Rabu, 28 Februari 2018

Seri Nasional Liga Santri Nusantara akan Digelar di Bandung

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal - Bandung akan menjadi tuan rumah seri nasional yang akan menjadi bagian dari pagelaran Liga Santri Nusantara (LSN) 2017. Demikian disampaikan Ketua Pengurus Pusat Rabtihah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) KH Abdul Ghoffarrozin (Gus Rozin) yang merangkap sebagai CEO LSN 2017.

"Jawa Barat ini memiliki arti yang sangat strategis bagi dunia santri, di mana provinsi ini memiliki jumlah pesantren terbesar di Indonesia. Pemilihan Bandung sebagai tempat penyelenggaraan putaran nasional LSN telah mempertimbangkan berbagai hal di antaranya adalah Bandung selama ini telah berhasil membuktikan bahwa modernitas bisa bertemu dengan religiusitas, kosmopolitan bisa berdialektika dengan budaya adiluhung," kata Gus Rozin, Ahad (11/6).

Seri Nasional Liga Santri Nusantara akan Digelar di Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)
Seri Nasional Liga Santri Nusantara akan Digelar di Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)

Seri Nasional Liga Santri Nusantara akan Digelar di Bandung

Menurut Gus Rozin, hal ini penting karena LSN 2017 ini ingin memberikan pesan tentang pentingnya merajut nilai-nilai kebangsaan di tengah dialektika kebhinnekaan Indonesia.

CEO LSN 2017 ini menjelaskan, pertimbangan lain dipilihnya Bandung sebagai tempat seri nasional karena keberhasilan ibukota Jawa Barat dalam penyelenggaraan banyak even olahraga nasional, di antaranya adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun lalu.

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal

"Bandung telah terbukti sukses menjadi tuan rumah PON, bukan saja dari aspek olahraganya, melainkan juga aspek lainnya seperti keterbukaan kota ini pada keragaman. Secara teknis Bandung juga memiliki infrastruktur sepakbola yang sangat memadai," imbuh Gus Rozin.

Pagelaran seri nasional LSN 2017 di Bandung ini akan digelar selama delapan hari di mana setiap tim yang lolos seri nasional akan bermain sekali tiap hari. Seri nasional akan digelar di bulan Oktober setelah sebelumnya 1.024 kesebelasan bertarung di Babak Kualifikasi Region.

Tahun ini, distribusi peserta LSN akan tersebar di 32 region yang mencakup 34 provinsi di Indonesia. Secara keseluruhan, LSN 2017 akan menghelat 990 dengan melibatkan lebih dari 3 juta penonton di sepanjang pertandingan. (Ali/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Nahdlatul Ulama Pondok Pesantren Tegal

IPPNU Dringu Gelorakan Diba’iyah dari Ranting ke Ranting

Probolinggo, Pondok Pesantren Tegal. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mempunyai cara tersendiri untuk turut serta menyemarakkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H. Salah satunya dengan menggelorakan pembacaan diba’iyah bersama dari ranting ke ranting secara bergantian.

Pembacaan diba’iyah sendiri dilakukan secara istiqomah selama sebulan penuh. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Pengurus Ranting (PR) dan Pengurus Komisariat (PK) IPPNU di masing-masing ranting. Pembacaan diba’iyah sendiri dipandu oleh pengurus PAC IPPNU Kecamatan Dringu.

IPPNU Dringu Gelorakan Diba’iyah dari Ranting ke Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Dringu Gelorakan Diba’iyah dari Ranting ke Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Dringu Gelorakan Diba’iyah dari Ranting ke Ranting

Ketua PAC IPPNU Kecamatan Dringu Anis Wulandari mengungkapkan pembacaan diba’iyah ini dilakukan sebagai bentuk rasa cinta kader IPPNU kepada Rasulullah SAW. Selain itu juga untuk melestarikan salah satu tradisi NU sesuai aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang saat ini sudah mulai kurang diminati oleh kalangan anak muda maupun pelajar.

Pondok Pesantren Tegal

“Seiring dengan perkembangan zaman, anak-anak muda mulai terbawa dengan arus kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga mau tidak mau kami harus menyiasati bagaimana lagu yang dibawakan harus bervariasi agar tidak terkesan membosankan,” ujarnya, Senin (19/1).

Pondok Pesantren Tegal

Menurut Anis, anak muda saat ini suka yang berbau baru-baru. PAC IPPNU Kecamatan Dringu menyadari hal tersebut agar kalangan anak muda bisa tetap mengikuti perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan tradisi Aswaja.

“Jika dibaca dengan khusyu’ dan dihayati dengan maknanya, maka kita akan terasa sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, para pelajar bisa berperan aktif untuk bersama-sama melestarikan tradisi diba’iyah, terutama di bulan Maulid,” jelasnya.

Anis menambahkan bahwa pembacaan diba’iyah ini dilakukan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh PR IPPNU yang ada di Kecamatan Dringu. Dimana kegiatan tersebut juga diikuti oleh masyarakat yang ada di masing-masing ranting.

“Bagaimanapun juga pelajar harus mempunyai andil untuk bisa mengenalkan ciri khas NU dan syiar Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) kepada masyarakat. Mudah-mudahan ke depan pelajar tidak hanya bisa menyampaikan teori saja, namun juga mampu mempraktekkannya sendiri dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal AlaSantri Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 27 Februari 2018

Pencak Silat Membentuk Mental dan Akhlak

Purworejo, Pondok Pesantren Tegal - Sebagai tradisi dan seni warisan nenek moyang Nusantara, pencak silat memiliki banyak manfaat bagi yang mempelajarinya. Di antaranya adalah membentuk mental yang kuat, akhlak dan kepribadian.

Demikian dikatakan Aji Amdani, pelatih sekaligus ketua pencak silat Pagar Nusa NU Purworejo, yang ditemui Pondok Pesantren Tegal usai menjadi juri silat Porsema Maarif, Sabtu petang (11/2).

Pencak Silat Membentuk Mental dan Akhlak (Sumber Gambar : Nu Online)
Pencak Silat Membentuk Mental dan Akhlak (Sumber Gambar : Nu Online)

Pencak Silat Membentuk Mental dan Akhlak

"Selain itu, silat juga melatih keberanian anak untuk selalu bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya," katanya. "Silat baik dikenalkan sejak usia dini, akan menyehatkan pertumbuhan," imbuhnya.

Pondok Pesantren Tegal

Aji menambahkan, bahwa senakal-nakalnya anak, jika sudah masuk dalam perguruan pencak silat, ia akan selalu patuh dan menghormati gurunya. "Ini merupakan pendidikan karakter," ungkapnya.

Aji berharap, semua sekolah dan madrasah - khususnya yang berada dibawah naungan Maarif NU - menjadikan kurikulum dalam pelajaran, tak sebatas ekstrakulikuler.

Pondok Pesantren Tegal

"Seperti di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Maarif Prapagkidul, Pituruh, Purworejo, pencak silat masuk dalam kurikulum," pungkasnya. (Ahmad Naufa/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Doa, Bahtsul Masail, Tokoh Pondok Pesantren Tegal

Senin, 26 Februari 2018

Wadah Pencetak Instruktur Banser itu Bernama Susbalan

Mojokerto, Pondok Pesantren Tegal. 150 lebih anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) dari berbagai Satkorcab di Jatim mengikuti Kursus Banser Lanjutan (Susbalan).Acara berlangsung di Vila Cemara Sajen Pacet Kabupaten Mojokerto, Jumat-Ahad (12-14/8).

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H Rudy Tri Wahid mengatakan Susbalan selain sebagai wahana pendidikan dan latihan Banser (tingkat lanjutan), juga diharapkan dapat ? melahirkan anggota Banser yang memiliki kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang dapat memimpin dan menggerakkan organisasi Banser di tingkat kelompok, rayon, cabang dan wilayah.

Wadah Pencetak Instruktur Banser itu Bernama Susbalan (Sumber Gambar : Nu Online)
Wadah Pencetak Instruktur Banser itu Bernama Susbalan (Sumber Gambar : Nu Online)

Wadah Pencetak Instruktur Banser itu Bernama Susbalan

Pernyataan mantan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Ngawi ini disampaikan saat sambutan pembukaan acara Susbalan di Vila Cemara Sajen Pacet Mojokerto, Jumat (12/8).

Disamping itu juga diharapkan akan muncul calon-calon pendidik dan pelatih Banser yang dapat bergabung dalam Corp Instruktur Banser, yang pada saatnya tinggal dimantapkan dalam pelatihan pelatih atau sering disebut kursus pelatih (Suspelat).?

“Jadi pentingnya Susbalan ini sebagai pintu masuk mencetak instruktur di masing-masing cabang, rayon, dan kelompok. Tentunya setelah ini harus melanjutkan ke jenjang selanjutnya, yakni ikut Suspelat,” ungkap Rudy.

Pondok Pesantren Tegal

Ikut hadir mendampingi Rudy Tri Wahid, diantaranya Kepala Satkorwil Banser Jawa Timur, H. Umar Usman, beserta para pengurus pimpinan PW GP Ansor Jawa Timur beserta para pimpinan Satkorwil Banser-nya. (Imam Kusnin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Pemurnian Aqidah, PonPes Pondok Pesantren Tegal

Kabupaten Pasuruan Krisis Air Bersih, PMII Pasuruan Galang Bantuan

Pasuruan, Pondok Pesantren Tegal - Puluhan mahasiswa melakukan aksi penggalangan dana untuk warga Lumbang Kabupaten Pasuruan yang mengalami krisis air (kekurangan air bersih). Aksi ini diinisiasi oleh Pengurus Komisariat PMII Merdeka Pasuruan ini bertepatan di Perempatan Semeru Kota Pasuruan.

“Ini adalah sedikit bentuk kepedulian kita kepada masyarakat semoga upaya yang kita lakukan ini dapat membantu krisis air bersih yang melanda Kecamatan Lumbang dan juga dapat dilihat oleh pemerintah dan dinas terkait bahwa ada warganya yang mengalami krisis air bersih," kata korlap aksi Andi Ariyanto.

Kabupaten Pasuruan Krisis Air Bersih, PMII Pasuruan Galang Bantuan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kabupaten Pasuruan Krisis Air Bersih, PMII Pasuruan Galang Bantuan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kabupaten Pasuruan Krisis Air Bersih, PMII Pasuruan Galang Bantuan

Aksi ini dipicu oleh laporan dari masyarakat. Mereka langsung menyurvei lokasi kekeringan, yaitu Kecamatan Lumbang.

