Kamis, 31 Agustus 2017

Harapan Rais Syuriah PWNU DIY pada Muktamar

Surabaya, Pondok Pesantren Tegal. Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta KH Asyhari Abta mengungkapkan harapannya terkait pelaksanaan Muktamar ke-33 yang akan dihelat 1-5 Agustus mendatang, di Jombang.

Harapan Rais Syuriah PWNU DIY pada Muktamar (Sumber Gambar : Nu Online)
Harapan Rais Syuriah PWNU DIY pada Muktamar (Sumber Gambar : Nu Online)

Harapan Rais Syuriah PWNU DIY pada Muktamar

Menurutnya, forum musyawarah tertinggi NU itu harus menggambarkan NU sebagai organisasi perjuangan yang sejati dan semuanya harus ikhlas tanpa maksud lain kecuali ibtighai mardlatillah (mencari ridla Allah).

Muktamar kali ini ditempatkan di Jombang dengan maksud mensowankan pengurus NU kepada para pendiri NU. Muktamar di Jombang diharapkan bisa menghasilkan keputusan untuk negeri ini.

Pondok Pesantren Tegal

"Kita datang ke Muktamar untuk membahas program NU dan masalah-masalah umat yaitu melalui bahtsul masail bukan memperebutkan jabatan atau kekuasaan," jelas Kiai Asyhar beberapa waktu lalu melalui pesan pendek.

Pondok Pesantren Tegal

Meskipun pemilihan Rais Aam dan Ketum dimungkinkan menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi, Kiai Asyhar tetap berharap Muktamar jauh dari ingar bingar kampanye calon Rais Aam atau Ketum. Semua para anggota NU harus menghindari diri dari ambisi mencari atau meminta jabatan. ?

Setelah Muktamar, NU harus menjaga jarak dengan partai politik, jaga jarak dengan para penguasa yang akan memanfaatkan NU. NU harus dekat bersama rakyat, dengan menggerakkan kemaslahatan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas rakyat dalam berbagai aspek kehidupan. "NU harus kuat, elegan, dan mandiri," pungkas Kiai Asyhar. (Rofii Boenawi/Mahbib)

Foto: KH Asyhari Abta, Rais Syuriah PWNU DIY

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Doa Pondok Pesantren Tegal

Dukung Pemerintah, MUI Pringsewu Sepakat Perppu Ormas

Pringsewu, Pondok Pesantren Tegal. Ketua MUI Kabupaten Pringsewu KH Hambali mendukung penuh langkah pemerintah menerbitkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas. Hal ini menurutnya merupakan sikap tegas pemerintah dalam mempertahankan Ideologi Pancasila dari rongrongan kelompok yang ingin NKRI pecah.

Dukung Pemerintah, MUI Pringsewu Sepakat Perppu Ormas (Sumber Gambar : Nu Online)
Dukung Pemerintah, MUI Pringsewu Sepakat Perppu Ormas (Sumber Gambar : Nu Online)

Dukung Pemerintah, MUI Pringsewu Sepakat Perppu Ormas

"Kita dukung langkah Pemerintah dan kita juga perlu kawal serta menindaklanjuti Perppu tersebut," tegas Kiai Hambali seraya mengatakan bahwa sikap tersebut juga sudah ditegaskan oleh MUI Provinsi Lampung, Selasa (25/7/17).

Kalau ada kelompok yang tidak setuju lanjutnya, Ia menghimbau untuk meggunakan mekanisme yang ada seperti melakukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Tidak perlu lah demo mendatangkan massa. Menghabiskan energi dan biaya. Gunakan jalur hukum saja," anjurnya.

Ia menilai bahwa Perppu tersebut sudah saatnya dikeluarkan oleh Pemerintah karena memang saat ini sudah bermunculan kelompok-kelompok baik terang-terangan maupun gerakan bawah tanah yang mengganggu kondusifitas dan stabilitas Nasional.

Pondok Pesantren Tegal

"Mereka bergerak diberbagai lini kehidupan masyarakat, memanfaatkan media untuk ajang propaganda dan mengatasnamakan Islam untuk menghapus NKRI untuk menggantinya dengan Negara Islam," katanya seraya mengingatkan fakta tentang ? kemajemukan Indonesia.

Terkait pandangan sejumlah kalangan yang menganggap Perppu ini akan dapat memberangus seluruh Ormas dan juga penilaian tentang Perppu tersebut yang anti-Islam, Ia mengatakan bahwa perpu tersebut tidaklah seperti anggapan mereka. Perppu tersebut bertujuan untuk mengatur dan mencegah Ormas yang anti Pancasila sebagi azas dan ideologi bangsa.

Perppu tersebut juga menurutnya bukanlah bentuk sikap pemerintah yang otoriter dengan membatasi hak seseorang untuk berserikat atau berkumpul. Namun Kiai Hambali mengatakan bahwa Perppu Ormas tersebut merupakan langkah antisipatif agar tidak ada penyesalan bangsa Indoneaia di waktu yang akan datang.

"Lebih baik menyiram api selagi masih kecil dari pada membiarkannya membakar semuanya. Lebih baik menghilangkan yang masih kecil daripada sudah besar memporakporandakan negara dan bangsa," tegasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Pondok Pesantren Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Sunnah Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 30 Agustus 2017

UIN Walisongo Akan Bedah "Al-Quran Bukan Kitab Teror"

Semarang, Pondok Pesantren Tegal. Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo Semarang akan menggelar diskusi dan bedah buku Al-Quran Bukan Kitab Teror Membangun Perdamaian Berbasis Al-Quran,? karya Wakil Katib PWNU Jateng, KH Imam Taufiq. Buku terbitan Bentang Pustaka ini akan dikaji pada Rabu, (20/4) besok mulai pukul 08.30 Wib bertempat di aula 1 kampus 1 UIN Walisongo Semarang.?

Selain penulis, akan hadir sebagai pembanding Munirul Ikhwan (pakar tafsir alumni Al-Azhar Mesir, Leiden University dan Freie Universitat Jerman) dan Irfan Amali (Founder Gerakan Peace Generation Jakarta).

UIN Walisongo Akan Bedah Al-Quran Bukan Kitab Teror (Sumber Gambar : Nu Online)
UIN Walisongo Akan Bedah Al-Quran Bukan Kitab Teror (Sumber Gambar : Nu Online)

UIN Walisongo Akan Bedah "Al-Quran Bukan Kitab Teror"

?

Diskusi ini merupakan agenda rutin yang diadakan FUHUM. Secara ringkas buku ini merupakan hasil karya ilmiah untuk meraih gelar doktor pada 2011. Terdapat pemangkasan disana-sini walaupun tak menghilangkan substansi. Hal ini untuk menyesuaikan pembaca agar mudah memahami buku ini.

?

"Diskusi rutin ini biasanya untuk internal FUHUM, kali ini diperluas," ungkap wakil Dekan I, Ahmad Musyafiq.

Pondok Pesantren Tegal

?

Tema buku ini diakui sesuai dengan kegelisahan bersama, yakni melawan faham radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama. Selain itu, diskusi ini juga sesuai dengan visi FUHUM untuk menjadi fakultas yang unggul dalam riset ilmu-ilmu pokok keislaman (ushuluddin) berbasis pada kesatuan ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan dan peradaban.

?

Pondok Pesantren Tegal

"Dengan kegiatan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan peran FUHUM di tengah-tengah masyarakat," harap pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jateng ini.

?

Dalam kegiatan ini panitia menyediakan 100 eksemplar buku yang akan dibagikan secara gratis. (M. Zulfa/Zunus)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Amalan Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 29 Agustus 2017

Menteri Pendidikan Tinggi Afganistan Kunjungi PBNU

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Menteri Pendidikan Tinggi Afganistan Obaidullah Obaid didampingi Dubes Afganistan untuk Indonesia Ghulam Sakhi Ghairat melakukan kunjungan ke PBNU dan ditemui oleh Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali, Jum’at (17/1).

Pertemuan tersebut banyak membahas perkembangan mahasiswi Afganistan yang mendapat beasiswa PBNU yang sekarang sedang belajar di Universitas Wahid Hasyim, Semarang.

Menteri Pendidikan Tinggi Afganistan Kunjungi PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Pendidikan Tinggi Afganistan Kunjungi PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Pendidikan Tinggi Afganistan Kunjungi PBNU

Perwakilan dari Universitas Wahid Hasyim yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan perkembangan yang menggembirakan dari para calon mahasiswa, yang sekarang sedang memperdalam bahasa Indonesia. “Hanya dua bulan, mereka sudah bisa berbahasa Indonesia dengan lancar,” kata perwakilan tersebut.

