Senin, 26 Desember 2016

LD PBNU Kalbar Resmi Dikukuhkan

Pontianak, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) Kalimantan Barat resmi dilantik Rabu, (15/11) pagi bertempat di Hotel Dangau Pontianak. Acara ini dirangkai dengan halaqah kebangsaan serta peresmian secara simbolis kantor Sekretariat LD PBNU Kalimantan Barat yang terletak di Desa Arang Limbung Kabupaten Kubu Raya.

Halaqah kebangsaan ini dimaksudkan  untuk menegaskan keutuhan NKRI adalah sesuatu yang substansi. NU hendaknya senantiasa berperan menjaga Islam wasatiyah di tengah-tengah hegemoni pergulatan ideologi serta menjaga netralitas.

Ketua LD PBNU Kalimantan Barat, Saifuddin Herlambang mengatakan LD PBNU Kalbar akan menyediakan lahan sebagai sarana dakwah NU Kallbar.

LD PBNU Kalbar Resmi Dikukuhkan (Sumber Gambar : Nu Online)
LD PBNU Kalbar Resmi Dikukuhkan (Sumber Gambar : Nu Online)

LD PBNU Kalbar Resmi Dikukuhkan

"Kita juga berencana membuat pesantren teknik LDNU serta mengaktifkan pengurus LDNU di tingkat cabang," tambahnya.

Selain itu, pelatihan dai cyber serta pelatihan kader dakwah yang akan melibatkan para dai dai Nahdiyin di Kalimantan Barat akan digelar dalam waktu dekat.

Pondok Pesantren Tegal

"Kami mohon dukungan kepada segenap komponen dalam rangka terselenggaranya rencana kegiatan ini," lanjut pria lulusan doktoral bidang Tafsir UIN Jakarta.

Sekda Kubu Raya H. Odang Prasetyo menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada LD PBNU Kalbar yang telah memilih Kubu Raya sebagai salah satu lokasi pusat kegiatannya.

Pondok Pesantren Tegal

"LD PBNU dan Pemerintah Kubu Raya harus ada sinergi karena mayoritas penduduk di Kabupaten Kubu Raya adalah Nahdiyin," ungkap Odang.

Dikatakan Odang, LD PBNU adalah salah satu lembaga yang punya tugas dan tanggung jawab menjaga hubungan baik antara Islam dan kebangsaan.

"Hendaknya kegiatan halaqah kebangsaan menjadi sarana mewujudkan terciptanya kedamaian dan kerukunan antar sesama ," harapnya.

Rais Syuriah PWNU Kalbar H. Syahrul Yadi mengatakan, akhir akhir ini trend NU Kalimantan Barat mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan mulai bergeraknya pengurus lembaga termasuk LD PBNU.

"Melalui LD PBNU mewarisi semangat dakwah Nabi juga bisa berkiprah dan berkontribusi dalam mengembangkan NU di Kalimantan Barat. LD PBNU adalah ruh dakwah di NU," tegasnya. 

Menurut Kiai Syahrul Kalimantan Barat mempunyai modal besar yakni masyarakat Muslim di Kalimantan barat rata-rata berkultur NU.

"Ini tentu adalah modal dasar yang bisa digarap oleh LD PBNU. Selain itu modal spirit serta dukungan masyarakat Kalimantan Barat terhadap kehadiran NU sangat besar," tambah dia. 

LD PBNU juga memiliki pekerjaan besar khususnya dalam mengatasi fenomena terkikisnya amaliyah-amaliah NU di  masyarakat. LD PBNU harus terlibat aktif dalam menjaga kesepakatan permanen bersama pemerintah yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, serta NKRI.

Sementara itu, KH Maman Imanul Haq menyampaikan beberapa hal terkait prinsip dakwah. Mengutip QS an Nahl 125 Kiai Maman mengatakan berdakwah dilakukan dengan mengajak, bukan mengejek; merangkul, bukan nyinyir.

"Orientasi dakwah kita adalah kepada jalan Tuhan (sabilillah robbika) yang penuh dengan hikmah," tandas Kiai Maman.

Ia menekankan LD PBNU juga harus terlibat dalam dakwah yang menyasar generasi milenial.

"Karena generasi milenial adalah generasi muda yang rasional. Kita perlu mengubah mindset dakwah kita," pungkasnya. (Ahmad Fauzi Muliji/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal IMNU, Cerita Pondok Pesantren Tegal

Minggu, 25 Desember 2016

Mahasiswa Inzah Genggong Dididik Jadi Pelopor Kajian Aswaja

Probolinggo, Pondok Pesantren Tegal - Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong Kraksaan Kabupaten Probolinggo saat ini memiliki tiga Fakultas dengan 10 Program Studi (Prodi). Semua fakultas mengarah pada pembentukan sarjana yang mendorong terwujudnya Mabadi’ Khairu Ummah.

Di antaranya Fakultas Tarbiyah dengan enam prodi, Prodi Pendidikan Agama Islam (PBA), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Manajemen Islam (PMI) dan Akhlak Tasawuf (AT).

