua pihak. Para tuanku, ulama, alumni pondok pesantren, disamping berdakwah, juga mendorong tumbuhnya kembali rasa kebangsaan. Peran ulama amat penting dalam menumbuhkan kembali rasa kebangsaan yang sudah memudar saat ini.

Pondok Pesantren Tegal

“FKAPPDI diminta menjaga nama baik Pesantren Darul Ikhlas, nama baik pimpinan pesantren. Ke depan peran ulama sangat diharapkan di Sumatera Barat. Sehingga kekuatiran terhadap masa depan yang penuh dengan tantangan bisa dijawab dengan kehadiran ulama di tengah masyarakat,” kata Sudirman Gani.?

Pondok Pesantren Tegal

Pengukuhan ? dihadiri ? Bupati Padangpariaman Ali Mukhi, Ketua DPRD Padangpariaman Eri Zulfian, Mustasar PCNU Padangpariaman Azwar Tuanku Sidi, ratusan alumni Pesantren Darul Ikhlas dan jamaah Buya H.Zubir Tuanku Kuning. Tausyiah halal bi halal disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ikhlas ? Buya H. Zubir Tuanku Kuning?

Pengurus yang dikukuhkan Ketua Umum Zulhelmi Tk Sidi, Sekretaris Umum Amril Tk. Kuning S.PdI, Bendahara Umum H. Suhaili Tk Mudo, Wakil Sekretaris Zalkhairi Tk Kuning S.PdI, Wakil Bendahara Suhatri Bur, S.Pd. ? Pengurus juga dilengkapi dengan sejumlah seksi-seksi.

Menurut Zuhelmi, ? FKAPPDI merupakan wadah berhimpun alumni ? Pondok Pesantren Darul Ikhlas yang tersebar di berbagai tempat dan profesi di tengah masyarakat. Wadah ini diharapkan dapat menampung berbagai kreasi dan pikiran alumni untuk memajukan Pesantren Darul Ikhlas ke depan.?

“Saat ini alumni Pesantren Darul Ikhlas selain menjadi ulama di berbagai daerah juga ada yang menjadi PNS dilingkungan Kementerian Agama, anggota DPRD Propinsi dan Kabupaten Padangpariaman, dosen perguruan di Padang (Universitas Andalas), PNS di Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman,” kata Zulhelmi didampingi sekretarisnya Amril Tuanku Kuning, Kasi Penyelenggara Syariah Kamenag Kota Pariaman. ?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontribtuor: Armaidi Tanjung

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Khutbah, Doa, Amalan Pondok Pesantren Tegal

Sabtu, 19 Juli 2008

Menikmati Kemurnian Islam (di) Indonesia

Vaksin palsu, beras palsu, obat palsu, berikut barang imitasi lainnya marak ditemukan di Indonesia. Teknologi yang kian canggih membuat seseorang dengan mudahnya merekayasa suatu produk hingga mirip dengan bentuk aslinya.?

Kabar pemalsuan tersebut tentu saja membuat masyarakat menjadi resah. Bayangkan, ditengah mahalnya harga bahan pokok berikut seretnya pendapatan, mereka harus dilanda kekhawatiran mengkonsumsi zat berbahaya.

Kita mungkin bersedih menyaksikan fenomena ini. Namun janganlah larut dengan perasaan itu. Kebutuhan sandang dan pangan bolehlah dipalsukan, tapi Islam kita tetap yang asli. Agama Islam yang dianut oleh mayoritas warga Indonesia tetap murni seperti ajaran Rasul SAW dan para sahabatnya.

Menikmati Kemurnian Islam (di) Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Menikmati Kemurnian Islam (di) Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Menikmati Kemurnian Islam (di) Indonesia

Dalam karya terbarunya, Prof. Sunardji membedah persoalan ajaran keislaman yang berkembang di negeri Zamrud Khatulistiwa ini. Persoalan ini memang menjadi buah bibir di kalangan umat Islam dan para pengamat baik nasional maupun internasional. Istilah Islam Nusantara menjadi semakin populer ketika NU mengangkatnya sebagai tema muktamar. Tapi buku ini sudah mulai digarap jauh hari sebelum even lima tahunan itu digelar.