Pondok Pesantren Tegal

Dalam tahap pertama, mereka juga diperkenalkan dengan adat istiadat Indonesia, serta belajar agama di pesantren, seperti membaca kitab kuning atau memperbaiki bacaan Qur’annya.

Pondok Pesantren Tegal

Bukan berarti semuanya berjalan lancar, masalah perbedaan budaya antara Afganistan dan Indonesia juga menjadi kendala yang membutuhkan waktu untuk penyesuaiannya.

H As’ad Said Ali menjelaskan, jika program pertama sebanyak 23 orang ini sukses, PBNU akan menambah penerima beasiswa dalam jumlah yang lebih besar. 

Dalam hal ini prioritas PBNU adalah penerima beasiswa untuk bidang sains dan teknologi. “Kita tidak memberi mereka beasiswa dalam bidang agama. Disini belajar sains dan teknologi sekaligus sambil belajar agama di pesantren,” katanya.

Obaidullah Obaid mengapresiasi peran PBNU dalam membantu peningkatan SDM bagi anak muda Afganistan untuk belajar di Indonesia. Ia berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan lebih baik. 

Selain dari Afganistan, PBNU juga memberikan beasiswa ke pelajar Muslim di Thailand Selatan. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Daerah, AlaSantri, Quote Pondok Pesantren Tegal

Rais Aam PBNU: Waspada Terhadap Kelompok yang Mengaku Aswaja

Tanggamus, Pondok Pesantren Tegal - Rais Aam PBNU KH Maruf Amin mengatakan bahwa saat ini banyak kelompok yang mengklaim dirinya Ahlussunnah wal Jamaah tetapi hanya berpegang pada teks atau nash dengan pemahaman tekstualis. Menyikapi hal ini warga nahdliyin harus selektif dan tidak gampang terpengaruh oleh kelompok-kelompok tersebut.

Hal ini disampaikan Rais Aam PBNU KH Maruf Amin yang juga Ketua Umum MUI saat memberikan taushiyah pada puncak kegiatan Hari Santri Nasional 2017 Kabupaten Tanggamus di Taman Terbuka Hijau Kota Agung, Sabtu (5/11).

Rais Aam PBNU: Waspada Terhadap Kelompok yang Mengaku Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam PBNU: Waspada Terhadap Kelompok yang Mengaku Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam PBNU: Waspada Terhadap Kelompok yang Mengaku Aswaja

Lebih lanjut Kiai Maruf menjelaskan bahwa kebiasaan kelompok ini paling gampang menyalahkan paham dan pandangan orang lain dan kelompok lain yang berbeda.

“Ciri dakwah dari kelompok ini cenderung galak, memaksa, mengintimidasi dan intoleran. Padahal aqidah Islam sangat toleran,” kata Kiai Maruf.

Pondok Pesantren Tegal

Ia mengimbau warga Nahdlatul Ulama harus mengikuti ajaran Ahlussunah Wal Jamaah An-Nahdliyah, bukan kelompok yang mengaku-aku berpaham Aswaja. Kewaspadaan ini ditanam agar nahdliyin tidak terjebak dalam pemahaman yang salah. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)

Pondok Pesantren Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Aswaja, Pesantren Pondok Pesantren Tegal

Senin, 28 Agustus 2017

Ratusan Santri Rembang Galang Aksi Seribu Foto Selfie Antiradikalisme

Rembang, Pondok Pesantren Tegal - Rastusan santri di Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang menolak penyebaran radikalisme di Indonesia. Mereka mengadakan aksi “Seribu Foto Selfie Gerakan Santri Antiradikalisme” yang berpusat di aula MA YSPIS Desa Gandrirojo Kecamatan Sedan, Kamis (18/2) pagi.

Ketua Panitia Pelaksana Aan Ainun Najib mengatakan, aksi ini merupakan buntut dari maraknya pemberitaan tentang bahaya penyebaran kelompok-kelompok radikalisme yang sebagian besar juga menyerang pesantren dan madrasah tertentu.

Ratusan Santri Rembang Galang Aksi Seribu Foto Selfie Antiradikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Ratusan Santri Rembang Galang Aksi Seribu Foto Selfie Antiradikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Ratusan Santri Rembang Galang Aksi Seribu Foto Selfie Antiradikalisme

Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan semacam ini, para santri akan mengetahui bahaya perilaku dan paham radikalisme. "Memang kami menyosialisasikan bahaya perilaku dan paham radikal ini dengan berfoto selfie karena remaja sekarang hobi berfoto selfie," jelas Wakil Ketua IPNU Rembang tersebut.

Pondok Pesantren Tegal

Aksi ini juga menggalang dukungan dari para pengguna media sosial, baik facebook, twitter maupun instagram dengan menggunakan hashtag #GerakanSantriAntiRadikalisme atau #Ge_SAR.

Pondok Pesantren Tegal

"Kami berharap partisipasi para pengguna media sosial agar turut peduli dalam aksi pencegahan perilaku dan paham radikal ini dengan menggunakan hashtag #GerakanSantriAntiRadikalisme atau #Ge_SAR," pungkasnya.

Dengan menggunakan kertas yang bertuliskan pesan penolakan paham radikal para santri mengekspresikan diri lewat foto selfie. Mereka juga diwajibkan untuk mengikuti hashtag yang telah ditentukan pihak panitia sebagai upaya sosialisasi pencegahan perilaku dan paham radikal lewat media sosial.

Ketua MWCNU Sedan Muhtar Nur Halim mengatakan, pihaknya akan terus mengawal upaya untuk menangkal paham dan perilaku radikal.

"Nanti malam kita akan mengadakan talkshow dengan tema menggugat paham dan perilaku radikal yang mana akan dihadiri ratusan peserta dari remaja-remaja NU yang peduli terhadap upaya penolakan radikalisme," ujar Muhtar di sela-sela mengikuti sesi acara foto selfie.

Peserta yang mayoritas merupakan anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) tampak begitu sangat semangat dalam menggelorakan penolakan terhadap perilaku dan paham radikali.

Turut hadir para pengurus harian IPNU-IPPNU Rembang, serta aktivis pelajar NU dari komisariat IPNU-IPPNU MA YSPIS Gandrirojo. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Warta Pondok Pesantren Tegal

Sabtu, 26 Agustus 2017

Cuaca Panas, Ini yang dilakukan Rasulullah SAW saat Puasa

Bawaan puasa membuat tubuh terasa panas. Selain itu, perasaan gerah, panas, dan rasa tidak nyaman kadang memang dipengaruhi oleh cuaca yang panas. Untuk mengatasinya, sejumlah cara bisa dilakukan mulai dari kekumur ringan, merebahkan diri di lantai yang sejuk, berteduh di balik pohon, atau bernaung pada bangunan tertentu.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengalami puasa di saat panas terik matahari sedang menyengat. Beliau kemudian menyengarkan diri dengan air. Dalam kitab Muntaqal Akhbar min Ahaditsi Sayyidil Akhyar, Ibnu Taimiyah menukil hadits riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dan Abu Dawud.

Cuaca Panas, Ini yang dilakukan Rasulullah SAW saat Puasa (Sumber Gambar : Nu Online)
Cuaca Panas, Ini yang dilakukan Rasulullah SAW saat Puasa (Sumber Gambar : Nu Online)

Cuaca Panas, Ini yang dilakukan Rasulullah SAW saat Puasa

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" ? ? ? ?.

Pondok Pesantren Tegal

Dari Abu Bakar bin Abdurrahman dari seorang sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ia berkata, “Aku melihat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menuang air di atas kepalanya lantaran panas. Sementara beliau sedang berpuasa.”

Menguraikan hadits di atas, Muhammad bin Ali As-Syaukani dalam Nailul Authar mengatakan sebagai berikut.

Pondok Pesantren Tegal

? " ? ? ? ?" ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Redaksi “menuang air di atas kepalanya” menjadi dalil atas kebolehan seorang yang sedang berpuasa menyegarkan diri saat cuaca panas dengan menuangkan air pada sebagian atau ke seluruh bagian tubuhnya.