Pondok Pesantren Tegal

"Tepat sekali di sini ada beberapa desa yang mengalami kekurangan air bersih seperti Desa Lumbang, Cukurguling, Karangjati, Watulumbung dan Desa Jeladri, Semberejo di Kecamatan Winongan. Untuk saat ini hanya BPBD yang membantu tapi itupun tidak mampu mencakup seluruh warga,” ujar pengurus cabang PMII Pasuruan Khusnul.

Pondok Pesantren Tegal

Dari hasil turlap PC PMII, data yang diperoleh terdapat kekurangan air mencapai lebih kurang 11.548,796 Liter air di desa lumbang itu sudah termasuk hewan ternak dan unggas.

Krisis air yang terjadi saat ini dipicu beberapa penyebab, di antaranya musim kemarau yang berkepanjangan dan sumber air yang mulai menipis di daerah pegunungan.

"Ini bukan tentang nominal yang kita dapat dari aksi tersebut, tapi ini salah satu wujud implementasi dari Nilai Dasar Pergerakan PMII, yakni hablum minan nas, ujar Ketua Komisariat PMII Merdeka Pasuruan Wahyudi. (Inud Hasan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal PonPes Pondok Pesantren Tegal

YPM Sidoarjo, Tuan Rumah Pasar Rakyat

Sidoarjo, Pondok Pesantren Tegal. Kegiatan Pasar Rakyat Indonesia untuk wilayah Sidoarjo diselenggarakan di dua kampus Yayasan Pendidikan Maarif (YPM). Kampus pertama adalah di Jalan Raya Ngelom Sepanjang Sidoarjo. Ada  lima unit pendidikan yang berada di kampus ini, yakni SMP, SMA serta tiga SMK.

Sedangkan kampus dua di  Megare Sepanjang Sidoarjo menampung kegiatan akademik untuk Akademi Analis Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Teknik, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, SMP Unggulan serta SMA Unggulan. Kedua kampus jaraknya tidak terlalu jauh, sekitar lima ratus meter.

YPM Sidoarjo, Tuan Rumah Pasar Rakyat (Sumber Gambar : Nu Online)
YPM Sidoarjo, Tuan Rumah Pasar Rakyat (Sumber Gambar : Nu Online)

YPM Sidoarjo, Tuan Rumah Pasar Rakyat

Cukup beralasan kalau kemudian  pasar murah  diselenggarakan di kampus ini, khususnya di kampus Megare karena mayoritas masyarakat sekitar adalah alumnus dari kampus ini. Bahkan beberapa siswa dan mahasiswa yang kini menempuh studi juga adalah warga sekitar.

Pondok Pesantren Tegal

Pada acara pembukaan Sabtu (19/1) sore, lautan manusia berduyun-duyun mendatangi kampus YPM Megare. "Antuasias masyarakat luar biasa," kata Achmad Farich ST MPd yang dipercaya sebagai ketua panitia.  Pak Farich sangat bangga karena hampir seluruh stand diserbu pengunjung. "Para peserta pasar rakyat puas dengan antusias pengunjung," katanya kepada Pondok Pesantren Tegal.

Apalagi sebelum acara pembukaan, masyarakat menyaksikan kirab drum band dari kampus Ngelom menuju Megare. Jarak antara kampus yang dialui atraksi drum band seakan memberikan pengumuman bahwa akan ada acara penting di kampus ini. Dan benar saja, warga dengan antusias memadati kampus YPM Megare yang memang terbilang baru tersebut.

Pondok Pesantren Tegal

YPM selain mengelola lembaga pendidikan formal di dua lokasi tersebut juga mendirikan dan mengelola unit pendidikan di berbagai daerah. Total ada 28 unit pendidikan yang meliputi Play Grup, TK, SD, SMP (tujuh unit), MTs (dua unit), SMA (empat unit), SMK (sembilan unit) dan perguruan tinggi (empat unit). Jumlah ini mengalami penyusutan karena beberapa sekolah cabang YPM yang berada di luar Sidoarjo dudah dilepas dan dipasrahkan kepada NU maupun pengelola setempat.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Saifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kajian Sunnah, Meme Islam Pondok Pesantren Tegal

Sembari Pembinaan Anggota, Mata Air Jepara Kenalkan Destinasi Wisata Daerah

Jepara, Pondok Pesantren Tegal

Komunitas Mata Air Kabupaten Jepara, Sabtu-Ahad (13-15/02) menggelar kegiatan leadership camp. Pelatihan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan, keorganisasian dan kepedulian kader terhadap masalah-masalah lingkungan. Kegiatan yang merupakan salah satu program tahunan Mata Air Jepara itu dilaksanakan di sekitar destinasi wisata Guamanik, Donorojo, Jepara.

Ika Widya, selaku panitia leadership camp mengatakan bahwa tahun ini merupakan kali kedua kegiatan tersebut dilaksanakan. “Setiap tahunnya kita melaksanakan seperti ini, agar kader Mata Air dapat seimbang antara akademik di kampus dan peran mengembangkan daerah,” katanya.

Sembari Pembinaan Anggota, Mata Air Jepara Kenalkan Destinasi Wisata Daerah (Sumber Gambar : Nu Online)
Sembari Pembinaan Anggota, Mata Air Jepara Kenalkan Destinasi Wisata Daerah (Sumber Gambar : Nu Online)

Sembari Pembinaan Anggota, Mata Air Jepara Kenalkan Destinasi Wisata Daerah

Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut diisi dengan berbagai acara, diantaranya materi kepemimpinan, keaswajaan, apresiasi budaya, hingga outbound.?

“Kita memilih tempat diujung Jepara ini agar anggota Mata Air tahu bahwa di daerah kita ada tempat sebagus ini,” jelasnya.

Pondok Pesantren Tegal

Adib Khoiruzzaman, pembina Mata Air Kabupaten Jepara dalam nasehatnya menegaskan bahwa semua kader Mata Air Jepara harus memegang nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah di manapun berada.?

“Saat ini ancaman terhadap faham radikal begitu besar, kampus menjadi salah satu gerbang masuknya paham radikal, sehingga kalian semua harus memegang teguh prinsip aswaja di manapun berada,” tegasnya.

Ia menghimbau kepada seluruh anggota Mata Air Jepara untuk aktif berorganisasi, baik di kampus maupun di daerah.?

“Semakin orang berkumpul dengan banyak orang, maka akan semakin banyak pelajaran hidup yang didapatkan, maka berorganisasi adalah salah satu kunci sukses seorang,” pungkasnya. (Mazid Maulana/Mukafi Niam)

Pondok Pesantren Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Nusantara, Doa Pondok Pesantren Tegal

Minggu, 25 Februari 2018

Lakpesdam NU NTB Bedah Buku TGH Muchammad Soleh Chambali

Mataram, Pondok Pesantren Tegal?

Di antara kegiatan yang mengiringi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2017 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ialah bedah buku.

Lakpesdam NU NTB Bedah Buku TGH Muchammad Soleh Chambali (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam NU NTB Bedah Buku TGH Muchammad Soleh Chambali (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam NU NTB Bedah Buku TGH Muchammad Soleh Chambali

Pada Rabu (22/11) pagi, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) NTB menggelar “Bedah Buku Maha Karya Ulama Nusantara TGH Muchammad Soleh Chambali (Tuan Guru Bengkel)” di halaman Universitas Nahdlatul Ulama, Lombok.?

Para pembicara yang mengisi bedah buku ini, ialah penulis buku “Pemikiran Islam Lokal TGH Muchammad Soleh Chambali” Adi Fadli, Mustasyar PWNU NTB Maksum Mansyur, dan dosen UIN Mataram TGH Sohimun Faisal.?

Ketua Lakpesdam NU NTB Viken Madrid mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama memiliki tokoh nasional, sosok kharismatik dari Lombok yang memang banyak melahirkan banyak ulama. Namun, katanya, tokoh ini hampir dilupakan karena kita sering membaca sejarah orang lain dan melupakan sejarah sendiri.?

Padahal, menurutnya, TGH Chambali merupakan sosok yang melahirkan banyak ulama dan memiliki sembilan karya.

Pondok Pesantren Tegal

"Nah, ini yang kita hajatkan. Kita ingin mengingatkan kembali sejarah kita," katanya.?

Ia berharap agar pemikiran dari ulama Lombok harus menjadi rujukan, bahan untuk merepresentasikan identitas sebagai warga Nahdlatul Ulama di NTB.

Pondok Pesantren Tegal

Adapun sembilan karya TGH Muchammad Soleh Chambali sebagai berikut:

1. Talim Al-Shibyan Bi Ghoyat Al-Bayan?

2. Bintang Perniagaan (Fiqh)?

3. Cempaka Mulia Perhiasan Manusia?

4. Wasiat Al-Musthafa

5. Mawaidh Al-Shalihiyah?

6. Intan Berlian Perhiasan Laki-Perempuan?

7. Manzalul Al-Amrad?

8. Hidayat Al-Athfal?

9. Al-Lulu Al-Mantsur?

Forum tersebut dihadiri oleh para mahasiswa, anggota Pencak Silat NU Pagar Nusa, anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser), pengurus NU setempat, dan masyarakat secara umum. (Husni Sahal/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal IMNU, Kajian Sunnah Pondok Pesantren Tegal

Gus Mus Puji Masyarakat Desa sebagai Umat yang Pandai Bersyukur

Magelang, Pondok Pesantren Tegal. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang Jawa Tengah, KH A Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus, memuji masyarakat desa sebagai umat yang memiliki sifat banyak bersyukur.

Gus Mus Puji Masyarakat Desa sebagai Umat yang Pandai Bersyukur (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Puji Masyarakat Desa sebagai Umat yang Pandai Bersyukur (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Puji Masyarakat Desa sebagai Umat yang Pandai Bersyukur

Hal ini dia ungkapkan ketika berjalan-jalan di desa dan menemani seorang petani menyantap makan siang di dalam rantang yang dibawa dari rumah. Kegiatan ini dilakukan Gus Mus sebelum menghadiri Festival Lima Gunung XIV tahun 2015 di lereng Gunung Andong di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jateng, Ahad (16/8) lalu.