Mahasiswa Inzah Genggong Dididik Jadi Pelopor Kajian Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Inzah Genggong Dididik Jadi Pelopor Kajian Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Inzah Genggong Dididik Jadi Pelopor Kajian Aswaja

Fakultas Syariah dengan dua prodi, Perbandingan Madzhab (PM) dan Prodi Ahwal Syakhsiyah (AS) atau hukum keluarga. Sementara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memiliki dua prodi, Prodi Ekonomi Syari’ah (ES) dan Perbankan Syari’ah (PS).

Sebagai pengembangan prodi dan perluasan akses keilmuan kepada masyarakat, Inzah akan mengajukan beberapa prodi umum seperti Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS. Serta program pascasarjana (S2) yang terkonsentrasi pada prodi Menajemen Pendidikan dan Pendidikan Agama Islam.

Pondok Pesantren Tegal

“Selain itu, arah pengembangan ke depan, orientasinya pada penampilan fisik, personalia, peningkatan pelayanan dan prestasi. Sehingga, Inzah jadi kampus yang memiliki identitas kampus Khairu Ummah dan mahasiswa dididik jadi pelopor Khairu Ummah,” ujar Rektor Inzah Genggong DR H Abd Aziz Wahab, Kamis (21/1).

Pondok Pesantren Tegal

Menurutnya, terkait dengan khairu ummah, mahasiswa dididik menjadi pelopor kajian Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dengan mengamalkan aqidah, syariat, dan akhlak seperti ulama NU dan ulama pesantren.

“Khairu ummah adalah manusia terbaik dalam kehidupan bermasyarakat. Artinya,? setelah menyandang gelar sarjana, alumni bisa menjadi seorang intelektual, ilmuwan, praktisi dan profesional yang saleh. Indikatornya, dengan menyandang gelar sarjana apa pun, mahasiswa bisa menghambakan diri secara maksimal kepada Allah SWT, diri sendiri, taat kepada agama dan memiliki tanggung jawab terhadap sesama.” katanya.

Pria yang juga Kepala Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong itu mengatakan, untuk membentuk pelopor khairu ummah mahasiswa digembleng melalui forum kajian selama menempuh bangku kuliah. Forum kajian itu di antaranya kajian Aswaja yang dilaksanakan oleh Aswaja Center NU kampus secara berkala. Pada kajian Aswaja itu mahasiswa terbaik akan ditugaskan mengabdi di masyarakat.

“Di sini juga ada forum kajian bahasa melalui pusat studi bahasa Arab dan bahasa Inggris yang dilaksanakan dengan sistem SKS dan non SKS selama 1 tahun atau dua semester. Yang berprestasi akan ditugaskan mengabdi di pesantren untuk mengajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris selama satu bulan. Tahun kemarin ada 20 pesantren. Tahun ini ada peningkatan, 40 pesantren,” ungkapnya.

Pada akhir semester empat mahasiswa selama sebulan digembleng di pusat studi kajian kitab kuning dan Al-Qur’an dengan metode Amtsilaty (baca cepat). Juga metode baca kitab Ibtida’i (pemula) dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

Menurutnya, ada juga pusat studi Asmaul Husna, bimbingan Al Qur’an dengan metode Qur’aniyah. Serta pembinaan kewirausahaan dengan membentuk beberapa kelompok Pos Daya berbasis masjid yang bekerjasama dengan masyarakat yang dilaksanakan pada semester tujuh.

“Materinya kewirausahaan dan penanaman aqidah Aswaja dan cinta negara. Untuk kewirausahaan bersama masyarakat, mahasiswa telah berhasil membuat produk krupuk ikan, pertanian, aneka kerajinan tangan dan lain lain,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Bahtsul Masail, IMNU, Pertandingan Pondok Pesantren Tegal

Sabtu, 24 Desember 2016

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu

Kaki kiri adalah anggota tubuh terakhir yang dibasuh saat berwudhu. Meratakan air ke seluruh bagiannya minimal dari ujung kuku hingga atas mata kaki merupakan sebuah keharusan. Doa berikut ini dianjurkan dibaca saat membasuh kaki kiri saat berwudhu.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu

Allâhumma innî a‘ûdzubika an tazilla qadamayya ‘alas shirâti yauma tazillu aqdâmul munâfiqîna fin nâri.

Pondok Pesantren Tegal

Artinya, “Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadamu dari jatuhnya dua kakiku di atas shirath pada hari berjatuhan kaki semua orang-orang munafiq di dalam neraka,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta). (Alhafiz K)

Pondok Pesantren Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Sholawat, Meme Islam Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 21 Desember 2016

Dakwah Aswaja di Kampus Harus Kian Diintensifkan

Surabaya, Pondok Pesantren Tegal. Dalam pandangan sejumlah kalangan, perkembangan gerakan Islam ekstrim telah demikian meresahkan, termasuk di kampus. Mereka yang awalnya dididik di lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama, ternyata ketika kuliah justru menjadi penentang. Karenanya dakwah Aswaja di lingkungan perguruan tinggi harus kian diintensifkan.

Setidaknya inilah yang diingatkan KH Abdurrahman Navis saat memberikan sambutan pada halaqah mahasiswa kader Aswaja di Kantor PWNU Jatim, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya. ? "Kendati telah lama belajar di sekolah NU, tidak ada jaminan ketika kuliah bisa tetap bertahan dengan Aswaja an-Nahdliyah," kata Kiai Navis, Ahad (5/3) pagi.