Berdasar pada keterangan di atas, upaya menyegarkan tubuh yang sedang berpuasa saat panas menyengat bisa dilakukan misalnya dengan guyuran air ke bagian tubuh baik sebagian atau keseluruhan. Cara ini setidaknya bisa mengurangi beban orang yang berpuasa saat kepanasan tanpa mencederai atau membatalkan puasa. Wallahu A’lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Sholawat Pondok Pesantren Tegal

Jumat, 25 Agustus 2017

Kapolda Jawa Barat Sowan ke Pesantren al-Mizan

Majelengka, Pondok Pesantren Tegal. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Mochamad Iriawan berkunjung ke Pondok Pesantren al-Mizan, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (26/8). Kunjungan dilaksanakan dalam rangka silaturahim sekaligus sosialisasi tentang pentingnya mewaspadai kelompok ekstrem.

Mochamad Iriawan diterima Pembina Pondok Pesantren al-Mizan KH Maman Imanulhaq beserta pengurus pesantren lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Iriawan mengingatkan soal bahaya kelompok garis keras pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang belakang menggemparkan masyarakat.

Kapolda Jawa Barat Sowan ke Pesantren al-Mizan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kapolda Jawa Barat Sowan ke Pesantren al-Mizan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kapolda Jawa Barat Sowan ke Pesantren al-Mizan

“Kami pihak Polda berhak menindak, jangan sampai ada gerakan ISIS. Kami tidak menerima keberadaan mereka,” ujarnya.

Pondok Pesantren Tegal

Menurut Iriawan, meskipun sempat mendeklarasikan diri dan mengibarkan bendera, ISIS hingga kini tidak mendapat dukungan masyarakat luas di Indonesia, termasuk Jawa barat.

Pondok Pesantren Tegal

“Persenjataan mereka ada, dana mereka punya, tetapi dukungan masyarakat yang mereka belum ada. Jika ada dukungan maka mereka semakin kuat,” kata mantan kapolda NTB ini.

Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi yang juga hadir pada kesempatan tersebut berterima kasih kepada pihak kepolisian setempat. Menurutnya, keamanan di Majalengka, baik pasca pemilihan presiden maupun idul fitri, berlangsung berkat kerja sama masyarakat Majalengka dengan pihak kepolisian Jawa Barat. (Tata Irawan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Hadits, Pertandingan, Habib Pondok Pesantren Tegal

“Dialog Islam dan Masa Depan Bangsa”, Membumikan Islam di Nusantara

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Umat Islam di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat dengan fragmentasi yang terjadi di dalamnya. Konflik dunia Islam di belahan dunia lain juga kekerasan di Indonesia. Demikian pula liberalisasi Islam yang kebablasan telah melunturkan nilai-nilai lama yang baik.

Lalu dimanakan posisi NU sebagai kelompok mayoritas dengan nilai moderasi, toleransi, keseimbangan dan keadilan yang menjadi visinya. Dalam konteks inilah akan digelar program “Dialog Islam dan Masa Depan Bangsa” untuk menghimpun pendapat dan fikiran dari kalangan akademisi, aktifis, professional, dan ulama untuk berbicara tentang masalah internal NU, diri dan lembaganya ditengah masyarakat Indonesia dalam konteks kebangsaan.

Sekretaris Panitia Harlah ke 82 NU H. Anas Taher menjelaskan pertemuan ini lebih pada upaya brainstorming untuk mendapatkan fikiran-fikiran jernih dan kreatif bagaimana membangun NU ditengah-tengah bangsa ke depan.

“Dialog Islam dan Masa Depan Bangsa”, Membumikan Islam di Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
“Dialog Islam dan Masa Depan Bangsa”, Membumikan Islam di Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

“Dialog Islam dan Masa Depan Bangsa”, Membumikan Islam di Nusantara

“Banyak komponen yang bisa dibicarakan disitu. Kita tidak akan arahkan ini untuk tema dan topik tertentu. Kita akan menghimpun sebanyak-banyaknya fikiran yang muncul, baru itu akan kita spesifikasi, kalau perlu kita adakan diskusi kecil untuk menindaklanjuti dialog ini,” tandasnya.

Dengan mengundang banyak kalangan dari banyak latar belakang, diharapkan forum ini menghasilkan solusi dari berbagai persoalan dengan berbagai sudut pandang keahlian dan profesi.

“Ini kumpulan orang pinter, biarkanlah mereka semua ngomong. Budayawan ngomong dalam konteks budaya dan kebangsaan, ulama dan konteks keagamaan dan kebangsaan, demikian pula yang lainnya,” imbuhnya.

Pondok Pesantren Tegal

Selanjutnya, kumpulan fikiran-fikiran jernih dan kreatif tersebut akan dipilah-pilah dan dibukukan agar publik bisa membaca dan mengembangkan lebih lanjut bagaimana mengembangkan Islam di nusantara yang telah berhasil dilakukan oleh para ulama terdahulu.

Pondok Pesantren Tegal

Lebih lanjut Anas Berharap, lokalitas permasalahan keagamaan dan ke-NU-an di tingkat propinsi maupun kabupaten diharapkan juga dibahas oleh masing-masing PWNU dan PCNU dengan menggelar acara dalam formal yang sama. (mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Khutbah, Daerah Pondok Pesantren Tegal

ASBIHU Persilahkan PWNU dan PCNU Buka Kantor Perwakilan

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Asosiasi Bina Haji dan Umrah (ASBIHU) Nahdlatul Ulama Tour and Travel mempersilahkan Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) untuk membuka kantor perwakilan di masing-masing daerahnya.?

ASBIHU melalui manajemen perusahaan PT Al-Abshar Asbihutama Sejahtera memposisikan setiap perwakilannya sebagai rekanan perusahaan. Karena itu, manajemen memberikan insentif berharga bagi perwakilan di seluruh Indonesia yang dikelola PWNU dan PCNU.?

ASBIHU Persilahkan PWNU dan PCNU Buka Kantor Perwakilan (Sumber Gambar : Nu Online)
ASBIHU Persilahkan PWNU dan PCNU Buka Kantor Perwakilan (Sumber Gambar : Nu Online)

ASBIHU Persilahkan PWNU dan PCNU Buka Kantor Perwakilan

Selain mendapatkan biaya khusus perjalanan ibadah umrah, perwakilan juga berkesempatan membawa dan mempimpin jamaah mereka sendiri.

“Siapa pun yang menjadi perwakilan ASBIHU, akan mendapatkan pembiayaan dari perusahaan. Mereka juga punya kesempatan untuk beribadah umrah berkali-kali,” terang Direktur PT Al-Abshar Asbihutama Sejahtera, H Hafidz Taftazani.

Tak hanya kepada perwakilan ASBIHU, insentif juga diberikan kepada wilayah dan cabang NU di setiap daerah yang memiliki perwakilan ASBIHU. Besarnya insentif senilai US$10 per jamaah di tingkat wilayah dan US$20 per jamaah di tingkat cabang.

Pondok Pesantren Tegal

Pemberian insentif kepada cabang dan wilayah NU tidak mengharuskan cabang dan wilayah bersangkutan untuk mendapatkan jamaah umrah dan melakukan perjalanan ibadah umrah melalui ASBIHU Tour and Travel.?

Sebaliknya, pemberian insentif juga tidak mengikat perwakilan untuk menjadi bagian dari pengurus cabang dan wilayah NU. Artinya, perwakilan juga bisa berasal dari non-pengurus NU maupun banom/lembaga NU.

Pondok Pesantren Tegal

Hafidz menegaskan, pemberian insentif kepada cabang dan wilayah semata-mata sebagai bentuk penghargaan karena jamaah umrah berada di wilayah dan cabang NU.?

“Namanya ibadah umrah, jamaahnya berada di wilayah dan cabang. Insentif diberikan karena cabang dan wilayah memiliki jamaah atau warga yang berangkat umrah melalui ASBIHU. Dengan adanya insentif kepada cabang dan wilayah, perwakilan sudah melakukan imbal balik kepada cabang dan wilayah,” kata pria yang juga menjabat Bendahara PBNU ini.

Pemberian insentif dilakukan pada akhir tahun dengan mengakumulasi banyaknya jamaah yang melakukan ibadah umrah melalui ASBIHU Tour and Travel. Pihaknya berharap dengan pemberian insentif ini akan memotivasi setiap cabang dan wilayah serta setiap perwakilan untuk menjadi mitra ASBIHU.

“Kami harapkan PWNU dan PCNU mulai tahun ini mendapatkan insentif atau fee tersebut,” kata Hafidz seraya menambahkan bahwa sementara ini sistem pemberian insentif yang sudah berjalan kebanyakan adalah di Wilayah Jawa Tengah.

Saat ini, ASBIHU Tour and Travel telah memiliki 60 perwakilan di seluruh Indonesia. “Selain di Jawa Tengah, perwakilan juga tersebar di Bekasi, Sukabumi, Lampung, Malang, dan Banjarmasin,” kata Hafidz.?