“Setelah makan dan minum air dari kendi, kami berdua bersendawa keras sekali. Kami berucap alhamdulillah, bersyukur atas kenikmatan yang baru saja kami rasakan tersebut,” ujar Gus Mus seperti dilansir Harian Kompas, Jum’at (21/8).

Pondok Pesantren Tegal

Menurutnya, kenikmatan serupa tidak dirasakannya saat diundang makan di sebuah restoran asing di Jakarta. Sebaliknya, dia justru beralih sedih karena melihat rekan yang mengundangnya makan. Gus Mus menuturkan, selesai makan, rekannya tersebut lantas mengeluarkan aneka ragam obat pencegah sakit.

“Masyarakat kota harus sering bertandang ke desa untuk menyerap nilai-nilai luhur di sana,” jelasnya.

Pondok Pesantren Tegal

Gus Mus pun menandaskan, bahwa dia ingin masyarakat desa terus menularkan nilai-nilai kebaikan mereka dan tidak berubah untuk berperilaku seperti masyarakat kota. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal PonPes, Warta Pondok Pesantren Tegal

Sabtu, 24 Februari 2018

Ijazah Pendiri NU untuk Kirab Resolusi Jihad

Jombang, Pondok Pesantren Tegal

Di Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU), Jombang, Jawa Timur, rombongan Kirab Resolusi Jihad NU berada mendapat ijazah dari KH M Hasib Wahab secara khusus berupa Shalawat Burdah.

"Setiap menghadapi masalah pelik yang menimpa NU maupun bangsa, maka, KH Abdul Wahab Chasbullah selalu membaca Shalawat Burdah," kata putra Kiai Wahab, salah seorang pendiri NU, Sabtu (15/10) petang.

Ijazah Pendiri NU untuk Kirab Resolusi Jihad (Sumber Gambar : Nu Online)
Ijazah Pendiri NU untuk Kirab Resolusi Jihad (Sumber Gambar : Nu Online)

Ijazah Pendiri NU untuk Kirab Resolusi Jihad

Pesan ini disampaikan Gus Hasib, sapaan kesehariannya, ketika menerima rombongan Kirab Resolusi Jihad di PPBU.

Pondok Pesantren Tegal

Dan di hadapan peserta kirab serta ratusan santri yang memadati pesarean, Gus Hasib memberikan ijazah shalawat tersebut.

"Silakan dibaca sesuai kebutuhan," tandas Ketua PBNU tersebut sambil menjelaskan kaifiyatnya.

Pondok Pesantren Tegal

Keampuhan Shalawat Burdah terbukti saat Mbah Wahab memimpin NU dan juga menghadapi problem kenegaraan. "Alhamdulillah selalu ada jalan," ungkapnya.

Kesempatan langka berupa ijazah tersebut langsung dijawab "qabiltu" Ketua Kirab Resolusi Jihad NU Ishfah Abidal Aziz.

Rombongan berada di makam Mbah Wahab sejak sebelum maghrib hingga isya. Rombongan berbaur dengan santri membacakan tahlil. Rombongan kemudian bertolak ke Pesantren Mambaul Maarif di Denanyar. (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Ahlussunnah, Nasional, Khutbah Pondok Pesantren Tegal

8 Adab Umum Muslim di Hari Jumat

Hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan hari-hari yang lain. Terdapat beberapa aktivitas ibadah yang secara khusus dianjurkan oleh syariat pada hari Jumat. Oleh karenanya, hari Jumat disebut dengan hari ibadah. Khusus bagi orang yang hendak menjalankan shalat Jumat, terdapat 8 hal yang disunahkan sebagai berikut:

(Baca: Memaknai Hari Jumat)Pertama, mandi Jumat.

8 Adab Umum Muslim di Hari Jumat (Sumber Gambar : Nu Online)
8 Adab Umum Muslim di Hari Jumat (Sumber Gambar : Nu Online)

8 Adab Umum Muslim di Hari Jumat

Kesunahan mandi Jumat ini berdasarkan beberapa hadits, di antaranya hadits Nabi ShalaAllahu ‘alaihi Wa Sallam:

Pondok Pesantren Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Pondok Pesantren Tegal

“Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya”. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

Dari hadits shahih tersebut, ulama merumuskan bahwa disunahkan melaksanakan mandi Jumat bagi orang yang berniat melaksanakan shalat Jumat, meskipun Jumat tidak diwajibkan baginya. Sehingga kesunahan mandi Jumat ini tidak hanya berlaku bagi laki-laki yang diwajibkan melakukan Jumat, namun juga berlaku bagi anak kecil, hamba sahaya, perempuan dan musafir yang berniat menghadiri shalat Jumat, meskipun mereka tidak diwajibkan melaksanakan Jumat.

(Baca: Apakah Shalat Jumat bagi Wanita Menggantikan Shalat Dhuhur?)Adapun waktu pelaksanaan mandi Jumat ini dimulai sejak terbit fajar Shadiq sampai pelaksanaan Jumat. Lebih utama dilakukan menjelang keberangkatan menuju tempat shalat Jumat. Mandi Jumat ini sangat dianjurkan, sehingga meninggalkannya dihukumi makruh, sebab ulama masih berselisih mengenai hukum wajibnya.

Kedua, bergegas hadir menuju tempat shalat Jumat

Sejak terbit fajar di pagi hari Jumat, dianjurkan untuk bergegas menuju tempat shalat Jumat. Seseorang yang lebih awal berangkat Jumatan mendapatkan pahala melebihi orang yang datang setelahnya.  Anjuran ini berlaku untuk selain Imam. Adapun bagi Imam yang disunahkan baginya adalah mengakhirkan hadir sampai waktu khutbah, karena mengikuti sunah Rasulullah.

Anjuran ini berdasarkan sabda Nabi:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? 

“Barangsiapa yang mandi seperti mandi junub pada hari Jumat, kemudian pada waktu pertama ia berangkat Jumat, maka seakan ia berkurban unta badanah. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu kedua, seakan berkurban sapi. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu ketiga, seakan berkurban kambing yang bertanduk. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu keempat, seakan berkurban ayam. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu kelima, seakan berkurban telur. Saat imam keluar berkhutbah, malaikat hadir seraya mendengarkan khutbahnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

(Baca juga: Yang Dilakukan Nabi SAW di Hari Jumat)Ketiga, Memakai pakaian putih.

Anjuran ini berdasarkan hadits Nabi:

? ? ? ? ? ? ? ?

“Pakailah dari pakaian kalian yang berwarna putih. Karena sesungguhnya pakaian putih termasuk pakaian terbaik bagi kalian”. (HR. al-Tirmidzi).

Lebih utama mengenakan pakaian putih dengan kualitas terbaik dan yang terbaru. 

Keempat, membersihkan badan.

Pada hari Jumat, sunah membersihkan badan dengan mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, menggunting kumis, memotong kuku, bersiwak dan menghilangkan bau badan. Beberapa hal tersebut disunhkan karena mengikuti sunah Nabi.

Kelima, memakai parfum.

Tidak ada ketentuan khusus mengenai parfum yang dipakai saat Jumatan, namun lebih utama memakai minyak misik. Anjuran memakai minyak wangi ini berlaku untuk selain orang yang berpuasa, orang yang sedang ihram dan perempuan. Adapun bagi orang yang berpuasa dan perempuan, dimakruhkan baginya mengenakan parfum. Sedangkan bagi orang yang tengah menjalankan ibadah ihram haji atau umrah, hukumnya haram.

 

Keenam, berjalan menuju tempat Jumat dengan tenang.

Yang dimaksud tenang di sini adalah pelan-pelan dalam berjalan dan bergerak serta menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat. Anjuran ini berdasarkan hadits Nabi:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Barangsiapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas jumatan, menemui awal khutbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khutbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan shalat selama satu tahun”. (HR. al-Tirmidzi dan al-Hakim).

Ketujuh, membaca al-Quran atau berdzikir 

Anjuran ini dilakukan saat perjalanan menuju tempat Jumat dan saat berada di tempat pelaksanaan Jumat. Ayat al-Qur’an yang utama dibaca adalah surat al-Kahfi. Adapun berdzikir, yang lebih utama adalah membaca shalawat Nabi.

Kedelapan, diam saat khutbah berlangsung.

Saat khutbah berlangsung, hendaknya mendengarkan dengan seksama. Allah Swt berfirman:

? ? ? ? ? ? ? ?

“Dan apabila dibacakan khutbah, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf: 204).

Kata “al-Qur’an” dalam ayat tersebut ditafsiri dengan khutbah. Kesunahan diam saat berlangsungnya khutbah ini tidak tertentu untuk 40 Jamaah yang mengesahkan Jumat. Namun juga berlaku umum untuk seluruh jamaah Jumat yang hadir.

Bagi jamaah Jumat yang mendengarkan khutbah, disunahkan baginya untuk tidak berkata apa pun termasuk dzikir. Sedangkan bagi jamaah yang tidak mendengarkan khutbah misalkan karena jauh, maka anjuran berdiam diri baginya adalah dengan tidak berbicara, namun baginya disunahkan untuk berdzikir. (M. Mubasysyarum Bih)

Referensi: Syaikh Mahfuzh al-Tarmasi, "Hasyiyah al-Tarmasi ‘ala al-Minhaj al-Qawim", juz.4, hal.296 dan Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Syatha, I’anah al-Thalibin, juz.2, hal.84

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Jadwal Kajian, Pendidikan Pondok Pesantren Tegal

Pesantren dan Nahdliyin Punya Tugas Besar Majukan NU di Jawa Barat

Bandung, Pondok Pesantren Tegal. Seorang Kolumnis asal Jawa Barat, Asep Salahuddin menyatakan, Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat dewasa ini mengalami disorientasi kultural, baik dari sisi jam’iyah atau struktural maupun garis kebijakan.

Pesantren dan Nahdliyin Punya Tugas Besar Majukan NU di Jawa Barat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren dan Nahdliyin Punya Tugas Besar Majukan NU di Jawa Barat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren dan Nahdliyin Punya Tugas Besar Majukan NU di Jawa Barat

Selain itu menurut Asep, beberapa literatur keislaman Sunda justru banyak ditulis oleh orang di luar Sunda. Pesantren dan warga NU di Jawa Barat tidak ada yang berupaya menuliskannya secara mendalam dalam perspektif Sunda sendiri.