Dakwah Aswaja di Kampus Harus Kian Diintensifkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dakwah Aswaja di Kampus Harus Kian Diintensifkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dakwah Aswaja di Kampus Harus Kian Diintensifkan

Direktur Aswaja NU Center PWNU Jatim tersebut kemudian menceritakan sebuah kasus yang menimpa salah seorang mahasiswa yang sejak pendidikan dasar dituntaskan di madrasah. "Akan tetapi saat dua tahun kuliah, ternyata keyakinannya berubah," tandas Wakil Ketua PWNU Jatim ini.?

Hal tersebut dapat terjadi lantaran yang bersangkutan salah dalam memilih teman dan pergaulan. "Bayangkan, ditempa selama lebih dari 12 tahun di lembaga pendidikan NU, ternyata 2 tahun bisa berubah," kisahnya.

Sadar dengan kian beratnya dakwah Aswaja di lingkungan perguruan tinggi, Aswaja NU Center Jatim menyelenggarakan kegiatan halaqah untuk kalangan mahasiswa. "Yang kami undang juga mahasiswa dari kampus umum lantaran intensitas dakwah non Aswaja sangat mengkhawatirkan," kata dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.

Pondok Pesantren Tegal

Kiai Navis berharap, dari kegiatan halaqah nantinya akan ditemukan sinergi sekaligus strategi baru demi meneguhkan paham Aswaja di lingkungan mahasiswa dan kampus. "Karenanya mohon para peserta bersabar dan mengikuti kegiatan hingga rampung agar ditemukan strategi terbaik," tandas pengasuh Pesantren Nurul Huda Surabaya tersebut.

Pada kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini menghadirkan narasumber yakni Pembantu Rektor III Universitas Airlangga Surabaya, H Mochammad Amir Alamsjah. Juga Ketua PW Lembaga Perguruan Tinggi NU Jatim, Babun Suharto, serta dosen ITS Muhammad Mashuri. Kegiatan ini dipandu oleh Ustadz Fathul Qodir. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Khutbah, Kajian Pondok Pesantren Tegal

Senin, 19 Desember 2016

Aktifitas Kiai Marzuki Tak Terganggu Pengaduan MTA

Jombang, Pondok Pesantren Tegal. Laporan kelompok garis keras yang menamakan diri Majelis Tafsir Alquran (MTA) ke Bareskrim Mabes Polri tidak membuat nyali KH Marzuki Mustamar ciut. Pengasuh Pondok Pesantren "Sabilur Rosyad" Malang yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang ini tetap mengisi pengajian sebagaimana biasa.

Aktifitas Kiai Marzuki Tak Terganggu Pengaduan MTA (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktifitas Kiai Marzuki Tak Terganggu Pengaduan MTA (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktifitas Kiai Marzuki Tak Terganggu Pengaduan MTA

Kiai Marzuki Mustamar mengaku tidak keder dengan laporan MTA atas isi ceramahnya yang dinilai melecehkan Ormas MTA dan seorang pengurusnya. Sejauh ini, ujar dia, laporan MTA tidak berimbas apapun pada aktifitasnya sebagai dai dan ulama.

"Dilaporkan atau tidak saya akan tetap ngaji. Dimana saya dibutuhkan untuk ngaji, disitu saya akan hadir untuk ngaji," ujar KH Marzuki usai mengisi ceramah di acara wisuda MTsN Tambakberas, Selasa (18/6/2013).

Pondok Pesantren Tegal

Ketua PCNU Kota Malang ini mengaku tidak mempersiapkan apapun untuk menghadapi laporan MTA ke Mabes Polri. Bagi Kiai Marzuki, berdakwah tentang ajaran islam dan melayani umat lebih penting daripada meladeni laporan MTA.

"Saya tidak mempersiapkan apapun untuk menghadapi laporan itu. Saya masih tetap konsen ngaji demi umat," katanya.

Pondok Pesantren Tegal

Terkait dengan reaksi sejumlah elemen NU dan warga Nahdliyin yang siap melakukan pembelaan dengan segala cara bahkan sampai rela mati, KH. Marzuki meminta apa yang menimpa dirinya sekarang ini tidak ditanggapi berlebihan. 

"Jangan sampai direaksi dengan fisik. Saya minta seluruh komponen menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Sebab para ulama kita sudah keluar banyak darah untuk mempertahankan ini," tandas dia. 

Seperti diwartakan, KH Marzuki Mustamar dilaporkan ke Mabes Polri oleh ormas MTA terkait poin ceramah pada acara Haflah Akhirussanah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang pada 2011 lalu yang menerangkan tentang MTA yang berpusat di Solo. 

Kiai Marzuki dilaporkan dengan tudingan berlapis yakni penyebar fitnah, pencemaran nama baik, institusi dan pribadi. Isi ceramah Kiai Marzuki juga dinilai menyebabkan perasaan tidak nyaman serta ada dugaan pelanggaran Undang Undang TIK dengan ancaman 6 tahun penjara.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Ulama, Makam Pondok Pesantren Tegal

Jumat, 16 Desember 2016

Pandangan Mbah Maimoen soal Fenomena Belajar Islam dari Terjemah dan Internet

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Tidak terpungkiri, saat ini tidak sedikit Muslim yang belajar Islam melalui karya terjemahan dan internet. Hal ini turut mempengaruhi karakter Muslim tersebut dalam memahami Islam sehingga menjadi perhatian tersendiri bagi Mustasyar PBNU, KH Maimoen Zubair.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah ini menilai bahwa zaman sekarang memang sudah berubah. Banyak orang yang sudah masuk pada era terjemah. Banyak orang paham Islam lewat terjemah, malah terkadang orang yang hafal Al-Qur’an tidak tahu artinya.