Jumlah perwakilan diyakini Hafidz akan terus meningkat seiring dengan kesadaran umat Islam akan pentingnya menjalankan ibadah umrah. Tentu upaya ini bisa menjadi potensi usaha bagi PWNU dan PCNU itu sendiri untuk menggerakkan roda organisasi secara dinamis. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Tokoh, Warta Pondok Pesantren Tegal

Kamis, 24 Agustus 2017

Majalah Bangkit Suarakan Sikap Politik Kaum Muda NU DIY

Yogyakarta, Pondok Pesantren Tegal. Majalah Bangkit PWNU DI Yogyakarta mengawali 2014 ini dengan mengangkat tema "Kaum Muda NU di Tahun Politik 2014". Tema ini diangkat untuk menyuarakan sikap kaum muda NU DIY di tengah pergolakan politik 2014.

Demikian disampaikan H M Lutfi Hamid, Pemimpin Umum Majalah Bangkit, di Kantor PWNU DIY, Jl. MT Haryono 40-42, Yogyakarta Senin (13/01).

Majalah Bangkit Suarakan Sikap Politik Kaum Muda NU DIY (Sumber Gambar : Nu Online)
Majalah Bangkit Suarakan Sikap Politik Kaum Muda NU DIY (Sumber Gambar : Nu Online)

Majalah Bangkit Suarakan Sikap Politik Kaum Muda NU DIY

Lutfi melihat bahwa kaum muda memiliki potensi sangat besar, apalagi di daerah berjuluk “Kota Pelajar” itu. Bangkit harus selalu menyapa kaum muda NU karena merekalah yang kelak akan menjadi lokomotif gerakan NU di masa depan, baik di level Yogyakarta maupun Indonesia.

Pondok Pesantren Tegal

"Suara kaum muda NU DIY harus bisa memberikan angin penyegaran bagi Indonesia. Jangan sampai kaum muda NU tenggelam dalam angan-angan saja. Media NU harus cerdas membaca ini," tegasnya.

Pondok Pesantren Tegal

Senada dengan itu, Rois Wizda, Sekretaris Redaksi Bangkit, menjelaskan bahwa bidikan tema anak muda perlu dipertahankan, karena media anak muda sangat sedikit yang pro-Aswaja. Menurut dia, di toko-toko, majalah kaum muda yang berhaluan Aswaja sangat sedikit, dan masih didominasi media-media tertentu.

"Bangkit akan selalu mencoba hadir dengan semangat muda. Inilah khas majalah Yogya yang akan kita tampilkan untuk menyegarkan wawasan ke-NU-an dan Ke-Indonesia-an," tegas Rois yang pernah menjadi wartawan TribunJogja.

Bangkit edisi Januari ini menampilkan tulisan Prof. Purwo Santoso (Wakil Ketua PWNU DIY, Guru Besar UGM), Dr. Abdul Gaffar Karim (Dewan Ahli ISNU DIY, Dosen Fisipol UGM), Dr. Abdur Razaki (Dosen UIN Sunan Kalijaga, Pengurus ISNU DIY dan Direktur IRe), serta wawancara eksklusif dengan Ketua PW GP Ansor, Ketua PW Fatayat, Ketua PW IPNU dan Ketua PW IPPNU. (Muyassaroh Hafidzoh/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Lomba, IMNU Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 22 Agustus 2017

Prof Kato Nilai Kebinnekaan Indonesia Patut Diteladani Jepang

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal



Guru Besar Universitas Chuo, Profesor Hisanori Kato, menyebut Indonesia bisa dijadikan teladan sekaligus rujukan dalam memahami kebinnekaan. Sebagai negara multikultur dan multiagama, NKRI patut dicontoh Jepang.

“Karena itu mereka berpikir bahwa Indonesia adalah salah satu model bagi Jepang juga untuk menerima seseorang atau sesuatu yang berbeda,” ujar Kato kepada Pondok Pesantren Tegal usai berdiskusi tentang agama bersama sejumlah pejabat teras Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Senin (14/8).

Prof Kato Nilai Kebinnekaan Indonesia Patut Diteladani Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)
Prof Kato Nilai Kebinnekaan Indonesia Patut Diteladani Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)

Prof Kato Nilai Kebinnekaan Indonesia Patut Diteladani Jepang

Menurut  Kato, Indonesia sudah sejak lama terbiasa menerima orang yang berbeda-beda. “Sikap orang Bali, orang Padang, orang Jawa, orang Sunda (yang bisa menerima orang lain) itu sangat penting bagi kami,” tandasnya. 

Ditanya tentang perbedaan perspektif dalam memandang agama, Kato membenarkan hal tersebut sekaligus menyayangkannya. Pada saat ini, di Jepang, agama Islam tidak begitu dihargai dan dipahami dengan baik. Karena ada banyak stereotipe dan salah paham terhadap Islam.

Pondok Pesantren Tegal

“Karena itu, saya kira anak muda seperti mereka ingin belajar banyak dan berminat belajar secara langsung ke sini, berkomunikasi dengan bapak-ibu di sini. Mereka juga akan home stay juga dengan mahasiswa di UNAS. Saya kira mereka nanti akan memiliki pengalaman luar biasa untuk memahami Indonesia dan agama Islam secara lebih mendalam,” harapnya.

Dalam diskusi, Prof Kato mengatakan pihaknya kembali membawa para mahasiswa program studi Kebijakan Publik untuk studi banding tentang kebijakan terhadap agama di lembaga riset plat merah ini. Sebagian di antara mereka ikut serta dalam kunjungan pertama setahun silam.

“Selain itu, kami ingin lebih mengenal Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia. Bagi kami, negara ini menjadi teladan dan rujukan dalam membangun peradaban dan menghargai perbedaan,” ujar Kato.

Pondok Pesantren Tegal

Selain belajar mengenai mengenai kebijakan, ia bersama 23 mahasiswanya hendak berkunjung ke SMA, ke sejumlah yayasan yang aktivitasnya mengenai agama seperti ICRP dan sejumlah perusahaan juga dan di beberapa tempatnya. “Kami akan belajar tentang Pancasila,” ujarnya.

Rombongan mahasiswa dari Universitas Chuo Jepang ini disambut langsung oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Abdurrahman Mas’ud. Turut mendampingi, Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Muharram Marzuki, Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Amsal Bachtiar dan sejumlah peneliti. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Santri, Daerah Pondok Pesantren Tegal

GP Ansor Karang Tengah: Kompak, Agar Program Organisasi Berjalan Lancar

Demak, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus Ansor dan Banser di semua tingkatan dalam melaksanakan programnya diharapkan bisa bersinergi dengan pemerintahan. Tak terkecuali di tingkat Ranting banom NU harus bersinergi dengan pemerintahan Desa.

GP Ansor Karang Tengah: Kompak, Agar Program Organisasi Berjalan Lancar (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Karang Tengah: Kompak, Agar Program Organisasi Berjalan Lancar (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Karang Tengah: Kompak, Agar Program Organisasi Berjalan Lancar

Ketua PAC Ansor Karang Tengah Muh Bardi mengatakan, dalam bersinergi dengan pemerintah di setiap program organisasi tidak tumpang tindih atau asal asalan. Terlebih bidang garapannya adalah kepemudaan yang menjadi prioritas utama organisasi.

”Setelah dilantik, tolong segera buat program yang berorientasi ke anak anak remaja dan pemuda, serta harus bersinergi dengan pemerintah desa,” katanya saat sambutan pada pelantikan pengurus Ranting Ansor dan Banser Pidodo, Kecamatan Karang Tengah di halaman masjid Baitul Muttaqin pada Ahad (22 /1).

Selain pelaksanaan program yang sudah dicanangkan organisasi, Muh Bardi mengharapkan kader dan pengurus organisasi untuk selalu menjaga kekompakan sehingga program bisa berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi umat.

Pondok Pesantren Tegal

“Agar program sahabat sahabat berjalan dengan baik, organisasi juga sehat perlu kiranya selalu menjaga soliditas dan solidaritas. Makanya harus saling komunikasi dan silaturrahim” tegasnya.