“Selanjutnya, ini tugas warga NU dan pesantren agar NU di Jawa Barat mewarnai dunia keislaman dan wacana keagamaan moderat sehingga Islam dengan karakteristik Sunda mampu diwujudkan,” ujar Ketua Lakpesdam PWNU Jawa Barat ini, Sabtu (13/1) dalam pertemuan penulis NU se-Jawa Barat yang digagas Pondok Pesantren Tegal dan Rumah Kebangsaan.

Menurutnya pria yang aktif menulis di sejumlah media massa ini menilai, saat NU menggagas wacana Islam Nusantara, maka dalam perspektif Sunda, Islam Nusantara tidak lain adalah islam Sunda itu sendiri.

Sebab itu menurut Asep, semakin banyak tulisan-tulisan Islam Sunda, semakin dikenal juga Islam berbasis Sunda tersebut. Karena, sambungnya, wacana keagamaan saat ini jauh dari nilai-nilai tradisi dan budaya yang banyak diwariskan oleh para pendahulu.

Pondok Pesantren Tegal

“Bahkan kalau mau jujur, saat ini tidak sedikit orang Sunda yang memahami Islam secara hitam dan putih,” ucap pria kelahiran Garut ini.

Padahal menurut Asep, karakter orang Sunda dikenal sangat luwes seperti karakter orang NU pada umunya. Namun belakangan ini, tegasnya, orang Sunda mengalami disorientasi kultural. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Hadits, Berita, Syariah Pondok Pesantren Tegal

Kamis, 22 Februari 2018

Luncurkan Miqat Kebinekaan, Sekjen PBNU Ingin Islam Damai

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal?



Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Helmy Faisal Zaini meluncurkan buku karangannya berjudul "Miqat Kebinekaan: Sebuah Renungan Meramu Pancasila, Nasionalisme, dan NU sebagai Titik Pijak Perjuangan" di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).

Luncurkan Miqat Kebinekaan, Sekjen PBNU Ingin Islam Damai (Sumber Gambar : Nu Online)
Luncurkan Miqat Kebinekaan, Sekjen PBNU Ingin Islam Damai (Sumber Gambar : Nu Online)

Luncurkan Miqat Kebinekaan, Sekjen PBNU Ingin Islam Damai

Helmy dalam sambutannya menjelaskan, judul buku ini sengaja menggunakan kata miqat, berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti batas.?

Menurutnya, Miqat Kebinekaan ini menggabungkan antara miqat zamani (waktu) dan miqat makani (ruang). "Dimensi ruang dan waktu yang bertemu menjadi kebersamaan itulah yang disebut Miqat Kebinekaan, "katanya.?

Ia menerangkan, kehadiran buku ini ? untuk menjawab kegelisahan terhadap munculnya aliran-aliran yang jauh dari nilai-nilai keislaman. "Ada upaya-upaya yang memaksakan kehendak baik itu melalui gerakan politik maupun berbagai macam gerakan-gerakan yang seolah-olah ini mengatasnamakan Islam, "katanya dengan mencontohkan ISIS.?

Menurutnya, keberadaan ISIS yang di Philipina, sudah menunjukkan warning bagi bangsa Indonesia. "Kita harus waspada untuk bersama-sama menghadapi Terorisme global," ujarnya.?

Pondok Pesantren Tegal

Ia menuturkan, buku dengan tebal 149 halaman ini, mengandung banyak pandangan keagamaan khususnya Islam. Dalam buku itu dijelaskan bahwa Nabi Muhammad dalam berdakwah selalu memakai cara-cara dengan bijaksana. "Jadi bukan dengan teror, bukan dengan bom, bukan dengan cacian, bukan dengan hinaan, bukan dengan menebar kebencian, bukan dengan pembunuhan, bukan dengan cara-cara yang tentu tidak diajarkan oleh agama."

Pondok Pesantren Tegal

Melalui buku ini juga, ia ingin terus mengedepankan Islam rahmatan lil alamin. Islam perdamaian, yaitu Islam yang ramah bukan Islam yang marah, Islam yang merangkul bukan yang memukul. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Syariah Pondok Pesantren Tegal

Warga NU harus kuat Imtaq dan Iptek

Subang, Pondok Pesantren Tegal. Dalam menghadapi derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang saat ini sedang berjalan, Rais Syuriah PCNU Subang, KH. Moh. Musa Muttaqin mengingatkan agar warga NU harus kuat Iman dan Taqwa (Imtaq) serta kuat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).

Warga NU harus kuat Imtaq dan Iptek (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga NU harus kuat Imtaq dan Iptek (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga NU harus kuat Imtaq dan Iptek

Demikian disampaikan Rais PCNU Subang, KH. Moh. Musa Muttaqin saat ditemui Pondok Pesantren Tegal di Kantor Baznas Kabupaten Subang, Jln. Arif Rahman Hakim No. 6 Subang, Selasa (2/4)

Kiai Musa sepakat dengan gagasan mantan Presiden BJ Habibie yang mengatakan bahwa generasi Islam harus bisa menguasai Imtaq dan Iptek, karena menurut Ketua Baznas Subang ini, teknologi bisa diibaratkan pisau yang bisa digunakan untuk kegiatan positif maupun negatif.

Pondok Pesantren Tegal

“Menurut saya teknologi itu ibarat pisau, bisa digunakan untuk misalnya memotong sayuran kemudian sayuran itu dimasak dan dimakan, bisa juga digunakan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain”

Pondok Pesantren Tegal

Pengasuh Pesantren Yafata ini pun menambahkan bahwa Imtaq sangat berperan dalam memilah dan memilih dampak dari Iptek.

“Nah di sinilah peran penting Imtaq yang bisa menjadi semacam alat untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk dari teknologi tersebut” ujarnya.

Mantan Kepala Kemenag Subang ini pun meminta kepada warga NU, khususnya generasi muda NU untuk bisa menguasai Imtaq dan Iptek, karena keduanya tidak bisa dipisahkan, Imtaq merupakan bagian dari keislaman, sementara Iptek bagian dari globalisasi dan modernisasi yang sedang dan akan terus berjalan.

Kontributor: Aiz Luthfi

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Jadwal Kajian Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 21 Februari 2018

LPBI NU Latih Penggunaan Aplikasi IT untuk Kebencanaan

Surabaya, Pondok Pesantren Tegal

Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) dengan dukungan dari Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR) menyelenggarakan Pelatihan “Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Manajemen Kebencanaan dengan menggunakan aplikasi Quantum GIS” bagi BPBD dan LPBI NU di 8 (delapan) Kabupaten di Jawa Timur”.?

LPBI NU Latih Penggunaan Aplikasi IT untuk Kebencanaan (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBI NU Latih Penggunaan Aplikasi IT untuk Kebencanaan (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBI NU Latih Penggunaan Aplikasi IT untuk Kebencanaan

Pelatihan ini dilakukan untuk memperkenalkan dan mengaplikasikan aplikasi SIG sumber terbuka (open sources) sebagai salah satu tools dalam penanggulangan bencana alam di 8 (delapan) kabupaten di Jawa Timur.

Salah satu tujuan dilaksanakan pelatihan ini adalah untuk menerapkan aplikasi open sources GIS dalam melakukan pengkajian risiko bencana termasuk didalamnya memetakan risiko bencana dan mengembangkan skenario untuk perencanaan kontinjensi dengan menggunakan perangkat lunak InaSAFE.?

Pondok Pesantren Tegal

Pelatihan “Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Manajemen Kebencanaan dengan Menggunakan Aplikasi Quantum GIS“ yang dipandu dan difasilitasi oleh Tim Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ini membahas beberapa materi antara lain; Pengantar Sistem Informasi Geografis dan Aplikasinya dalam penanggulangan bencana alam; Pengantar Open Street Map (OSM) sebagai salah satu tools untuk pengumpulan data secara partisipatif; Pengantar Open Street Map: editing (memasukkan data GPS hasil survey ke OSM); Pengenalan Quantum GIS (QGIS) yang meliputi Instalasi QGIS, Pengenalan tools, plug-in, dan menambahkan plug-in ke QGIS, Menambahkan data, melakukan query, menggabungkan table, merubah style & menampilkan label, DEM, kontur, slope, dan hill shade, Melakukan registrasi images (georeferencing), Membuat layer baru (vector), melakukan editing table, dan digitasi, melakukan transformasi koordinat dan menggunakan geo-processing, Membuat layout menggunakan print composer, mengatur simbologi, label, dan legenda, serta Pengantar InaSAFE, yaitu Mendapatkan InaSAFE & melakukan instalasi secara manual, Penggunaan InaSAFE.?

Pelatihan ini diikuti oleh 32 (tiga puluh dua) peserta yang merupakan perwakilan BPBD dan LPBI NU dari delapan kabupaten (Bojonegoro, Lamongan, Mojokerto, Pasuruan, Malang, Lumajang, Tulungagung, dan Trenggalek). Pelatihan ini akan berlangsung selama 7 (tujuh) hari, 01 – 07 Juli 2013 di Hotel Santika, Surabaya.?

Pondok Pesantren Tegal

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan untuk, pertama, menggunakan aplikasi QGIS dalam melakukan analisis spasial sederhana khususnya untuk membantu dalam kegiatan penanggulangan bencana; kedua, menggunakan aplikasi QGIS untuk membuat peta-peta terkait dengan kebencanaan; ketiga, Memahami hubungan antara masing-masing komponen (ancaman, kerentanan, dan kapasitas) dalam melakukan pengkajian risiko bencana; keempat, mengelola data ancaman, keterpaparan, kerentanan, dan kapasitas sebagai sebagai komponen penting dalam pengkajian risiko bencana; Memahami konsep pemetaan risiko bencana; kelima, menggunakan aplikasi open source GIS untuk melakukan analisis dan memetakan risiko bencana alam berdasarkan data ancaman, kerentanan, dan kapasitas; keenam, menyusun dan mengembangkan skenario untuk perencanaan penanggulangan ? bencana secara spasial menggunakan perangkat lunak InaSAFE.