Pandangan Mbah Maimoen soal Fenomena Belajar Islam dari Terjemah dan Internet (Sumber Gambar : Nu Online)
Pandangan Mbah Maimoen soal Fenomena Belajar Islam dari Terjemah dan Internet (Sumber Gambar : Nu Online)

Pandangan Mbah Maimoen soal Fenomena Belajar Islam dari Terjemah dan Internet

“Dulu kalau ada orang hafal Al-Qur’an itu pasti orang alim,” ujar Mbah Maimoen seperti dilansir Majalah Nahdlatul Ulama AULA edisi 11/Tahun XXXVIII/November 2016, halaman 41.

Fenomena belajar dari terjemah dan internet menurut Mbah Maimoen memberikan pelajaran bahwa masyarakat harus tahu mana yang baik dan tidak. Jangan berkiblat dari terjemah Al-Qur’an atau terjemah kitab, apalagi pada internet yang tak jelas referensinya.

Pondok Pesantren Tegal

Kiai kelahiran Rembang 28 Oktober 1928 ini juga mengingatkan bahwa saat ini sudah memasuki akhir zaman. Orang Islam pintar-pintar karena pakai huruf latin atau terjemah. Menurutnya, jarang sekali bahkan tidak ada orang yang menulis skripsi dengan Bahasa Arab, andalannya selalu huruf latin.

“Semua itu sudah digambarkan sebelum manusia diciptakan. Jika tidak mengikuti segala aturan qadla Allah, maka cari Tuhan yang lain. Kita harus bisa menyesuaikan. Yang baru harus kita terima, tapi yang dulu harus kita pertahankan,” tandas kiai sepuh berumur 88 tahun ini. (Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Hadits, Berita, Kyai Pondok Pesantren Tegal

PBNU Instruksikan Konsolidasi Internal Kepengurusan

Samarinda, Pondok Pesantren Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj didampingi beberapa pengurus harian selama dua hari kemarin, 13-14 April 2012, menghadiri rapat koordinasi dari empat lembaga di dua tempat yang berbeda.

PBNU Instruksikan Konsolidasi Internal Kepengurusan (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Instruksikan Konsolidasi Internal Kepengurusan (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Instruksikan Konsolidasi Internal Kepengurusan

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU), Lajnah Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU), dan Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBHNU) di Samarinda, Kalimantan Timur. Sementara Rakornas Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) digelar di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang, JawaTimur.

Saat memberikan arahan pada pembukaan Rakornas di Samarinda, Jum’at (13/4), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengamanatkan agar para pengurus NU se-Indonesia melakukan konsolidasi internal kepengurusan.

Pondok Pesantren Tegal

“Saya rekomendasikan agar semua jajaran pengurus, baik tingkat ranting (PR), MWC, PC, dan PW melakukan konsolidasi. Data nama-nama pengurus, mohon kirim ke PBNU. Ini tahap awal membenahi administrasi kepengurusan NU se-Indonesia,” harap Kiai Said.

Pondok Pesantren Tegal

“Kita harus tetap optimis bahwa NU akan selalu maju hingga akhir masa,” tandasnya yang direspon positif oleh hadirin. Tepuk tangan pun menggema, menambah semaraknya acara NU di Hotel ternama di Kalimantan Timur.

Sementara Ketua PBNU Saifullah Yusuf saat membuka Rakornas LKNU di Jombang, Jum’at (13/4), memimta Rakornas LKNU merumuskan tata pengelolaan lembaga kesehatan di bawah naungan NU agar lebih baik. Diharapkan NU dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk warganya, dan juga untuk masyarakat umum.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Hairul Anam, Muslim Abdurrahman

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Warta, News, Kajian Pondok Pesantren Tegal

Polres Jember Larang Ormas Gelar Aksi Sweeping Selama Ramadhan

Jember, Pondok Pesantren Tegal - Dalam rangka memuliakan bulan Ramadhan dan menghormati orang yang berpuasa, seluruh tempat hiburan malam di Kabupaten Jember ditutup. Penutupan ini berlaku mulai malam pertama tarawih hingga hari raya Idul Fitri. Sedangkan pemilik warung diimbau untuk tidak terlalu mencolok dalam melayani pembeli.

Itulah dua point penting? hasil rapat gabungan Polres Jember, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), MUI, dan? sejumlah ormas di Mapolres Jember, Rabu (24/5).

Polres Jember Larang Ormas Gelar Aksi Sweeping Selama Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Polres Jember Larang Ormas Gelar Aksi Sweeping Selama Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Polres Jember Larang Ormas Gelar Aksi Sweeping Selama Ramadhan

Forum ini juga menyepakati larangan bagi ormas atau perorangan untuk melakukan sweeping bagi? warung ataupun tempat-tempat hiburan malam masih bandel.