Tampak hadir pada pelantikan pengurus yang dikemas dengan peringatan Maulidurrasul dan haul Syaich Abdul Qodir Jailani itu, Ketua MWC Karang Tengah K Muchlas Zaen, kepala Desa serta tokoh masyarakat setempat serta pengurus PAC Ansor dan Banser. (A.Shiddiq Sugiarto/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Doa, Nahdlatul, Hadits Pondok Pesantren Tegal

Kemenag Siapkan Pedoman Pengelolaan Zakat untuk Ormas

Bandung, Pondok Pesantren Tegal - Setelah melalui serangkaian kajian, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama akan segera menerbitkan pedoman pengelolaan zakat. Kepala Balitbang Diklat Abd. Rahman Masud mengatakan, pedoman ini penting dan dibutuhkan organisasi pengelola zakat dalam menjalankan tugasnya.

“Jika nanti disahkan BAZNAS, pedoman ini sangat penting dan dibutuhkan sebagai panduan bagi organisasi-organisasi pengelola zakat dalam menjalankan tugasnya sehingga akan mendorong efektivitas pendayagunaan zakat,” kata Abd Rahman Masud saat membuka Workshop Pedoman Pengelolaan Zakat yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama di Bandung, Rabu (27/04), sebagaimana dilansir kemenag.go.id. ?

Kemenag Siapkan Pedoman Pengelolaan Zakat untuk Ormas (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Siapkan Pedoman Pengelolaan Zakat untuk Ormas (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Siapkan Pedoman Pengelolaan Zakat untuk Ormas

Senada dengan Masud,? Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan Muharram Marzuki menyatakan bahwa? berdasarkan UU No 23 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Zakat, saat ini organisasi pengelola zakat ada dua yaitu BAZNAS untuk organisasi yang dibentuk pemerintah dan LAZ untuk organisasi yang dibentuk masyarakat.

Pada tingkat yang lebih operasional, Pemerintah juga telah menerbitkan PP No. 14 tahun 2014 tentang pelaksanaan No 23 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Zakat.? Namun demikian, peraturan yang lebih detail terkait? pedoman pengelolaan zakat belum ada. BAZNAS selaku lembaga pemerintah juga belum mengeluarkannya.

Pondok Pesantren Tegal

Untuk itu, Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menginisiasi penyusunan Draf Pedoman Pengelolaan Zakat, bekerja sama dengan banyak pihak, antara lain: BAZNAS Pusat, Forum Organisasi Zakat (FOZ), dan akademisi dari UIN Syarif Haidayatullah Jakarta.

Pondok Pesantren Tegal

Menurut Muharram, kegiatan workshop ini akan membahas lima buah draf peraturan BAZNAS yang sudah disusun. Kelima aturan itu adalah: 1) pedoman pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat, 2) pedoman pendistribusian dan pendayagunaan zakat, 3) pedoman penyusunan naskah perjanjian, 4) kode etik amil zakat, dan 5) pedoman pengelolaan keuangan zakat.

Workshop Pedoman Pengelolaan Zakat ini akan berlangsung sampai 29 April 2016 mendatang dan diikuti oleh 40 orang peserta dari pengurus dari organisasi pengelola zakat yang ada di Kota Bandung dan Kabupaten sekitarnya (BAZNAS & LAZ). Selain itu, ikut dalam pembahasan juga para pejabat Kemenag, tokoh agama, dan peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan Kemenag.

Lokakarya di Bandung? ini adalah yang kedua kali dilakukan. Sebelumnya, kegiatan sejenis dilakukan di Bogor dengan peserta para pengurus organisasi pengelola zakat di Jabodetabek. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Syariah, Sunnah Pondok Pesantren Tegal

Senin, 21 Agustus 2017

Pimpin Ansor Gebog, Dasa Susila Siap Garap 3 PR

Kudus, Pondok Pesantren Tegal. Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gebog, Kudus memilih Dasa Susila sebagai ketua baru periode 2015-2017 pada konferensi di Gedung MWC NU.? Pemilihan yang dipimpin Wakil Sekretaris PC Ansor Kudus Noor Yasin ini, ia memperoleh 7 suara dari 8 ranting yang memiliki hak pilih.

?

Pimpin Ansor Gebog, Dasa Susila Siap Garap 3 PR (Sumber Gambar : Nu Online)
Pimpin Ansor Gebog, Dasa Susila Siap Garap 3 PR (Sumber Gambar : Nu Online)

Pimpin Ansor Gebog, Dasa Susila Siap Garap 3 PR

Usai pemilihan pada Selasa (9/12), Dasa menyatakan kesiapannya menjalankan amanah organisasi dengan berusaha memperbaiki pondasi internal Ansor. Dikatakannya, ia akan menunjukkan keberadaan Ansor selalu berperan di tengah-tengah masyarakat.

?

"Kita kibarkan bendera Ansor di? semua tingkatan sebagai bukti Ansor itu ada dan besar," katanya penuh semangat.

?

Pondok Pesantren Tegal

Dasa menegaskan, selama kepemimpinannya akan menggarap tiga pekerjaan rumah demi kemajuan organisasi Ansor. Yakni,? membranding Ansor, menjaga aset atau potensi Ansor dan NU, dan melaksanakan program kaderisasi kepemimpinan.

?

"Ketiga pekerjaan rumah ini menjadi prioritas utama yang titik tekannya pada pembenahan internal dan membangun jaringan eksternal organisasi," tandas adik sekretaris PCNU Kudus Agus Hari Ageng ini.

Pondok Pesantren Tegal

?

Ia mengharapkan semua komponen Ansor bisa kerja sama membangun komitmen untuk bersama-sama membangun kemajuan selama satu periode ke depan.

?

? "Pengurus Ancab dan ranting jangan sampai ada yang tersisa tidak aktif, semua harus bangkit dan aktif," harapnya seraya? menutup acara dengan menyanyikan bersama mars Ansor.

Hadir dalam konferensi ini, utusan 8 Pimpinan ranting, PC GP Ansor Kudus,? Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) KH Ibrohim Khalili dan sejumlah tamu undangan. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Olahraga, Nasional Pondok Pesantren Tegal

Kamis, 17 Agustus 2017

Hukum Mengadakan Pesta Sunatan (Walimatul Khitan)

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Pengasuh rubrik Bahtsul Masail Pondok Pesantren Tegal yang baik, insya Allah dalam beberapa waktu ke depan ini saya akan mengkhitankan anak pertama saya. Saya ingin menanyakan mengenai hukumnya mengadakan pesta khitanan anak yang telah menjadi tradisi di masyarakat. Perlukah diadakan acara seperti itu? Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Soeryo/Bekasi).

Jawaban

Hukum Mengadakan Pesta Sunatan (Walimatul Khitan) (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Mengadakan Pesta Sunatan (Walimatul Khitan) (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Mengadakan Pesta Sunatan (Walimatul Khitan)

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya kepada kita semua. Istilah walimah atau kenduri biasa digunakan untuk pesta perkawinan. Untuk kenduri lainnya, masyarakat Arab memiliki istilah lain di luar kata ‘walimah’. Tetapi kemudian istilah walimah digunakan untuk menyebut pelbagai kenduri selain pesta perkawinan.

Pondok Pesantren Tegal

Keterangan ini bisa kita temukan di buku Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar karya Syekh Abu Bakar bin Muhammad Al-Husaini sebagai berikut.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Pondok Pesantren Tegal

Artinya, “Kenduri perkawinan (walimah) itu dianjurkan. Sedangkan hukum memenuhi undangan kenduri itu wajib kecuali bagi mereka yang udzur. Kata ‘walimah’ sendiri merupakan pecahan kata ‘walam’ yang maknanya berkumpul karena pasangan suami istri terhubung dalam satu ikatan perkawinan. Walimah sendiri, kata Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah, adalah sebutan untuk undangan kenduri yang diadakan sebagai wujud ungkapan kebahagiaan seperti perkawinan, khitanan, dan lain sebagainya.

Secara mutlak, sebutan walimah digunakan kenduri perkawinan. Untuk kenduri selain perkawinan, kata walimah digunakan secara terikat. Orang Arab menyebut ‘a‘dzâr’ untuk kenduri khitanan. ‘Aqîqah’ untuk kenduri lahiran anak. ‘Khurs’ untuk kenduri keselamatan wanita dari persalinan. ‘Naqî‘ah untuk kenduri pulang kampung seseorang dari tanah rantau. ‘Waqîrah’ untuk kenduri bangun rumah dan gedung lainnya. ‘Wadhîmah’ untuk kenduri selamat dari musibah. ‘Ma’dabah’ untuk kenduri selamatan dan syukuran secara umum,” (Lihat Syekh Abu Bakar bin Muhammad Al-Husaini, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, Darul Basya’ir, Damaskus, Tahun 2001, Cetakan Ke-9, Halaman 444).