Pelatihan “Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk manajemen kebencanaan dengan menggunakan aplikasi Quantum GIS“ ini dibuka oleh Bapak Sudarmawan, Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada LPBI NU yang beberapa waktu yang lalu telah memfasilitasi terbitnya Perda Penanggulangan Bencana di 8 (delapan) kabupaten di Jawa Timur. Saat ini LPBI NU kembali memfasilitasi pembuatan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana (RAD PRB) di Jawa Timur. Di akhir sambutannya, ia menyampaikan harapan kepada peserta agar mengikuti seluruh rangkaian pelatihan, sehingga mampu mengaplikasikan materi yang didapat untuk mengembangkan perencanaan penanggulangan bencana yang lebih baik di kabupaten masing-masing. ? ?

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Olahraga Pondok Pesantren Tegal

Gus Ipul Minta Menag Lakukan Standardisasi Travel Umrah

Surabaya, Pondok Pesantren Tegal. Ketua PBNU H Saifullah Yusuf angkat bicara soal maraknya penipuan yang mengatasnamakan biro perjalanan ibadah haji dan umrah. Ia menyayangkan menjamurnya agen travel ilegal. Mereka juga kerap merugikan konsumennya. Fenomena ini, menurutnya, butuh penangangan dari Kemenag RI.

"Saya tidak habis pikir dengan orang-orang yang melakukan hal seperti itu," kata Gus Ipul saat membuka pameran travel umrah dan haji di Grand City, Surabaya, Rabu (28/10).

Gus Ipul Minta Menag Lakukan Standardisasi Travel Umrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Ipul Minta Menag Lakukan Standardisasi Travel Umrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Ipul Minta Menag Lakukan Standardisasi Travel Umrah

Belakangan ini, banyak travel umrah yang berdiri tapi tidak memiliki izin. Di Jawa Timur sendiri tercatat hanya 40 travel yang memiliki izin dan kurang lebih 100 travel yang tidak memiliki izin. Belum lagi di daerah-daerah lain.

Pondok Pesantren Tegal

"Itulah salah satu modus mereka melakukan penipuan kepada para calon tamu Allah itu," ungkapnya setelah meluncurkan travel Rindu Kabah pimpinan H Abdur Haris.

Pondok Pesantren Tegal

Wagub Jatim ini berpesan kepada para calon jamaah umrah, apalagi jamaah umrahnya orang NU. “Pilihlah travel yang memiliki izin dan taat pajak. Kalau bisa carilah travel-travel dari pameran seperti ini, karena ini sudah jelas berizin tapi belum tentu taat pajak," lanjutnya.

Di hadapan para pegiat trevel, Gus Ipul bersyukur bahwa umat Islam saat ini, sudah semakin sejahtera. Hal ini terbukti banyaknya umat Islam yang dengan mudah berangkat ke tanah suci. Saat ini sudah ada pesawat yang memberangkatkan para jamaah dari Surabaya langsung Madinah. "Kalau dulukan dari Jakarta," imbuhnya.

Ke depannya Wakil Gubenur dua periode ini berjanji akan meminta kepada Kementerian Agama untuk melakukan standardisasi pelayanan pada setiap travel. Di Jawa Timur ada sekitar 12 ribu sampai 15 ribu jamaah yang berangkat dari Surabaya. "Itu artinya minat masyarakat pergi ke Tanah Suci sangatlah besar," ungkapnya.

Panitia H Abdul Haris mengatakan, pameran ini bukanlah yang pertama, "Semoga para peserta pameran sukses, sukses mendapatkan jamaah dan semoga terus memperbaiki pelayanannya," jelasnya.

Acara itu dihadiri oleh CEO Grand City Mall Surabaya Mr Sim Pang Chuang, Pimpinan Persada Indonesia H Samsul Arifin, dan beberapa pimpinan travel lainnya. (Rof Maulana/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Makam Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 20 Februari 2018

Sambut Hari Santri, Pesantren Al-Muayyad Kaji Fiqih dan Manajemen Masjid

Sukoharjo, Pondok Pesantren Tegal. Menyambut Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren Al-Muayyad Cabang Windan, Sukoharjo, Jawa Tengah yang diasuh oleh KH M. Dian Nafi’, menyelenggarakan seminar bertema Fiqih dan Manajemen Masjid, Ahad (16/10).?

Kajian yang diikuti oleh para santri dan alumni pondok ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Ahmad Ulinnur Hafsun (Kemenag Sragen), Ahmad Asrof Fitri (pengajar di Pondok Pesantren Al-Muayyad Cabang Windan), dan Ahmad Rofik (Pusat Telaah dan Informasi Regional).?

Sambut Hari Santri, Pesantren Al-Muayyad Kaji Fiqih dan Manajemen Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambut Hari Santri, Pesantren Al-Muayyad Kaji Fiqih dan Manajemen Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambut Hari Santri, Pesantren Al-Muayyad Kaji Fiqih dan Manajemen Masjid

Urgensi pemberdayaan masjid dari segi manajemen dijelaskan oleh Ahmad Ulinnur Hafsun. Menurutnya, masjid perlu memfasilitasi lima aspek, antara lain pembinaan akidah, pemakmuran ibadah, penggiatan aktivitas sosial, penyediaan pendidikan keagamaan, dan ekonomi masyarakat.?

“Dengan begitu, masjid dapat dijadikan sebagai simpul kegiatan umat,” imbuhnya.?

Secara fiqih, Ahmad Asrof Fitri menyebutkan sekurang-kurangnya lima aspek dasar yang perlu diperhatikan dalam membangun masjid. Di antaranya adalah penentuan qiblat, tata ruang toilet, desain tempat wudhu, pengaturan shaf shalat, dan mihrab imam. Ia menegaskan, “Masjid yang baik bukan saja yang bangunannya indah, melainkan juga sesuai dengan fiqih.”

Pondok Pesantren Tegal

Adapun pemateri ketiga, Ahmad Rofik, mengkaji posisi strategis takmir masjid dalam struktur pemerintahan desa sesuai dengan UU Desa terbaru. Dalam paparannya, dinyatakan bahwa takmir bisa mengambil peran yang langsung bersinggungan dengan masyarakat internal desa.?

“Karena itu, takmir masjid juga diposisikan sebagai pendukung penyelenggaraan program desa,” ungkapnya.?

Pondok Pesantren Tegal

Setelah mengikuti kegiatan ini, santri diharapkan mengenal berbagai aspek manajemen masjid beserta landasan fiqih dan perundang-undangannya, sehingga ketika di masyarakat dapat mengoptimalkan peran masjid. (Siti Nurul Ma’rifah/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Pertandingan Pondok Pesantren Tegal

Senin, 19 Februari 2018

Apakah Mempelai Wanita Harus Hadir Saat Akad Nikah?

Assalamualaikum. Pak Kiai yang saa hormati. Saya kemarin mengikuti resepsi pernikahan? teman di daerah Jakarta Timur. Nah waktu itu penghulunya nggak mau? nikahkan kalau mempelai wanitanya tidak hadir. Akhirnya mempelai? wanita pun dihadirkan.

Kata pak penghulu, calon mempelai wanita adalah? bagian dari rukun nikah yang harus ada di tempat. Yang ingin saya? tanyakan, apakah pada saat akad nikah, mempelai putri harus hadir? Apakah tidak cukup dihadiri walinya? Terimakasih penjelasannya, semoga kiai sekeluarga sehat-wal afiyat.

Wassalam

?

Apakah Mempelai Wanita Harus Hadir Saat Akad Nikah? (Sumber Gambar : Nu Online)
Apakah Mempelai Wanita Harus Hadir Saat Akad Nikah? (Sumber Gambar : Nu Online)

Apakah Mempelai Wanita Harus Hadir Saat Akad Nikah?

Jawaban

Assalamu’alaikum wr. wb

Pondok Pesantren Tegal

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Prosesi akad nikah merupakan hal yang selalu dianggap prosesi yang sakral. Sebab, setelah itu dimulai babak baru kehidupan rumah tangga dua orang anak manusia berlainan jenis.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa rukun nikah ada lima, yaitu shighat, mempelai wanita, dua orang saksi, mempelai pria, dan wali. Kelima hal ini mesti harus ada dalam sebuah pernikahan. Karena kelima unsur ini merupakan rukun nikah, maka kelima harus terpenuhi. Jika salah satu saja tidak terpenuhi, misalnya tidak ada wali, maka pernikahan tidak dianggap sah.

Kendati demikinan, namun akad nikah dikatakan sah apabila dihadiri oleh wali, mempelai pria, dan dua orang saksi. Dan diperbolehkan bagi wali atau mempelai pria untuk mewakilkan kepada orang lain. Hal ini sebagaimana keterangan yang terdapat dalam kitab Kifayah al-Akhyar sebagai berikut;

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Pondok Pesantren Tegal

“Disyaratkan dalam kesahan akad nikah kehadiran empat pihak, yaitu wali, mempelai pria, dan dua orang saksi yang adil. Dan diperbolehkan wali dan mempelai pria diwakilkan” (Taqiyyuddin al-Husaini al-Hushni,? Kifayah al-Akhyar fi Halli Ghayah al-Ikhtishar, Surabaya-Dar al-‘Ilm, juz, 2, h. 43)

Keterangan dalam kitab Kifayah al-Akhyar tersebut mengandaikan bahwa ketidakhadiran mempelai wanita tidaklah mempengaruhi kesahan akad nikah. Dengan kata lain, jika dalam akad nikah mempelai wanita tidak hadir di majelis akad maka sebenarnya tidak berimplikasi pada ketidaksahan akad nikah.

Berangkat dari penjelasan ini, maka jawaban atas pertanyaan adalah bahwa mempelai wanita tidak diharuskan hadir pada saat pelaksanaan akad nikah. Artinya, akad nikahnya tetap sah meski tanpa kehadiran mempelai wanita. Sebab, kehadiran mempelai wanita dalam akad nikah bukanlah merupakan salah satu syarat sahnya akad nikah.

Demikian jawaban singkat dapat kemukakan. Semoga apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat. Saran kami, sebelum melaksanakan akad nikah, terutama jika wali mewakilkan kepada orang lain, jika ada hal-hal yang dipandang berbeda pemahaman, maka sebaiknya dibicarakan sebelum prosesi akad nikah dimulai, sehingga prosesi tersebut bisa berjalan dengan baik dan khidmat. Dan kami selalu terbuka dengan saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu’alaikum wr. wb

(Mahbub Ma’afi Ramdlan)

?

?

?

?