"Kita bersama ormas se-Kabupaten Jember melakukan penandatanganan kesepakatan untuk tidak mengadakan sweeping ke tempat-tempat hiburan selama bulan Ramadhan," kata Kapolres Jember Kusworo Wibowo usai rapat.

Pondok Pesantren Tegal

Kusworo mengimbau masyarakat melaporkan langsung kepada polisi jika menemukan indikasi tempat hiburan malam mengangkangi larangan dan imbauan itu. Menurutnya, tempat karaoke dan hiburan malam lainnya yang masih beroperasi akan merugi. Sebab, masyarakat pasti akan memberi sanksi sosial.

"Bagi karaokean dan bilyard, jika masih buka maka akan disanksi moral hingga penutupan," lanjutnya sambil menegaskan.

Pondok Pesantren Tegal

Pihaknya akan mengawal hasil kesepakatan itu hingga Ramadhan usai.

Ia juga berjanji akan meningkatkan pengamanan selama bulan Ramadhan. Sebab, setiap Ramadhan hingga lebaran, volume kriminalitas cenderung naik. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman dan tenang bagi masyarakat selama bulan Ramadhan.

"Kita meningkatkan patroli gabungan? dengan memanfaatkan E-Siskamling di 248 desa se-Kabupaten Jember," urainya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Nahdlatul Ulama, AlaNu, Makam Pondok Pesantren Tegal

Senin, 12 Desember 2016

GP Ansor Lampung Tengah Miliki Pemimpin Baru

Lampung Tengah, Pondok Pesantren Tegal. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Lampung Tengah kini memiliki pemimpin baru. Melalui forum Konferensi Cabang VII, Saryono terpilih secara aklamasi sebagai ketua baru untuk masa khidmah 2016-2020.

Saryono adalah Wakil Bendahara PC GP Ansor Lampung Tengah pada periode kepengurusan sebelumnya. Ia juga merupakan mantan Ketua Panwaskab Lampung Tengah dan alumni STIE Widia Wiwaha Yogyakarta.

GP Ansor Lampung Tengah Miliki Pemimpin Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Lampung Tengah Miliki Pemimpin Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Lampung Tengah Miliki Pemimpin Baru

"Peserta Konfercab VII ini terdiri 28 PAC? dan ratusan pimpinan Ranting GP Ansor se-kabupaten Lampung Tengah, dengan tema Konfercab Memperkuat Basis Ideologi Dengan Tradisi Amaliyah dan Tradisi Intelektual Ahlussunnah wal Jamaah," kata Budi Prasetyo selaku ketua panitia pelaksana Konfercab.

Pondok Pesantren Tegal

Forum tertinggi GP Ansor tingkat cabang itu berlangsung di Aula Pesantren Walisongo kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, selama sehari penuh, akhir pekan kemarin (7/8).

Pondok Pesantren Tegal

?

"Telah banyak hal yang diputuskan dalam arena Konfercab VII ini, khususnya perencanaan pokok-pokok program kerja, rekomendasi dan keputusan-keputusan lain Gerakan Pemuda Ansor Lampung Tengah masa khidmah 2016-2020," tambah Budi.

Konfercab VII GP Ansor Lampung Tengah tahun 2016 ini dihadiri tokoh-tokoh NU antara lain Kiai Syaikhul Ulum Syuhada (pengasuh Pesantren Walisongo), Budi Sriono (Wakil Ketua PCNU Lampung Tengah),? Kiai Aminan (Sekretaris PCNU Lampung Tengah), Hidir Ibrahim (Ketua PW GP Ansor Lampung), Muhyidin Thohir (Wakil Ketua PC LP Maarif NU Lampung Tengah), Budi Hadi Yunanto (Ketua KPUD Lampung Tengah), Agus Setiawan (dosen IAIM NU Metro Lampung), Iwanuddin (Ketua Lakpesdam NU Metro Lampung ), serta perwakilan Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, dan PMII setempat.? (Akhmad Syarief Kurniawan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Nahdlatul, RMI NU Pondok Pesantren Tegal

Minggu, 11 Desember 2016

Aktivis Muda NU Tuntut Kekerasan terhadap Petani Rembang Diusut Tuntas

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Sejumlah elemen kaum muda Nahdlatul Ulama mengecam aksi kekerasan aparat kepolisian dan tentara terhadap warga Nahdliyin di Kabupaten Rembang. Tindakan brutal terhadap ibu-ibu dan para petani di sekitar Gunung Kendeng itu berlangsung pada Senin, 16 Juni 2014.

“Tindakan aparat itu sudah brutal, tidak pro-rakyat, tidak pro-petani dan anti-Pancasila. Pelaku kekerasan harus diusut tuntas,” ujar Amsar A Dulmanan, Koordinator Nasional Forum Komunikasi Generasi Muda NU (FKGMNU), salah satu elemen muda NU dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (17/6).

Aktivis Muda NU Tuntut Kekerasan terhadap Petani Rembang Diusut Tuntas (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis Muda NU Tuntut Kekerasan terhadap Petani Rembang Diusut Tuntas (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis Muda NU Tuntut Kekerasan terhadap Petani Rembang Diusut Tuntas

Kecaman sejumlah organ gerakan muda NU ini berkaitan dengan tindakan pemukulan dan pengejaran terhadap warga masyarakat setempat yang tengah aksi menolak pendirian tambang Karst dan pabrik semen PT. Semen Indonesia di Gunung Kendeng. Aparat keamanan juga melakukan sweeping terhadap wartawan. Diketahui pembangunan tambang dan pabrik semen tersebut melanggar undang-undang dan sejumlah peraturan serta berpotensi merampas lahan pertanian dan merusak sumber mata air kehidupan warga sekitar .