Dari sana para ulama mengqiyas hukum kenduri khitan atas hukum kenduri perkawinan. Keterangan berikut ini dapat membantu kita memperjelas kedudukan hukum kenduri khitan dan kenduri perkawinan.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Apakah mengadakan kenduri perkawinan itu wajib? Ulama berbeda pendapat perihal ini. Pendapat pertama, wajib berdasarkan perintah Rasulullah SAW kepada Abdurrahman bin Auf yang melangsungkan perkawinan, ‘Buatlah walimah meski hanya dengan seekor kambing.’ Hukum mengadakan walimah adalah wajib karena Rasulullah SAW selalu mengadakan walimah baik dalam keadaan mukim maupun tengah beperjalanan. Sedangkan pendapat yang lebih kuat seperti yang ditetapkan oleh Syekh adalah sunah berdasarkan sabda Rasulullah SAW ‘Tidak ada kewajiban harta selain zakat’. Hukum mengadakan walimah adalah sunah karena walimah itu berupa makanan yang tidak hanya diperlukan oleh mereka yang miskin, sama seperti sunah qurban.

Walimah perkawinan ini menjadi dasar qiyas bagi pelbagai jenis walimah lainnya. Sedangkan hadits pertama yang digunakan oleh pendapat pertama dipahami sebagai penguat anjuran untuk mengadakan walimah,” (Lihat Syekh Abu Bakar bin Muhammad Al-Husaini, Kifayatul Akhyar, Darul Basya’ir, Damaskus, Tahun 2001, Cetakan Ke-9, Halaman 445).

Keterangan di atas jelas mengatakan kepada kita bahwa kenduri perkawinan, begitu juga dengan kenduri khitanan dan kenduri lainnya, sangat dianjurkan oleh agama. Lalu apa yang dihidangkan Rasulullah SAW untuk para tamu undangannya ketika mengadakan kenduri perkawinannya?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Batas minimal walimah bagi mereka yang mampu adalah menyembelih seekor kambing. Rasulullah SAW ketika menikah dengan Zainab binti Jahsyin RA menyembelih seekor kambing. Tetapi pada prinsipnya, walimah dengan jamuan sedikit apapun dianggap memadai. Rasulullah SAW ketika menikah dengan Shafiyyah RA mengadakan walimah dengan adonan tepung gandum dan kurma,” (Lihat Syekh Abu Bakar bin Muhammad Al-Husaini, Kifayatul Akhyar, Darul Basya’ir, Damaskus, Tahun 2001, Cetakan Ke-9, Halaman 445).

Jadi kalau ada pertanyaan, apakah perlu mengadakan kenduri khitanan? Jawabannya, perlu. Tetapi harus dibedakan antara kenduri dalam arti mengundang masyarakat meskipun hanya sepuluh orang lalu menghidangkan mereka jamuan sepatutnya dan pesta dalam arti glamour dan bermewah-mewahan. Kalau walimatul khitan diartikan mengundang sejumlah anggota masyarakat dan menghidangkan makanan, ini perlu. Tetapi kalau walimatul khitan itu diartikan sebagai pesta dengan segala kemewahannya, kami tidak menyarankan.

Saran kami, buatlah kenduri khitanan. Undang masyarakat sekitar dan saudara-saudara serta kerabat dengan domisili yang dekat dengan lokasi kenduri. Buatlah kenduri sesuai kemampuan, tidak perlu memaksakan.

Mintalah doa dari mereka agar anak yang dikhitan menjadi anak yang saleh kelak dan berbakti untuk orang tua, agama, dan bangsa Indonesia. Permohonan doa ini biasanya dikemas dengan tahlilan atau khataman Al-Quran dan ditutup dengan doa.

Demikian yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu’alaikum wr. wb.


(Alhafiz Kurniawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Sholawat Pondok Pesantren Tegal

Mensos Siap Bantu Masyarakat Akses Beasiswa S2 dan S3

Surabaya, Pondok Pesantren Tegal. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berjanji pihaknya siap membantu masyarakat untuk mengakses ribuan beasiswa S2 dan S3 yang ada pada sejumlah kementerian.

"Ada 5.000 beasiswa S3 di Kemenag dan ada ribuan beasiswa S2 dan S3 senilai Rp18 triliun di luar Kemenag, saya siap jadi pelayan masyarakat untuk mengakses beasiswa itu," katanya di Surabaya, Ahad malam.

Mensos Siap Bantu Masyarakat Akses Beasiswa S2 dan S3 (Sumber Gambar : Nu Online)
Mensos Siap Bantu Masyarakat Akses Beasiswa S2 dan S3 (Sumber Gambar : Nu Online)

Mensos Siap Bantu Masyarakat Akses Beasiswa S2 dan S3

Di hadapan ribuan peserta Haul I Indar Parawansa (suami Mensos) di kediamannya, Jemursari, Surabaya, menteri yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyatakan sudah saatnya warga NU menjadi "writing society" dan bukan lagi "reading society".

Pondok Pesantren Tegal

"Ada 106 juta dari 250 juta penduduk Indonesia adalah warga NU, karena itu menarik warga NU menjadi writing society akan sama halnya dengan memajukan peradaban Indonesia, apalagi NU mengembangkan Islam yang santun dan ramah," katanya.

Pondok Pesantren Tegal

Menurut dia, peran NU memang tidak tercatat dalam sejarah, karena keikhlasan para tokoh NU, sehingga Pusat Sejarah TNI hanya mencatat 12 nama tokoh Hizbul Wathon yang berperan dalam Pertempuran 10 November 1945, padahal mestinya lebih dari itu.

"Untungnya ada film Sang Kiai, sehingga peran NU mulai terlihat, namun hal itu menunjukkan pentingnya warga NU menjadi writing society agar jangan sampai seperti dalam Buku Sejarah kelas 3 SD yang mencatat peran sejumlah elemen masyarakat tapi di sana tidak ada elemen NU," katanya. (antara/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Lomba, Kajian Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 15 Agustus 2017

Ditempati MTQ Jabar, Kota Tasikmalaya Jadi Lautan Al-Quran

Tasikmalaya, Pondok Pesantren Tegal. Mengawali dibukanya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 tingkat Provinsi Jawa Barat, Kota Tasikmalaya sebagai tuan rumah mendadak jadi lautan Al-Quran.

Ditempati MTQ Jabar, Kota Tasikmalaya Jadi Lautan Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)
Ditempati MTQ Jabar, Kota Tasikmalaya Jadi Lautan Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)

Ditempati MTQ Jabar, Kota Tasikmalaya Jadi Lautan Al-Quran

Kafilah dari 26 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat, tumpah ruah memenuhi seluruh ruas jalan pusat Kota Tasikmalaya mengikuti karnaval yang dihadiri langsung Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

Aneka hiasan termasuk replika Al-Quran menjadi ikon tersendiri pada karnaval yang dimulai pukul 08.00, Ahad (17/4/2016) ini. Setiap Kota/Kabupaten membawa replika sebagai pertanda bahwa MTQ tingkat Jabar dimulai.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Tasikmalaya yang juga Ketua Tanfidiziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tasikmalaya, KH Didi Hudaya mengatakan, MTQ adalah syiar. Target juara bukan utama tetapi bagaimana membumikan "Kalam-Kalam Ilahi" di Kota Tasikmalaya.

Pondok Pesantren Tegal

MTQ sendiri akan dimulai MukAhad malam dan akan berakhir pada Ahad, 23 April 2016. (Nurjani/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Nahdlatul Ulama, Ubudiyah, Quote Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal

Kamis, 10 Agustus 2017

IPNU-IPPNU Ngombol Gelar Festival Hadrah

Purworejo, Pondok Pesantren Tegal. Dalam rangka memeriahkan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta), Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Ngombol menggelar festival hadrah di Desa Tunjungan Ngombol, Sabtu(15/12). 

Festival diikuti oleh 14 grup hadrah yang ada di Ngombol dan sekitarnya. Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Ngombol, jajaran Muspika dan beberapa pengurus MWC NU setempat.

IPNU-IPPNU Ngombol Gelar Festival Hadrah (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Ngombol Gelar Festival Hadrah (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Ngombol Gelar Festival Hadrah

Menurut ketua PAC IPPNU Ngombol Jeklin Mandani, rencananya kegiatan hanya Makesta dengan out bond sebagai pamungkasnya. Namun demikian acara jadi ada penambahan dan berhasil sukses dilaksanakan. 