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Makam, Doa, Nahdlatul Ulama Pondok Pesantren Tegal

STAI MAFA Lahirkan Kader Akademik Berbasis Pesantren

Pati, Pondok Pesantren Tegal. Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (STAI MAFA), Sabtu (7/12) menyelenggarakan Wisuda II. Agenda wisuda ini berlangsung di Auditorium Salza, di depan alun-alun Pati. 

STAI MAFA Lahirkan Kader Akademik Berbasis Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
STAI MAFA Lahirkan Kader Akademik Berbasis Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

STAI MAFA Lahirkan Kader Akademik Berbasis Pesantren

Pada penyelenggaraan wisuda kali ini, STAI MAFA memberi tanda kelulusan pada 83 mahasiswa. Wisudawan terdiri dari 39 mahasiswa Jurusan Tarbiyah Program pendidikan (prodi) Pendidikan Bahasa Arab, 29 mahasiswa Jurusan Syariah Prodi Perbankan Syariah, dan 15 mahasiwa Jurusan Da’wah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). 

Sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren, penyelenggaraan wisuda mahasiswa STAI MAFA ini menjadi tonggak kiprah sebagai pendidik maupun pemimpin masyarakat. Dalam proses pendidikannya, mahasiswa STAIMAFA diarahkan sebagai pribadi yang visioner, beretika dan memiliki spirit entrepreneur

Pondok Pesantren Tegal

Ketua STAI MAFA, H. Abdul Ghaffar Rozien, M.Ed, mengungkapkan bahwa, “Ada tiga nilai penting dalam karakter alumni STAI MAFA, yakni: berbasis nilai-nilai pesantren, menguasai perangkat riset dan memiliki skill enterpreneurship. Ketiga prinsip itulah yang menjadi bagian dari visi pribadi lulusan STAI MAFA,” ungkap Rozien. 

Dari nilai-nilai tersebut, diharapkan alumnus STAI MAFA cakap dalam mendidik masyarakat, mampu memberikan perspektif dan spectrum pemikiran yang luas, serta memiliki visi untuk mengajak masyarakat berusaha dalam bidang ekonomi kreatif. Penekanan nilai-nilai ini, juga menjadi bagian dari tema penyelenggaraan wisuda STAI MAFA. 

Pondok Pesantren Tegal

Ketua MUI Jawa Tengah, Prof H Ahmad Rofiq, yang hadir memberikan ceramah ilmiah, memberikan pesan kepada alumnus STAIMAFA, bahwa prinsip belajar itu sepanjang hayat. 

“Mahasiswa itu harus bisa menjadi leader di tengah masyarakat, mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki, sensitif terhadap masalah sosial, serta mampu berjejaring untuk membuka ruang dan peluang”, pesan Prof Rofiq. 

Tidak lupa, Prof Rofiq juga menghimbau agar lulusan STAIMAFA berani meneruskan pendidikan, hingga jenjang magister (S2) dan doktor (S-3). 

Dari wisuda STAI MAFA, lulusan terbaik diraih oleh Sa’adatul Mardliyah (Pendidikan Bahasa Arab), Khabib Sholihin (Perbankan Syari’ah) dan Kunarti (Pengembangan Masyarakat Islam). Dari sejumlah 83 mahasiswa, 12 mahasiswa di antaranya berhasil meraih predikat cum laude. (munawir aziz/mukafi niam) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Pahlawan, PonPes Pondok Pesantren Tegal

Minggu, 18 Februari 2018

Kader Ansor Tulang Bawang Aktif Makmurkan Masjid

Tulang Bawang, Pondok Pesantren Tegal

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Tulang Bawang, Lampung memiliki program kerja Ranting Sehat Berbasis Masjid. Tujuannya, ujar Ketua PC Ansor setempat, Hari Yanto, ranting yang kuat dan kader yang aktif bisa memakmurkan masjid.

“Sehingga kader di tingkatan ranting bisa melakukan perubahan berbasis masjid,” ujar Hari Yanto, di Tulang Bawang, Ahad (6/11).

Proses pendewasaan dan kaderisasi bagi anggota Ansor harus terus digenjot untuk menciptakan kader yang tangguh sehingga organisasi akan menjadi kuat.

Kader Ansor Tulang Bawang Aktif Makmurkan Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Ansor Tulang Bawang Aktif Makmurkan Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Ansor Tulang Bawang Aktif Makmurkan Masjid

Hal itu dibuktikan PC Ansor Tulang Bawang dengan mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Dasar Angkatan 2 Tahun 2016 dengan jumlah peserta 82 dari seluruh ranting atau kampung se-Kecamatan Gedung Aji.

Tempat pengkaderan tersebut berada di kompleks Masjid Baitur Rahman Kampung Kecubung Mulya Kecamatan Gedung Aji. Adapun materi yang diberikan antara lain Kamtibmas oleh Kapolsek Gedung Aji Iptu Nur Suwondo.

Pondok Pesantren Tegal

Selanjutnya Wawasan Kebangsaan oleh Kapten Puryanto, ke-Ansor-an oleh Hari Yanto, Organisasi dan Kepemimpinan oleh Ahmad Fauzan, Ahlussunnah wal-Jamaah oleh Aminudin, Sejarah Islam di Indonesia dan Ke-NU-an oleh Rudi Hartono.

Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gedung Aji, Nuril Anwar menambahkan, ? kegiatan PKD ? penting bagi seluruh pengurus ranting se-Kecamatan Gedung Aji, agar mereka paham visi, misi dan program organisasi Gerakan Pemuda Ansor, sekaligus paham bagaimana menjalankan organisasi.

Adapun Ketua Panitia Kegiatan tersebut, Makmur, menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelatihan berlangsung 3 hingga 6 November 2016 hingga sukses. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Pendidikan, Hadits Pondok Pesantren Tegal

BLK Ambon Tingkatkan Sinergi dengan Dunia Industri

Ambon, Pondok Pesantren Tegal. Balai Latihan Kerja (BLK) Ambon terus meningkatkan sinergi dengan dunia industri. Upaya ini dilakukan dengan dibentuknya Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri Daerah (FKLPID) BLK Ambon.

BLK Ambon Tingkatkan Sinergi dengan Dunia Industri (Sumber Gambar : Nu Online)
BLK Ambon Tingkatkan Sinergi dengan Dunia Industri (Sumber Gambar : Nu Online)

BLK Ambon Tingkatkan Sinergi dengan Dunia Industri





Dengan terbentuknya FKLPID ini, diharapkan alumni pelatihan BLK Ambon memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Selain itu, FKLPID ini juga membantu mereka agar lebih cepat terserap pasar kerja.

Pondok Pesantren Tegal



"Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan sinergitas antara Lembaga pelatihan kerja dengan industri dalam rangka penyiapan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya," kata Dirjen Binalattas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono pada acara Pengukuhan Pengurus FKLPID BLK Ambon di Ambon pada Hari Kamis (28/9).



Pengukuhan FKLPID BLK Ambon ini sendiri diikuti oleh 42 orang yang mewakili 42 industri di Kota Ambon. Dengan adanya forum komunikasi ini, Satrio yakin bahwa pelatihan di BLK Ambon akan lebih sinergis dengan industri setempat.



Pondok Pesantren Tegal

"Manfaat dari kegiatan ini dapat terjalin sinergi antara BLK dan industri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Provinsi Maluku, sesuai dengan potensi daerah yang di miliki," urainya.



Sinergitas ini juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan industri setempat akan kebutuhan tenaga kerja kompeten.



"Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja jangka pendek, maka pelatihan vokasi sangat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Blok Masela Maluku Barat Daya," paparnya.



Satrio mengapresiasi komitmen industri lokal dalam pembentukan FKLPID tersebut dan meminta dunia industri untuk tidak menjadikan investasi SDM sebagai beban. Investasi SDM harus dilihat sebagai sebuah perencanaan jangka panjang dunia industri.



"Perlunya industri mengalokasikan dana melalui pengembangan pelatihan di wilayah Provinsi Maluku," ujarnya. (Red. Kendi Setiawan). Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Khutbah Pondok Pesantren Tegal

Sabtu, 17 Februari 2018

Resep Meneladani Gus Dur

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Sosok guru bangsa KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur telah banyak ditulis orang, baik itu pemikiran maupun gesturnya. Berbagai atribusi pun melekat pada diri Presiden ke-4 RI ini.?

Resep Meneladani Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Resep Meneladani Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Resep Meneladani Gus Dur

Selain sebagai seorang kiai, Gus Dur juga sering disebut sebagai budayawan, politikus, sastrawan, kolumnis, pengasuh pesantren, negarawan, sufi, waliyullah, dan lain-lain. Pemikirannya yang humanis mampu menginspirasi banyak orang di berbagai belahan dunia.?

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Caringin Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim memberikan semacam resep untuk memahami dan meneladani berbagai atribusi yang melekat pada diri Gus Dur.

Kiai Luqman menuturkan, jika seseorang ingin merdeka seperti Gus Dur, maka jangan campur aduk antara dunia dan akhirat, agama dan politik, agama dan ekonomi, idealisme dan realisme, serta perjuangan dan ambisi.

Kiai yang juga Sufiolog ini menjelaskan hal itu dalam akun twitter miliknya @KHMLuqman, Jumat (9/12). Ia juga memaparkan resep serupa dengan melontarkan beberapa pertanyaan tentang Gus Dur yang dapat diteladani oleh masyarakat. Di antara resep teladan Gus Dur yang dituturkannya ialah sebagai berikut:

Pondok Pesantren Tegal

“Ingin semangat berjuang seperti Gus Dur? Bangkitkan hatimu di hati umat menuju kepada Allah, seperti gairah konser Beethoven dan Bach yang digemari.”

“Ingin ikhlas dan tawakkal seperti Gus Dur? Belajarlah ‘jagongan’ dengan Allah dalam Majelis-Nya sembari menata kemanusiaan.”

“Ingin terapkan Begitu saja kok repot-nya Gus Dur? Pisahkan dulu mana minyak dan mana air dalam satu gelas.”

“Ingin kontroversial yang benar seperti Gus Dur? Ikhlaslah dalam bicara dan mengambil keputusan, asal Allah mengiyakan hatimu. Bukan ‘ya’ dari dirimu.”