Pondok Pesantren Tegal

Menyakiti Nahdliyin

Kritik tajam juga disampaikan Forum Alumni PMII Universitas Indonesia (Forluni ). Forluni mengatakan bahwa tindakan aparat keamanan itu benar-benar menyakiti hati kaum Nahdliyin yang bakal kehilangan mata pencaharian mereka. “Warga Nahdliyin selalu dijadikan objek pembangunan, bukan subjek pembangunan. Mereka sudah miskin, tapi akan dipermiskin lagi,” kecam Alfanny, Ketua Forluni.

Pondok Pesantren Tegal

Kecaman senada juga dilontarkan juru bicara Perhimpunan Rumah Indonesia. Menurut Muhammad Nurul Huda, kebijakan pembangunan dari  rezim ke rezim tidak pernah berubah. Pembangunan dijalankan dengan tangan besi, menguntungkan elit pemodal tapi menggilas rakyat kecil.

Berdasarkan kajian Front Nahdliyin Untuk Kedaulatan Sumberdaya Alam (FNKSDA), selain melanggar UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur peran masyarakat terdampak, dokumen AMDAL rencana pendirian pabrik semen nyata-nyata melanggar Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 pasal 63 yang menetapkan area ini sebagai kawasan lindung imbuhan air. Amdal juga melanggar Perda RTRW Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 pasal 19 yang menetapkan area ini sebagai kawasan lindung geologi. Rencana pembangunan juga menabrak Persetujuan prinsip tukar menukar kawasan hutan oleh Menteri Kehutanan, surat Nomor S. 279/Menhut-II/2013 tertanggal 22 April 2013. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Internasional Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 07 Desember 2016

Berkreasi dengan Kain Flanel

Semarang, Pondok Pesantren Tegal. Ada berbagai cara untuk memuliakan bulan Ramadhan yakni dengan berbagai aktifitas yang mendukung dan menambah keilmuan. Salah satunya membekali diri dengan ketrampilan.

Berkreasi dengan Kain Flanel (Sumber Gambar : Nu Online)
Berkreasi dengan Kain Flanel (Sumber Gambar : Nu Online)

Berkreasi dengan Kain Flanel

Panitia Pesantren Ramadhan Masjid Ar-Rasyid Banjardowo, memberikan pembekalan ketrampilan seni dari kain flanel untuk mereka yang mengikuti pesantren Ramadhan.

Para santri dibagi dalam dua kategori yakni anak usia dini sampai kelas tiga sekolah, diberikan ketrampilan kolase dari kain flanel, yakni suatu ketrampilan gambar dengan pernak-perniknya tempelan dari kain flanel.

Pondok Pesantren Tegal

Sedangkan untuk kelompok yang sudah dewasa diberikan ketrampilan flanel untuk membuat bros, gantungan HP dan Gantungan Kunci. Pemberian ketrampilan tersebut diberikan gratis dan cuma-cuma bahkan ada yang mendapatkan hadiah bagi yang memiliki nilai lebih.

Di depan halaman Masjid Ar-Rasyid, tampak anak-anak sangat antusias mengikuti pelatihan pembuatan ketrampilan dari kain flanel. Bagi mereka ini diikuti sebagai wujud rasa syukur akan datangnya bulan mulia dan tentunya mengisi waktu dalam menunggu datangnya waktu berbuka.

Pondok Pesantren Tegal

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Lukni Maulana

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kajian, Kyai Pondok Pesantren Tegal

Senin, 05 Desember 2016

Buku Perjuangan Kiai dan Santri Merebut Kemerdekaan Diluncurkan di PBNU

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Buku yang mengupas sejarah perjuangan kalangan kyai dan santri dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah diluncurkan di Perpustakaan PBNU, Jakarta, Selasa (9/8). Buku berjudul “Kyai dan Santri dalam Perang Kemerdekaan” tersebut ditulis KH Sholeh Hayat.

Buku Perjuangan Kiai dan Santri Merebut Kemerdekaan Diluncurkan di PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Buku Perjuangan Kiai dan Santri Merebut Kemerdekaan Diluncurkan di PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Buku Perjuangan Kiai dan Santri Merebut Kemerdekaan Diluncurkan di PBNU

Pada peluncuran tersebut penulis buku mengatakan, data sejarah yang memperlihatkan banyaknya perjuangan para santri dan kiai dalam memperjuangkan kemerdekaan negara ini. Kiai dan santri tersebut, bila dikerucutkan banyak berafiliasi ke Nahdlatul Ulama.

Dengan demikian, kata dia, NU adalah organisasi massa (ormas) salah satu pendiri negeri ini. Namun sayangnya, nama-nama pejuang kiai dan santri tidak mendapat bagian yang proporsional dalam penulisan sejarah nasionla. Tak hanya itu, tempat-tempat bersejarah terkait perjuangan santri juga terabaikan.