Pondok Pesantren Tegal

“Awalnya kita hanya mau mengadakan Makesta. Namun atas usulan masyarakat utamanya tokoh NU setempat, kita adakan Festival Rebana ini. Walaupun kami hanya persiapan dua minggu, Alhamdulillah acara sukses dengan antusias masyarakat yang tinggi” ungkapnya.

Terpisah, Ky Ihsanudin selaku tuan rumah sekaligus Pembina IPNU mengungkapkan kebanggaanya kepada panitia yang telah sungguh-sungguh dalam melaksanakan kegiatan. 

Pondok Pesantren Tegal

“Saya bangga mereka yang baru beberapa bulan dilantik sudah membuat gebrakan. Acara ini mengangkat moral rekan dan rekanita sekaligus syiar yang bagus melalui budaya dan kesenian. Semoga ke depan mereka bisa lebih baik lagi dalam mewarnai kepemudaan di Ngombol,”tandasnya.

Adapun Makesta dibuka sore harinya usai festival hadrah dengan diikuti 40 peserta IPNU dan IPPNU selama dua hari. Peserta mendapat beberapa materi seperti aswaja, kenu-an, ke-ornanisasi-an dengan dikemas dengan fun games yang menarik dari PC IPNU-IPPNU Purworejo. Dani, salah satu peserta mengaku senang dengan adanya acara ini. 

“Selain tambah pengetahuan dan teman saya terkesan dengan acara ini utamanya ketika makan satu lengser rame-rame. Itu membuat rasa kekeluargaan kami menjadi menyatu,” paparnya.

Makesta dikawal langsung oleh tim fasilitator IPNU-IPPNU Kabupaten Purworejo. Turut hadir pula Ahmad Naufa dan Aniroh selaku ketua PC IPNU dan IPPNU untuk memberikan motivasi dan dukungan moral. 

Dalam sambutannya Aniroh berharap para peserta menjadi kader-kader yang siap berjuang memajukan Islam dan kepemudaan di daerahnya masing-masing. Adapun acara berjalan dengan lancar, tertib dan aman. Nf

Redaktur: Mukafi Niam

Kontributor: Sita Zahro Wardati

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kajian Sunnah, Sholawat Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 09 Agustus 2017

LAZIS Nusantara dan Sciena Madani Santuni Yatim

Semarang, Pondok Pesantren Tegal. Bekerja sama dengan LAZIS Nusantara, lembaga Sciena Madani menyalurkan santunan kepada anak yatim di aula masjid Itikaf Ar-Rasyid Banjardowo, Genuk, Semarang, Ahad (20/7) malam. Ustadz MH Humaidi memandu jalannya talk show dalam acara penyaluran santunan ini.

Menurut pengasuh Sciena Madani Lukni Maulana, penyerahan santunan ini merupakan upaya kecil pendidikan rohani di bulan Ramadhan. Karena, Ramadhan merupakan waktu belajar paling baik akan nilai-nilai pendidikan.

LAZIS Nusantara dan Sciena Madani Santuni Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
LAZIS Nusantara dan Sciena Madani Santuni Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

LAZIS Nusantara dan Sciena Madani Santuni Yatim

“Ramadhan merupakan bulan kasih dan sayangnya, bulan pendidikan. Salah satu bentuknya, kita dituntut untuk saling berbagi,” tutur Lukni yang juga ketua pengurus masjid Iktikaf Ar-Rasyid.

Pondok Pesantren Tegal

Dalam talk show, MH Humaidi menegaskan pernyataan Lukni. Ramadhan menjelang akhir ini, Humaidi menekankan, waktunya untuk saling mengeluarkan dan memberi. Salah satunya mengeluarkan zakat mal, bukan mengeluarkan uang belanja ke mall.

Pondok Pesantren Tegal

“Kita dituntut tidak hanya sekadar berbagi tapi mamahami makna yang terkandung dalam berbagi itu. Seperti berbagi kepada anak yatim saat ini. Rasulullah SAW terlahir dalam kondisi yatim, karenanya ia sangat mencintai anak-anak yatim. Di situlah tumbuh rasa cinta dan sayang dalam hal berbagi,” jelasnya. (Red. Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kiai Pondok Pesantren Tegal

GP Ansor dan Bagana Bantu Korban Banjir Mojoagung

Jombang,Pondok Pesantren Tegal. Gerakan Pemuda Ansor Jombang mengirim bantuan korban Mojoagung dan Sumobito Jombang. Bantuan berupa susu dan mie instan langsug diserahkan kepada korban akibat luapan sungai Gunting Mojoagung, Jombang.

GP Ansor dan Bagana Bantu Korban Banjir Mojoagung (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor dan Bagana Bantu Korban Banjir Mojoagung (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor dan Bagana Bantu Korban Banjir Mojoagung

Komandan Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Subandi pada Jumat ? (21/2) malam mengatakan, bantuan berupa susu formula untuk makanan bayi, mie instan serta air mineral langsung diserahkan kerumah rumah warga yang mendapatkan musibah.

"Kita datang ke rumah warga d Desa Sanan dan Desa Betek Mojaogung untuk menyerahkan bantuan berupa kebutuhan bayi dan juga mie instan serta air, yang itu memang menjadi kebutuhan mereka,” ujarnya kepada Pondok Pesantren Tegal.

Pondok Pesantren Tegal

Di samping mengirimkan bantuan, lanjut Subandi, juga mengirimkan relawan Banser Tanggap Bencana (Bagana) yang sejak musibah banjir terjadi Kamis malam. Mereka membantu para warga dan pengungsi yang ada di RTH mojoagung.

Pondok Pesantren Tegal

"Ada 10 relawan Bagana yang kita terjunkan ke lokasi sejak hari pertama banjir. Dan memang Bagana ini sudah menyatu dengan BPPD kabupaten Jombang dan selalu stanby on call ketika menghadapi bencana," imbuhnya.

Seperti didiketahui, banjir melanda tiga kecamatan di kota santri tersebut sejak Jumat dini hari. Banjir akibat luapan sungai menerjang tiga kecamatan, yakni Mojowarno, Mojoagung dan Sumobito.?

Akibat luapan air sungai ini, 3 desa di Mojowarno, 8 desa di Mojoagung dan beberapa desa di Sumobito terendam hingga satu meter. "Ketinggian air rata rata 70 centi meter. Bahkan ada yang 2 meter lebih," ujar Kepala BPPD Nur Huda mengatakan.

Tak hanya itu, beberpa fasilitas pemerintah seperti sekolah, Kantor Pos, dan Polsek terendam dan sedikitnya 1000 warga mengungsi. Mereka menempati masjid-masjid dan sebagian berada di ruang terbuka hijau (RTH) depan masjid Jami’ Mojoagung. (Muslim Abdurrahman/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Sejarah, Humor Islam, Hadits Pondok Pesantren Tegal

Senin, 07 Agustus 2017

Kang Said: Kader IPNU Harus Miliki Jiwa Santri

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) DKI Jakarta mengadakan kaderisasi tingkat II Lakmud (Latihan Kader Muda) di Pondok Pesantren as-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat-Ahad tanggal 9-11 Oktober 2015.

Kang Said: Kader IPNU Harus Miliki Jiwa Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Kader IPNU Harus Miliki Jiwa Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Kader IPNU Harus Miliki Jiwa Santri

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat mengisi stadium general pada acara itu mendorong kader IPNU agar tak terlepas dari ruh pesantren. "Kader IPNU harus memiliki jiwa seorang santri yang cerdas, santun, dan sabar untuk terus belajar dan berjuang dan tetap dilandasi ketaqwaan. Perjuangan kader IPNU adalah dengan menempa diri agar siap menjadi generasi pemimpin Bangsa dan NU dimasa yang akan datang," ujarnya.

Kang Said, sapaan akrabnya, yang saat itu didampingi ketua? IPNU DKI Jakarta Muhammad Said dan mantan ketua PW IPNU Jawa Tengah Hasan Chabibie juga menyatakan dukungan penuh ditetapkannya Hari Santri Nasional oleh Presiden Jokowi.

Pondok Pesantren Tegal

Menurutnya, Hari Santri Nasional itu akan ditetapkan pada tanggal 22 Oktober karena hari itu merupakan momentum para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi penjajah Belanda.

Pada tanggal tersebut, kata Kang Said, Hadratussyaikh Hasyim Asyari mengumpulkan kiai-kiai Nusantara untuk mengeluarkan fatwa “Resolusi Jihad” bahwa membela tanah air adalah fardlu ain. Resolusi Jihad merupakan seruan perang suci menumpas penjajah yang hendak merebut kemerdekaan Indonesia.