Islam Nusantara bukanlah paham baru. Ia merupakan pengejawantahan dari sikap kaum Muslim di Indonesia yang memiliki paham keagamaan unik dan menarik. Keunikan ini dapat dilihat dari sikap umat Islam yang memiliki rasa toleransi dalam menyikapi persoalan. Maka, sekalipun negeri ini memiliki aneka ragam ras, suku, dan budaya, semuanya dapat hidup rukun berdampingan. Istilah Islam Nusantara ini hanya sebuah nama, pinjaman atau mewakili dari nama Islam rahmatan lil alamin yang ada di Nusantara.

Pondok Pesantren Tegal

Agama Islam Nusantara merupakam paham keagamaan Islam murni (asli), yang datang dari Allah SWT, dibawa dan diamalkan oleh baginda Rasulullah SAW bersama para sahabatnya, kemudian secara bersambung melalui tabiin, tabiit-tabiin, sampai juga kepada kita di Indonesia. Kemudian oleh walisongo, penyampaian dan pengamalannya (khususnya ibadah-ibadah ghairu mahdlah), berakumulasi (melebur) dengan tradisi-tradisi setempat yang sangat beragam selama tidak bertentangan dengan syariat agama (hal. 11).

Tindakan akulturasi tersebut bukan lantas dibuat sekehendak penciptanya. Sang kreator, para wali songo utamanya wali janget tinelon (wali tiga serangkai, dalam hal ini Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Giri) telah melakukan kajian terhadap teks agama dan kondisi sosial sehingga hasil inovasi dan kreasi tidak berbenturan dengan kedua hal tersebut.

Dalam hal keagamaan, Islam Nusantara mengikuti paham Ahlus Sunnah Wal Jamaah (hal. 81). Sebuah paham keagamaan yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. dan para sahabatnya. Namun mengingat zaman yang makin modern dengan problemnya yang kian kompleks, ada beberapa persoalan yang tak diuraikan dalam al-Quran dan hadits. Maka muncullah sistem ijtihad, madzhab, dan taqlid.

Pondok Pesantren Tegal

Sebab tak semua orang bisa berijtihad, penganut agama Islam di Nusantara diperkenankan menganut salah satu madzhab yang sudah memperoleh justifikasi dari mayoritas ulama. Bahkan bagi mereka yang masih awam dibolehkan untuk taqlid. ? Dalam bidang aqidah, ulama menjadikan pemikiran Imam Hasan al-Asyari dan Imam Mansur al-Maturidy sebagai pegangan. Sementara Syariah mengacu pada rumusan imam yang empat, Syafiie, Maliki, Hambali, dan Hanafi. Dan untuk Tasawufnya berpanutan pada gagasan Imam al-Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi.

Tak hanya itu, Islam Ahlussunnah wal Jamaah juga memiliki karakteristik dalam pengalamannya. Tawassuth (pertengahan), Itidal (tegak lurus), dan Tawazun (keseimbangan) menjadi prinsip dalam menjalankan praktik keagamaan. Sementara itu, dalam praktik kemasyarakatan, tiga prinsip tadi ditambah dengan sikap Tasamuh (toleransi) dan Amar Maruf Nahi Munkar. Penjelasan tentang prinsip-prinsip tersebut bisa diurai secara jelas pada bab tiga dan empat dalam buku ini.

Dengan berpegang pada ajaran seperti di atas, maka tak heran bila muncul berbagai tradisi sosial keagamaan yang lahir. Kreativitas para juru dakwah telah mampu memasukkan keislaman dalam segala kegiatan yang dulu masih sarat dengan tradisi Hindu-Budha. Contoh kecilnya adalah pemberian sesajen yang diganti dengan acara mengaji al-Quran dan makan bersama para undangan.