Pondok Pesantren Tegal

Pada buku tersebut, salah seorang pengurus PWNU Jawa Timur tersebut menyebutkan bagaimana cara-cara licik yang dilakukan penjajah untuk menaklukan Indonesia. kemudian bagaimana perlawanan yang dilakukan kalangan santri dan kiai kepada penjajah.

Pondok Pesantren Tegal

Buku tersebut menyebut perlawanan Pangeran Diponegoro di Jawa, Cik Di Tiro di Aceh, dan Imam Bonjol di Sumatera Barat.

Tak hanya perjuangan fisik, para kiai dan santri juga melawan dalam bentuk kebijakan Belanda seperti Ordonansi Haji, waris dan perkawinan, aturan yang memberatkan jamaah, dan ordonansi guru. Perang dengan cara kultural seperti melarang menggunakan antribut yang digunakan penjajah sampai perang dengan doa dan suwuk.

Ketika penjajahan Belanda digantikan penjajahan Jepang, kiai dan santri juga melakukan perlawanan seperti menentang seikerei. Peristiwa penentangan yang paling terkenal dilakukan KH Zainal Mustofa dari Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya.

Buku tersebut juga menyebut barisan perang dibawah komando kiai seperti Hizbullah oleh KH Zainul Arifin dan Sabilillah oleh KH Masykur. Juga menyebut tokoh-tokoh pejuang yang berafiliasi dengan NU. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Budaya Pondok Pesantren Tegal

Minggu, 04 Desember 2016

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal - Salah satu siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong Tangerang Selatan meraih beasiswa dari Hokkaido University Jepang. Siswi bernama Medina Janneta El Rahman yang masih duduk di kelas 3 ini dipastikan mendapat kesempatan belajar di negeri sakura setelah ada pengumuman di website kampus tersebut.

Kabar itu disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Abdurrahman Mas’ud, Jumat (24/3) malam. “Alhamdulillah berkat doa keluarga besar, Medina lulus dan diterima dengan beasiswa di salah satu universitas bergengsi di Jepang, yakni Hokkaido University. Saat ini, Medina belum tahu karena di pondok tidak bisa akses internet,” ujarnya kepada Pondok Pesantren Tegal melalui telepon pintar.

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)
Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang

Mas’ud mendapat kepastian kabar tersebut langsung dari situs resmi Hokkaido University. Karena Medina sedang tidak bisa mengakses internet di pondok, sementara dia cemas atas hasil pengumuman yang mestinya diumumkan online Rabu (22/3).

Pondok Pesantren Tegal

“Dia lalu minta tolong saya buka situs Hokkaido University. Ternyata setelah saya cek beberapa kali baru malamnya pengumuman itu bisa saya akses. Alhamdulillah sujud syukur tidak lupa saya lakukan dengan ibunya Medina,” ungkap Guru Besar UIN Walisongo ini penuh suka cita.

Pondok Pesantren Tegal

Pengumuman tersebut berbunyi, “Congratulation for the third grade student who passed the selection of Hokkaido University (Hokudai) Japan 2017/1018 academic year. Name, Medina Janneta El Rahman, major: Integrated Science Program (ISP) , course details: Program includes bachelors and master componens with the possibility of graduation in 5 years. Scholarship category: On progress.”

Usai mengakses kabar tersebut, Mas’ud pun menghubungi Medina melalui telepon pesantren. “Awalnya saya telepon ke pondok susah nyambung. Akhirnya nyambung juga. Sempat saya takut-takutin dia, siap mental ya tidak bisa tidur dengar info papa dari Hokkaido. ‘Insya Allah, Pak,’ kata dia. ‘Dengar baik-baik, Nak. Medina diterima.’ Alhamdulillah. Lalu, kami pun tertawa bersama,” tutur Mas’ud sembari mengingatkan putrinya agar tidak lupa sujud syukur.

Doktor jebolan UCLA Amerika Serikat ini menambahkan, sebelum ke Jepang, putri satu-satunya itu berkeinginan untuk menyicil hafalan Quran di Kudus, Jawa Tengah. Ia senang sekali atas capaian pendidikan putrinya itu. Ia teringat tiga tahun silam saat menulis testimoni untuk anak gadisnya tersebut.

“Medina itu anak yang smart, meski belum memaksimalkan kepintarannya. Belum fokus ke studi. Lebih sibuk dengan kegiatan ekskul, sampai jarang punya akhir pekan. Yang lebih dominan lagi, dia sangat mandiri dalam menjaga diri, sampai-sampai pernah ke klinik untuk operasi kecil tanpa memberi kabar dan tanpa ditemani orang tua. Lucunya, pihak klinik mengira Medina mahasiswi padahal baru tingkat SMP,” tutur Mas’ud seperti tulis di buku diarynya.

Bapak empat anak ini mengaku terharu atas minat dan kemampuan Medina dalam menguasai bahasa asing, yakni Jepang dan Inggris. “Terutama bahasa Jepang. Dia belajar sendiri. Karena memang tidak ada pelajaran bahasa Jepang di SMP-nya itu. Saya menduga karena dia sangat mencintai anime dan artis Jepang,” ungkap suami Ella Nurlaila ini. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Santri, Humor Islam Pondok Pesantren Tegal

Sabtu, 03 Desember 2016

Haul Mbah Muqayyim Dipadati Ribuan Pengunjung

Cirebon, Pondok Pesantren Tegal. Ribuan pengunjung menghadiri malam puncak peringatan haul Mbah Muqayyim, Mbah Ardi Sela, dan Mbah Muta’ad yang digelar oleh masyarakat di sekitar makbarah Mbah Muqayyim Desa Tuk Karang Suwung Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Ahad (1/6).