Pondok Pesantren Tegal

“Ingin melawak seperti Gus Dur? Belajarlah sastra politik, kearifan lokal, psikologi binatang dan hakikat cobaan.”

Kiai Luqman menerangkan, dalam setengah abad terakhir ini belum dijumpai seorang ahli Ushul Fiqih dan Pakar Sastra Arab, kritikus film sehebat Gus Dur.

Bahkan menurutnya, Universitas terkenal di USA membuat jurusan di fakultasnya:Jurusan Pemikiran Abdurrahman Wahid. Satu-satunya tokoh pengubah dunia yang memukau.

“Gus Dur mensinergikan agama dan negara, agama dan budaya, bukan mencampuradukkan. Karena campur aduk lebih gila dibanding sekulerisme,” kata Pengasuh Majalah Cahaya Sufi ini. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Nahdlatul Ulama Pondok Pesantren Tegal

Cara Gusdurian Lampung Peringati Hari Lahir Gus Dur

Way Kanan, Pondok Pesantren Tegal?

Memperingati Hari Lahir KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Gusdurian Lampung menggelar Doa Lintas Agama Untuk Gus Dur dan Bakti Sosial Penyembuhan Alternatif Aji Tapak Sesontengan (ATS) di dua kecamatan daerah dipimpin Bupati Raden Adipati Surya.?

Cara Gusdurian Lampung Peringati Hari Lahir Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara Gusdurian Lampung Peringati Hari Lahir Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara Gusdurian Lampung Peringati Hari Lahir Gus Dur

Penggiat Gusdurian Markus Tri Cahyono, di Blambangan Umpu, Kamis (3/8) menjelaskan, kegiatan bekerja sama dengan Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Way Kanan dan Paguron Swarna Raya Yayasan Aji Tapak Sesontengan Global Indonesia tersebut mengambil tema Merawat Warisan Kebhinekaan, Menebar Warisan Jenius Leluhur Nusantara.

Kegiatan digelar di dua tempat mulai pukul 13.00-17.00 WIB. Pertama di RK IV, Madiun, Kelurahan Campur Asri, Kecamatan Baradatu, Jumat 4 Agustus yang merupakan hari kelahiran Gus Dur. Kemudian di Bale Banjar Adat Sari Agung, Kampung Bali Sadhar Tengah, Kecamatan Banjit, Sabtu 5 Agustus.

Masyarakat yang menderita penyakit asam urat, hernia, kencing nanah, lemah jantung, diabetes, lemah syahwat, stroke, paru-paru, kista, kanker payudara, rematik, pengeroposan tulang bisa menyembuhkan penyakitnya tanpa biaya.

Pondok Pesantren Tegal

Hanya saja, bagi yang Muslim diharapkan membaca tiga kali Al Fatihah dihadiahkan bagi Gus Dur, untuk keselamatan bangsa Indonesia dan seluruh penyelenggara kegiatan. Untuk yang non muslim, dipersilakan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing dengan tujuan sama.

"Setelah atau sambil menunggu penyembuhan, kami akan mengajak masyarakat berfoto membawa pesan-pesan inspiratif Gus Dur mengenai keberagaman dan kemajemukan. Ini yang kami sebut sebagai merawat kebhinekaan," kata Markus lagi.

Adapun yang dimaksud menebar warisan jenius leluhur nusantara ialah berkumpul dan berdialog dengan masyarakat untuk merampungkan masalah melalui penyembuhan penyakit medis dan non medis dengan ATS, ilmu kuno peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yang mudah digunakan siapapun yang telah diaktivasi, cukup 15 hingga 30 menit sudah bisa praktik.

Saat ini, ATS sudah banyak dimanfaatkan di mancanegara seperti di Hongkong, Singapura, Polandia, Belanda, Jepang, Amerika, Meksiko, Australia, Belgia hingga Spanyol sehubungan bisa dipelajari oleh siapa pun mulai dari anak kecil dan orang tua. Aktivasi ATS 085382008080. (Erli Badra/Abdullah Alawi)

Pondok Pesantren Tegal

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kajian Islam, Fragmen, Olahraga Pondok Pesantren Tegal

Peringati Hari Jadi, Muslimat NU Grobogan Khatamkan Al-Quran

Grobogan, Pondok Pesantren Tegal. Bertepatan dengan Hari Jadi ke-288 Kabupaten Grobogan dan Harlah ke-68 Muslimat NU, Pimpinan Cabang Muslimat NU Grobogan mengadakan takhtimul qur’an bil ghaib (hafalan). Acara ini diikuti kader Muslimat penghafal Al-Qur’an se-Grobogan.

Acara yang bertajuk “Grobogan Bertakhimul Qur’an” ini, berlangsung di Gedung Ikatan Haji Muslimat (IHM) Kuripan, Grobogan, Senin (3/3) pagi.

Peringati Hari Jadi, Muslimat NU Grobogan Khatamkan Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Hari Jadi, Muslimat NU Grobogan Khatamkan Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Hari Jadi, Muslimat NU Grobogan Khatamkan Al-Quran

Sebanyak 19 khataman dirampungkan oleh para hafidzah per 19 Anak Cabang. Sebanyak 6 hafizhah yang mewakili masing-masing anak cabang ini melantunkan ayat demi ayat di hadapan para mustami’in.

Pondok Pesantren Tegal

Pada kesempatan itu, PC Muslimat NU Grobogan membentuk dan mengesahkan pengurus hafizhah di masing-masing anak cabang. Pembentukan unit ini bertujuan untuk mengembangkan potensi cinta Al-Qur’an di masing-masing kecamatan, bahkan di desa yang belum terjamah Al-Qur’an.

Seorang hafizhah perwakilan anak cabang Tawangharjo Eka Novianti menyatakan rasa senangnya terhadap acara khataman ini.

Pondok Pesantren Tegal

“Acara seperti ini ke depan bisa istiqomah tiap tahun sehingga Grobogan bisa menjadi kabupaten yang Qur’ani,” harap Eka usai acara. (Asnawi Lathif/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Berita, Meme Islam Pondok Pesantren Tegal

MWCNU Tiba Sosialisasikan Program LKNU

Probolinggo, Pondok Pesantren Tegal. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tiris Barat (Tiba), Selasa (8/12) memberikan sosialisasikan program Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Tiba ke Ranting NU Pesawahan dan Ranugedang Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo.

MWCNU Tiba Sosialisasikan Program LKNU (Sumber Gambar : Nu Online)
MWCNU Tiba Sosialisasikan Program LKNU (Sumber Gambar : Nu Online)

MWCNU Tiba Sosialisasikan Program LKNU

Sosialisasi program kerja LKNU MWCNU Tiba ini dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU Tiba Imron Hamzah, Ketua LKNU MWCNU Tiba H Sutisro, Kepala Puskesmas Ranugedang Mujoko dan sejumlah pengurus MWCNU Tiba.

Ketua Tanfidziyah MWCNU Tiba Imron Hamzah mengungkapkan sosialisasi ini bertujuan supaya Nahdliyin mengetahui beberarapa program kerja yang akan dilaksanakan oleh LKNU MWCNU Tiba pada tahun 2016 mendatang.

Pondok Pesantren Tegal

“Semua program ini dibuat supaya NU tidak hanya dikesankan berdakwah hanya dibidang agama saja. Setidaknya warga NU merasa diurusi oleh NU dibidang kesehatan sehingga memiliki kesehatan yang berkah,” ujarnya.

Sementara Ketua LKNU MWCNU Tiba H Sutisro menyampaikan beberapa program kerja yang akan dilakukan pada tahun 2016 mendatang. Salah satunya adalah memperkuat pelayanan kesehatan terhadap warga NU dan mengadakan kerja sama lebih dalam dengan Puskesmas Ranugedang.

Pondok Pesantren Tegal

“Selain itu juga akan dilakukan sosialisasi antisipasi penyakit HIV/AIDS dan mengadakan kajian kesehatan 1 bulan 1 kali dalam 1 bulan bagi pengurus LKNU MWCNU dan Ranting NU,” katanya.

Program lain yang akan dilakukan diantaranya adalah turun ke bawah (turba) kesehatan tim LKNU beserta tim Puskesmas Ranugedang. Serta mengupayakan pemberdayaan Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) agar mendapatkan keringanan pembiayaan bagi pemilik Kartanu ketika berobat ke Puskesmas Ranugedang.

“Kami juga akan mengadakan pengobatan massal dan operasi bibir sumbing bekerja sama dengan Puskesmas Ranugedang. Kegiatan ini akan diberikan kepada masyarakat yang ada di wilayah kerja MWCNU Tiba,” pungkasnya.

Sedangkan Kepala Puskesmas Ranugedang Mujoko menyambut baik yang dilakukan oleh LKNU MWCNU Tiba ini. Pihaknya akan selalu memfasilitasi sepanjang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kajian Sunnah Pondok Pesantren Tegal

IPNU-IPPNU Rekrut Ratusan Siswa Baru SMK Maarif NU 1 Cilongok

Banyumas, Pondok Pesantren Tegal - Sebanyak 363 kader IPNU-IPPNU mengikuti kaderisasi lanjutan, Latihan Kader Muda (Lakmud) selama dua hari, Sabtu-Ahad (30-31/7). Mereka adalah siswa dan siswi baru SMK Ma’arif NU 1 Cilongok, Kabupaten Banyumas. Dibantu pimpinan komisariat sekolah, Pimpinan Anak Cabang? IPNU-IPPNU Cilongok membekali kader baru dengan sejumlah materi lanjutan.

Perekrutan ini menunjukkan keaktifan gerakan kaderisasi IPNU-IPPNU di Kecamatan Cilongok, bagian barat Kabupaten Banyumas.

IPNU-IPPNU Rekrut Ratusan Siswa Baru SMK Maarif NU 1 Cilongok (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Rekrut Ratusan Siswa Baru SMK Maarif NU 1 Cilongok (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Rekrut Ratusan Siswa Baru SMK Maarif NU 1 Cilongok

Pada kesempatan ini pimpinan anak cabang pelajar NU setempat meluncurkan buku panduan Lakmud yang memuat amaliyah NU serta materi internal IPNU-IPPNU.

Pondok Pesantren Tegal

Ketua IPNU Cilongok Ahmad Syarif Hidayat mengatakan, “Buku panduan ini merupakan pedoman kita dalam kaderisasi sehingga semua materi yang kita berikan bisa menyatukan paham walau pematerinya berbeda-beda.”