Namun kreasi tersebut tak selamanya disambut dengan tangan terbuka. Beberapa golongan justru menganggap pengamal dan pengawal agama Islam murni yang sejuk dan damai ini sebagai paham sesat dan menyesatkan serta bukan ajaran Islam. Sangkaan ini disebabkan banyaknya amaliyah yang belum ada contohnya pada masa Nabi. Menanggapi pernyataan tersebut, Sunardji menegaskan bahwa tradisi-tradisi sosial keagamaan disini adalah implementasi (pengetrapan) ajaran agama yang sifatnya ghairu mahdlah (tidak murni) yang menurut KH. Sahal Mahfudz disebut ibadah muthlaqah (yang bebas dari ketentuan yang mengikat) (hal. 299).?

Terlepas dari anggapan miring itu, kita juga patut berbangga karena beberapa tokoh dan lembaga dari luar negeri mulai melirik model keberagamaan yang kita miliki. Rektor Al-Azhar bahkan menghimbau umat Islam dunia untuk menimba ilmu Islam dari Indonesia. Beliau terpesona dengan kehidupan umat Islam di Indonesia yang damai dan harmonis (hal. 6).

?

Kondisi ini tentu berbeda dengan yang terjadi di negara lain utamanya Timur Tengah. Hingga kini, di sana masih saja dipenuhi pertumpahan darah atas nama jihad fi sabilillah. Padahal yang mereka serang tak lain adalah saudara sendiri. Melihat fakta tersebut, bila ada yang bertanya, "adakah yang lebih murni, sejuk dan damai dari Islam Nusantara?" Jawab saja, "Yang ngaku-ngaku, baaanyaak!"

Identitas Buku

Judul Buku : Agama Islam Murni di Nusantara (Sejuk & Damai)?

Penulis : Prof. Dr. H. Sunardji Dahri Tiam, M.Pd.

Penerbit : UM Press Malang

Cetakan : I, 2017

Tebal Buku : xvi+323 hal.

Peresensi : Ach. Khalilurrahman, Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) sekaligus santri Pesantren Annuqayah Latee Guluk-Guluk Sumenep.?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Halaqoh Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 03 Juni 2008

PBNU Kembali Bimbing Warga Jepang Jadi Mualaf

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali mendapat kepercayaan untuk membimbing orang berkebangsaan Jepang mengucapkan dua kalimat syahadat. Seorang pria bernama Takahashi Toshio di hadapan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj mengikrarkan diri masuk Islam.

Secara perlahan Kiai Said menuntun pria kelahiran Tokyo, 18 Februari 1945, itu membaca dua kalimat syahadat di hadapan saksi di kantornya di Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (20/11) sore. Prosesi masuk Islam ditutup dengan doa.

PBNU Kembali Bimbing Warga Jepang Jadi Mualaf (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Kembali Bimbing Warga Jepang Jadi Mualaf (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Kembali Bimbing Warga Jepang Jadi Mualaf

Turut menyaksikan prosesi sakral tersebut pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU (RMINU) Masrur Ainun Najih dan Ketua PBNU Eman Suryaman. Dalam kesempatan itu Takahashi yang datang bersama beberapa orang secara resmi menandatangani surat keterangan menjadi mualaf dan mengubah namanya menjadi Abdurrahman Takahashi Toshio.

Ini adalah kesekian kali PBNU membimbing ikrar masuk Islam warga Jepang. Pada 6 Januari lalu dua pemuda asal Jepang bernama Tatsunori Hoshi dan Ohnuma Yoka melakukan hal serupa. Disusul pada 10 Juni, Sakai Nobukazu dan Suzuki Masayuki, mengucapkan dua kalimat syahadat melalui bimbingan Kiai Said.

Sebelumnya, pada 9 Desember 2015, dua pengusaha Jepang bernama Ogawa Hideo dan Suzuki Nobukazu juga resmi memeluk Islam di PBNU. Bahkan praktik yang sama terjadi di luar kantor PBNU. Dalam kunjungan ke Jepang 13-17 Februari 2015, Kiai Said diminta mengislamkan 12 orang yang merupakan sahabat dan teman dari Muhammad Suzuki dan Ahmad Ogawa.

Pondok Pesantren Tegal

Tidak hanya dari Jepang, warga yang menyatakan mualaf di kantor PBNU juga datang dari berbagai latar belakang kebangsaan dan profesi. Umumnya mereka memilih PBNU sebagai pembimbingnya lantaran tahu semangat NU yang menjunjung tinggi nilai perdamaian dan kasih sayang. (Mahbib) 

Pondok Pesantren Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Meme Islam Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 25 Maret 2008

Ikatan Sarjana NU Yogya Dilantik

Yogyakarta, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2013-2018 dilantik di gedung Wanitatama pada Ahad malam (30/06).