Haul Mbah Muqayyim Dipadati Ribuan Pengunjung (Sumber Gambar : Nu Online)
Haul Mbah Muqayyim Dipadati Ribuan Pengunjung (Sumber Gambar : Nu Online)

Haul Mbah Muqayyim Dipadati Ribuan Pengunjung

Mbah Muqayyim merupakan tokoh karismatik pendiri pesantren Buntet Cirebon, namun pada akhir hidupnya dia dimakamkan di sebuah lokasi yang berjarak sekitar 6 kilometer arah selatan pesantren yang tak lain adalah tempat petilasannya selama hidup. 

Lokasi pemakaman yang selalu ramai dikunjungi peziarah tersebut terletak di desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon. Mbah Muqayyim dimakamkan bersama Mbah Ardi Sela, rekan seperjuangannya dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan syiar Islam.  

Pondok Pesantren Tegal

H Selamet Riyadi, ketua panitia mengungkapkan bahwa tujuan diperingatinya haul ialah agar masyarakat sekitar pemakaman mampu untuk mengenang dan meneladani perjuangan yang telah dilakukan oleh para tokoh pendiri pesantren tersebut.

Pondok Pesantren Tegal

“Semenjak tahun 2005 kami secara rutin menggelar peringatan haul Mbah Muqayyim, dengan tujuan agar masyarakat di sekitar makbarah turut mengenang dan meneladani segenap perjuangan yang telah dilakukan oleh beliau,” ungkap pria yang kerap disapa Haji Mamat tersebut.

Haji Mamat menambahkan, meskipun di sekitar lokasi makbarah tidak terdapat sebuah kelembagaan pesantren, namun dirinya merasa penting untuk terus bersama-sama masyarakat mengenang dan menghormati keberadaan makam tokoh-tokoh penting tersebut.

“Di sini memang tidak ada pesantren sebesar Buntet dan lain-lain, namun masyarakat sekitar makbarah juga tentu turut mengharapkan berkah dan merasa menghormati keberadaan makam para wali tersebut,” tambah Haji Mamat.

Rangkaian acara haul ini antara lain berisi khotmil Qur’an, sunatan massal, tahlil akbar, serta ceramah keagamaan yang untuk tahun kali ini diisi oleh KH Saefudin dari Jatiroke, Brebes, dan KH Wawan Arwani Amin dari pesantren Buntet, Cirebon. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Sobih Adnan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Anti Hoax, Syariah Pondok Pesantren Tegal

Kamis, 01 Desember 2016

IPPNU Kalsel Bangun SDM Pelajar dari Komisariat

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Dengan membentuk kepengurusan di tingkat komisariat, PW IPPNU Kalimantan Selatan (Kalsel) mengembangkan sumber daya manusia di kalangan pelajar. Pengembangan sumber daya manusia dirintis sedini mungkin.

Perihal itu disampaikan oleh Ketua PW IPPNU Kalimantan Selatan Rusimah kepada Pondok Pesantren Tegal lewat telepon, Kamis (21/3) sore. 

IPPNU Kalsel Bangun SDM Pelajar dari Komisariat (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Kalsel Bangun SDM Pelajar dari Komisariat (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Kalsel Bangun SDM Pelajar dari Komisariat

Sebagai bentuk nyata, PW IPPNU Kalsel membentuk Pengurus Komisariat (PK) di Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Putri NU Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Ahad (17/3).

Di pondok NU itu, Rusimah menjelaskan pentingnya kehadiran komisariat IPPNU. Ia menguraikan hubungan NU, IPPNU, dan dunia pondok pesantren. Menurutnya, ketiga elemen itu merupakan kesatuan sebuah gerakan yang saling menunjang.

Pondok Pesantren Tegal

“Pembentukan komisariat merupakan satu pintu gerbang bagi pelajar-pelajar NU untuk masuk kepada aktivitas positif. Amat disayangkan ketika pondok pesantren NU tidak mengenal IPPNU,” ungkap Rusimah.

Rusimah menambahkan kehadiran PK IPPNU di pesantren dan sekolah dapat dijadikan wadah pengembangan potensi-potensi muda yang kreatif. Melalui PK IPPNU, para santri dan pelajar dapat berperan aktif dalam mendorong peningkatan kualitas pelajar di pelbagai bidang.

Keberadaan PK IPPNU itu, lanjut Rusimah, dapat mempercepat kesadaran para pelajar dalam berorganisasi dan berkonstitusi. Sementara kesadaran semacam itu kini semakin diperlukan di saat lemahnya komitmen masyarakat terhadap konstitusi.

Dari kepatuhan terhadap PD/PRT organisasi IPPNU, para pelajar dapat mengembangkan potensinya sesuai hak dan tanggung jawab yang diatur konstitusi, tegas Rusimah.

Pondok Pesantren Tegal

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Lomba, Warta Pondok Pesantren Tegal