Sementara Ketua IPPNU Cilongok menambahkan, IPNU-IPPNU merupakan saluran harapan untuk mengurangi kenakalan-kenakalan remaja di mana sekarang hampir semua media memberitakan tentang pelecehan seksual.

Pondok Pesantren Tegal

“Karenanya kami imbuhi materi Pengenalan Reproduksi Remaja, dengan harapan peserta paham akan bahaya perilaku reproduksi yang menyimpang,” ujar Ketua IPPNU Cilongok. (Khafidz Syabani/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Lomba Pondok Pesantren Tegal

Jumat, 16 Februari 2018

Ansor Polman Gelar PKD untuk Satukan Tekad

Polewali Mandar, Pondok Pesantren Tegal. Demi menjaga kelangsungan kaderisasi Pemuda NU di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Cabang Polman menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD). Kegiatan dilaksanakan di Pondok Pesantren DDI Kanang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman,? Sulawesi Barat, Rabu hingga Jumat (25-27/03).

Ansor Polman Gelar PKD untuk Satukan Tekad (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Polman Gelar PKD untuk Satukan Tekad (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Polman Gelar PKD untuk Satukan Tekad

PKD yang mengangkat tema “Revitalisasi Islam Aswaja di Kalangan Pemuda NU” diikut 30 peserta dari seluruh perwakilan kecamatan yang ada di Polman. Materi? yang diberikan meliputi materi Keislaman, Kebangsaan dan ke-NU-an dan kaderisasi GP Ansor.

Menurut Instruktur Kegiatan PKD, Mas’ud Saleh,? pengkaderan? ini merupakan kelanjutan rangkaian PKD yang digelar di beberapa kabupaten di Sulawesi Barat. Sebelumnya beberapa minggu yang lalu telah dilaksanakan PKD di kabupaten Mamuju Utara, Mamuju dan Majene.

Pondok Pesantren Tegal

“Ini merupakan upaya melanjutkan proses kaderisasi di kalangan pemuda NU, sebab merekalah ke depan yang akan menjadi harapan NU untuk mengawal ajaran dan tradisi Ahlu Sunnah Wal Jamaah khususnya di tanah Mandar,” ungkapnya.

Pondok Pesantren Tegal

Mas’ud manambahkan bahwa Rangkaian PKD ini sejalan dengan arahan atau visi misi dari Ketua Umum PP GP Ansor NU, Nusron Wahid? yang lebih memfokuskan perbaikan kaderisasi di setiap tingkatan.

“Rangkaian PKD di Sulbar ini merupakan bukti kongkret kami untuk membenahi kaderisasi dan kedepan struktur pengurus GP Ansor Polman dari tingkatan cabang sampai ranting juga akan dibenahi,” tambah pria yang juga marupakan Wasekjen PP. GP. Ansor ini.

Kegiatan pengkaderan diakhiri dengan kegiatan penyatuan komitmen peserta untuk senantiasa menjaga amalan tradisi yang telah diajarkan oleh para ulama serta semakin cinta tanah air Indonesia. (Sudianto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Pesantren Pondok Pesantren Tegal

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai

Solo, Pondok Pesantren Tegal. Ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari milik Keraton Kasunanan Surakarta, menandai dibukanya prosesi Sekaten 2014. Prosesi yang juga dikenal dengan Ungeling Gangsa Sekaten itu digelar di bangsal selatan dan utara kawasan Masjid Agung Surakarta, Selasa (7/1).

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai (Sumber Gambar : Nu Online)
Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai (Sumber Gambar : Nu Online)

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai

Sebelumnya gamelan tersebut dikirab beserta gending-gending di halaman Masjid Agung Solo. Kirab yang menempuh rute Keraton hingga Masjid Agung Solo diakhiri dengan acara tabuhan gamelan, yang menandai dimulainya rangkaian perayaan Sekaten.

“Gamelan ini menandakan dimulainya peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw. dan yang dibunyikan itu Kyai Guntur Madu. Ini akan dibunyikan selama tujuh hari berturut-turut sampai puncaknya, Selasa mendatang,” terang KGPH Puger di sela-sela acara.

Pondok Pesantren Tegal

Menurutnya, gending yang ditabuh ialah Rambu dan Rangkung yang wajib ditabuh pada di awal. Rambu dan Rangkung itu berasal dari bahasa arab, robuna dan rakhuna yang artinya perbuatan baik dan tidak baik. “Gamelan ini ada sejak Sultan Agung atau zaman Paku Buwana (PB) IV,” jelasnya.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KP Winarno Kusumo mengatakan gamelan akan dibunyikan selama tujuh hari dan hanya akan berhenti saat datang waktu salat.

Pondok Pesantren Tegal

“Dalam hajatan kali ini tidak semata sekadar gothak gathik gathuk saja, tapi setiap prosesi dilandasi dengan ajaran dan falsafah hidup mendalam dari para leluhur yang tidak bertentangan dengan ajaran agama yang ada,” ungkapnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Ahlussunnah, Santri Pondok Pesantren Tegal

STAI Al-Muhammad Kerja Sama dengan Tujuh Kampus di Tiga Negara

Blora, Pondok Pesantren Tegal

Sebagai kampus yang berbasis pesantren, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Muhammad Cepu, Blora, Jawa Tengah, terus berupaya meningkatkan kualitasnya. Salah satunya dengan menggandeng kampus di luar negeri. Sementara ini ada 7 kampus di tiga negara yang bekerja sama dengan STAI Al-Muhammad.

STAI Al-Muhammad Kerja Sama dengan Tujuh Kampus di Tiga Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
STAI Al-Muhammad Kerja Sama dengan Tujuh Kampus di Tiga Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

STAI Al-Muhammad Kerja Sama dengan Tujuh Kampus di Tiga Negara

Ketua STAI Al-Muhammad, Kadarismanto mengatakan, ketujuh kampus yang diajak kerja sama STAI Al-Muhammad berasal dari Singapura ada 2 perguruan tinggi, Malaysia ada 2 perguruan tinggi, dan Thailand ada tiga perguruan tinggi.

”Kami bekerja sama dengan kampus di tiga negara tersebut dalam bidang tri dharma perguruan tinggi,” ungkapnya.

Pondok Pesantren Tegal

Dikatakan, tujuh perguruan tinggi yang bekerja sama dengan STAI Al-Muhammad seluruhnya berbasis Islam. Salah satunya adalah Universitas Islam Antar Bangsa Selangor Malaysia atau International Islamic University College Selangor. Dengan kampus ini, STAI Al-Muhammad akan melakukan kerja sama penelitian, mendukung pertukaran staf akademik dan penelitian, pertukaran mahasiswa, pertukaran informasi, dan berbagai kerja sama lain.

Pondok Pesantren Tegal

Menurutnya, kerja sama dengan International Islamic University College Selangor akan ditandatangani hari ini, Kamis (26/5) dengan Deputy Rector Corporate Management International Islamic College University Selangor, DR Zulkifli bin Abd Hamid, di Selangor. Sedangkan penandatanganan dengan enam kampus lainnya akan diselesaikan dalam pekan ini juga.

”Dalam pekan ini (24 hingga 29 Mei), saya melakukan perjalanan ke Singapura, Thailand dan Malaysia,” ujar Kadarismanto. (Sholihin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Tokoh Pondok Pesantren Tegal

Kader IPNU Probolinggo Ikuti Latpel di Banyuwangi

Probolinggo, Pondok Pesantren Tegal. Sedikitnya tiga kader Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Probolinggo mengikuti pelatihan pelatih (latpel) yang digelar oleh Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Provinsi Jawa Timur, Kamis (29/1) hingga Ahad (1/2).

Kader IPNU Probolinggo Ikuti Latpel di Banyuwangi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader IPNU Probolinggo Ikuti Latpel di Banyuwangi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader IPNU Probolinggo Ikuti Latpel di Banyuwangi

Kegiatan yang berlangsung di Pesantren Bahrul Sasrono, Banyuwangi tersebut merupakan sebagai bentuk implementasi pelatihan lanjutan dari Masa Kesetiaan Anggota (Makesta), Latihan Kader Muda (Lakmud) dan Latihan Kader Utama (Lakut) yang diselenggarakan masing-masing PC/PAC (Pimpinan Anak Cabang).

“Setidaknya dengan mengikuti pelatihan pelatih ini, mereka nantinya siap menjadi fasilitator jika PC, PAC, PR dan PK IPNU mengadakan Makesta, Lakmud dan Lakut,” ungkap Ketua PC IPNU Kabupaten Probolinggo Eko Cahyono, Jumat (30/1).

Pondok Pesantren Tegal

Dalam latpel ini, PC IPNU Kabupaten Probolinggo mengirimkan kader terbaiknya. Yakni, Mohammad Arifin, Suryadi dan Chandra Dani Cahaya. “Harapan saya dari kegiatan ini adalah ilmu yang diperoleh selama pelatihan nantinya siap diamalkan ke masing-masing PAC, PR dan PK. Selain itu selalu siap membantu PC jika ada pelatihan, baik Makesta, Lakmud ataupun Lakut,” jelasnya.

Pondok Pesantren Tegal

Menurut Eko, ada beberapa materi yang akan diterima oleh para kadernya dalam latpel tersebut. Yakni, analisa diri, kontrak belajar, ideologisasi Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah), ke-NU-an dan ke-IPNU-an, paradigma falsafah pendidikan kader, psikologi dan evaluasi pendidikan kader.

“Materi lain yang akan diikuti adalah managemen pendidikan kader, skill, psikologi perkembangan remaja, metode dan media pendidikan kader, pengembangan kurikulum serta praktek melatih,” terangnya.

Eko menjelaskan keikutsertaan kadernya ini bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader terbaik yang nantinya bisa membantu program-program dari PC IPNU Kabupaten Probolinggo. Apalagi program ini merupakan bagian dari program Departemen Kaderisasi dengan PW IPNU Jawa Timur.

“Mudah-mudahan dengan pelatihan ini mereka menjadi pengganti kader-kader PC IPNU berikutnya dan siap menggantikan yang akan segera purna. Di samping juga sebagai patner kami jika ada pelatihan. Setidaknya ada kader yang bisa diandalkan,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Internasional, Daerah, Halaqoh Pondok Pesantren Tegal