Ikatan Sarjana NU Yogya Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
Ikatan Sarjana NU Yogya Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

Ikatan Sarjana NU Yogya Dilantik

Ketua panitia penyelenggara, Yazid Affandi dalam sambutannya melaporkan, bahwa pihaknya mengundang 250 orang yang terdiri dari seluruh pengurus NU dari berbagai tingkatan, banom NU DIY, lembaga NU DIY, Gubernur DIY serta pimpinan dan sekjend PP ISNU.

Dia juga menuturkan bahwa PW ISNU yang akan dilantik berjumlah lebih dari 70 orang beserta berbagai biro di dalamnya. Pihaknya juga berharap agar ISNU menjadi wadah yang tepat untuk berbakti bagi Indonesia.

Pondok Pesantren Tegal

Dalam kesempatan kali ini surat keputusan dan struktur personalia PW ISNU DIY dibacakan oleh Kholiq Syairozi selaku Sekjend PP ISNU. Kemudian para pengurus dilantik lansung oleh ketua PP ISNU, Ali Masykur Musa.

Pelantikan dimulai dengan berbagai hiburan hadroh. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan, pembacaan ayat Al-Qur’an dan shalawat Nabi, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars serta himne ISNU.

Pondok Pesantren Tegal

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia, prosesi pelatikan, pemberian ucapan selamat oleh tamu undangan kepada pengurus yang baru dilantik, dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai kalangan, dan ditutup dengan doa.? ? ?

Redaktur? ? ? ? : Abdullah Alawi

Kontributor : Nur Hasanatul Hafshaniyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Sejarah Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 19 Februari 2008

PMII Subang Sumbang Alat Tulis untuk Anak Korban Banjir

Subang, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Subang, Jawa Barat, menggelar aksi kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir di Kampung Belendung, Desa Tegalurung, Kecamatan Legonkulon, Subang, Selasa (28/1).

PMII Subang Sumbang Alat Tulis untuk Anak Korban Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Subang Sumbang Alat Tulis untuk Anak Korban Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Subang Sumbang Alat Tulis untuk Anak Korban Banjir

Kali ini sumbangan yang diberikan adalah alat tulis dan panduan cara cepat membaca al-Quran (Iqra, red). Bantuan tersebut diberikan kepada ratusan anak korban banjir di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ketua PC PMII Subang Saeful Imron mengatakan, bantuan berupa alat tulis sengaja dilakukan mengingat fasilitas belajar anak-anak korban banjir turut hanyut terbawa arus.

Pondok Pesantren Tegal

"Saat ini fasilitas belajar anak-anak sangat sulit dijangkau oleh para korban banjir. Selain itu, manfaatnya juga akan terasa dalam jangka pendek, menengah, dan panjang," jelasnya.

Sementara salah seorang guru SDN Hegarsari, Desa Tegalurung, Ade Kurnia, mengapresiasi bakti sosial puluhan aktivis PMII Subang tersebut. Dia menilai bantuan alat tulis tersebut sangat meringankan beban anak-anak sekolah.

Pondok Pesantren Tegal

"Ini merupakan bukti kepedulian terhadap dunia pendidikan. Untuk itu, kami sebagai guru di sini sangat berterimakasih sekali, karena telah meringankan beban anak-anak korban banjir yang alat tulisnya terbawa oleh banjir. Mudah-mudahan manfaat," jelas Ade. ?

Imron menambahkan, selain memberikan bantuan berupa alat tulis, dalam bakti sosial tersebut pihaknya mendapat pasokan bantuan sembako dari Pengurus Rayon PMII Universitas Syekh Nurjati Cirebon untuk diserahkan kepada para korban banjir.

"Tentu kepercayaan kepada kami untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir tidak akan disia-siakan," jelasnya. (Ade Mahmudin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kajian Islam, Cerita, Pemurnian Aqidah Pondok Pesantren Tegal