Pondok Pesantren Tegal

Senada dengan Kang Said, Ketua PW IPNU DKI Jakarta Muhamad Said? mendukung langkah PBNU? dalam mendorong Presiden Jokowi segera menetapkan Hari Santri Nasional. "Kita sangat mendukung hari santri nasional tanggal 22 Oktober dan kita akan ramaikan dengan berbagai program dan kegiatan agar bisa mengenang perjuangan santri dan kiai dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya.

Peserta dalam latihan kali ini terdiri dari semua pengurus Pimpinan Cabang se-DKI Jakarta dan para santri setempat. Makesta juga digelar sebelum didirikannya pimpinan komisariat IPNU di Pondok Pesantren as-Tsaqafah. (Red: Mahbib)

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Pahlawan, Makam Pondok Pesantren Tegal

Minggu, 06 Agustus 2017

Bupati Banyumas: Hanya NU Sanggup Tentramkan Situasi

Banyumas, Pondok Pesantren Tegal?



Bupati Banyumas Ahmad Husain menghadiri acara pelantikan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor ? Kabupaten Banyumas di Pondok Pesantren Darussalam Dukuwaluh Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Periode 2016-2020 pada Rabu malam (7/3).?

Dalam sambutannya, ia mengapresiasi warga NU di Kabupaten Banyumas. "Di Banyumas ada banyak ormas, tapi yang sanggup membuat situasi tentram dan kondusif hanya NU," katanya.?

Bupati Banyumas: Hanya NU Sanggup Tentramkan Situasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Banyumas: Hanya NU Sanggup Tentramkan Situasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Banyumas: Hanya NU Sanggup Tentramkan Situasi

Ia berharap semoga NU di Banyumas terus berkembang menjadi organisasi yang besar. "NU Banyumas semoga semakin tumbuh besar karena semakim besar NU di Banyumas, semakin tentram pula Banyumas," lanjutnya disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara kepda pemuda Ansor, ia menekankan supaya di Kabupaten Banyumas untuk tetap menjaga integritas, baik integritas pribadi, organisasi dan integritas Banyumas. "Ansor harus berilmu, Ansor harus kuat dan Ansor harus tertata dengan baik," pintanya.?

Ribuan anggota dan pengurus GP Ansor ? dan Banser se-eks Kerisidenan Banyumas memadati halaman Pondok Pesantren Darussalam. Hadir pada kesempatan itu, Rais Syuriah PCNU Banyumas KH Khariri Shofa sekaligus sebagi pengasuh pondok pesantren Dasrusalam, ? Ketua PCNU Banyumas KH Maulana Ahmad Hasan.?

Pondok Pesantren Tegal

Ketua terpilih GP Ansor Kabupaten Banyumas Khasis Munandar meminta semua pihak untuk ikut mendukung program kerja Ansor guna mewujudkan cita-cita organisasi. (Kifayatul Akhyar/Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Pahlawan, Olahraga, Pertandingan Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal

Pengembangan Produk Halal dan Wisata Syariah Perlu Digarap Lebih Serius

Semarang, Pondok Pesantren Tegal. Jumlah muslim di dunia saat ini mencapai tidak kurang dari 2 milyar. Dengan kuantitas itu tidak ayal masyarakat muslim merupakan pasar potensial khususnya dalam pengembangan produk halal dan wisata syariah. Bagaimanapun kebutuhan untuk memiliki rasa nyaman dalam mengonsumsi makanan dan perjalanan yang syari ? adalah dambaan yang tidak saja untuk memenuhi kebutuhan fisik tetapi juga perwujudan nilai-nilai keislaman.

Demikian diutarakan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Riyanto Sofyan dalam pembukaan Seminar Internasional bertajuk "The Role of Islamic Higher Education on Development of Halal System and Sharia Tourism in Indonesia" di Auditorium I UIN Walisongo Semarang, Kamis (31/3).

Pengembangan Produk Halal dan Wisata Syariah Perlu Digarap Lebih Serius (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengembangan Produk Halal dan Wisata Syariah Perlu Digarap Lebih Serius (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengembangan Produk Halal dan Wisata Syariah Perlu Digarap Lebih Serius

Dalam seminar yang diselenggarakan Program Pascasarjana UIN Walisongo ini, Riyanto menyatakan bahwa bisnis dalam kaitannya dengan produk halal dan wisata syariah memiliki potensi yang besar. "GDP (Gross Domestic Product) dari negara-negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Kerjasama Islam) saja sebesar 9,8 triliyun dolar," ungkapnya.?

Dengan pendapatan sebesar itu, lanjut Riyanto, produk halal dan wisata syariah saat ini tidak hanya menjadi perhatian bagi negara-negara mayoritas berpenduduk muslim, tetapi juga negara-negara seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa. Negara-negara ini saling bersaing dan berebut menggarap pasar. Tentunya hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia. "Kami masih minim promosi. Karena itu inisiasi seminar internasional Pascasarjana UIN Walisongo sangat kami apresiasi," imbuhnya.?

Menurut Direktur Pascasarjana UIN Walisongo, Ahmad Rofiq pemerintah memang telah menerbitkan Undang-undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, tetapi UU ini belum memiliki peraturan yang mengatur lebih teknis seperti Peraturan Pemerintah atau hingga terbentuknya badan tertentu. Sehingga perlu berkontribusi dalam pengembangan produk halal dan juga wisata syariah. "Perguruan tinggi perlu mendorong bagaimana caranya agar masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya produk halal dan wisata yang syari. Ini butuh keseriusan," tutur Guru Besar bidang Hukum Islam ini.?

Dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Walisongo, Imam Taufiq menyatakan, beberapa program studi di UIN Walisongo sangat potensial untuk melahirkan kajian dan penelitian yang tepat guna untuk mendukung produk halal dan wisata syariah. "Prodi-prodi seperti Kimia, Gizi dan Kesehatan misalnya, tentu akan tepat dalam persoalan ini," terangnya saat membuka acara seminar. Hal ini selaras dengan visi UIN Walisongo yang berpedoman pada paradigma kesatuan ilmu (unity of sciences) untuk kemanusiaan dan peradaban.?

Pondok Pesantren Tegal

Sementara itu hadir sebagai pembicara dalam seminar internasional Pascasarjana UIN Walisongo ini adalah Irwandi Jaswir dari International Islamic University Malaysia (IIUM Malaysia), Asrorun Niam Sholeh (MUI) Lukmanul Hakim (Direktur LPPOM MUI-President of World Halal Food Council), dan Achmad Gunaryo selaku Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama. (Red-Zunus)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal

Pondok Pesantren Tegal Cerita Pondok Pesantren Tegal

Amtsilati, Metode Baru Ngaji Nahwu

Amtsilati adalah kitab atau buku berisi metode membaca kitab kuning secara cepat, yang digagas oleh KH Taufiqul Hakim, pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah, Bangsri, Jepara, Jawa Tengah.

Secara bahasa, kata “amtsilati” bermakna “contohku”, maksudnya metode yang digagasnya dituangkan dalam bentuk buku dengan banyak contoh agar mudah dipahami bagi yang ingin belajar kitab kuning.

Amtsilati, Metode Baru Ngaji Nahwu (Sumber Gambar : Nu Online)
Amtsilati, Metode Baru Ngaji Nahwu (Sumber Gambar : Nu Online)

Amtsilati, Metode Baru Ngaji Nahwu

Sang penggagas lahir pada 14 Juni 1975 di Bangsri, Jepara, Jawa Tengah, anak terakhir dari tujuh bersaudara dari ayah dan ibu seorang petani. Setelah belajar ilmu-ilmu dasar keislaman di kampungnya, dia melanjutkan sekolah di Matholiul Falah, Kajen, Pati, sekaligus nyantri di Pondok Pesantren Maslakhul Huda, Kajen, yang diasuh oleh Rais ‘Aam PBNU KH MA. Sahal Mahfudh. 

Pondok Pesantren Tegal

Pada saat yang sama, dia pergi ngalap barakah nyantri di Popongan Klaten dan belajar tarekat Naqsyabandiyah dibimbing oleh KH Salman Dahlawi. Sekarang, dia memimpin pesantren Darul Falah, Jepara, yang didirikannya tahun 2002.

Amtsilati  yang digagasnya  ditulis dalam buku sebanyak lima jilid: satu jilid tentang Khulashah (ringkasan dan intisari kitab Alfiyah Ibnu Malik, yang kitab aslinya terdiri dari 1000 bait nazham); dua jilid Mutammimah (berarti pelengkap dari Khulashah sebelum masuk ke kaidah-kaidah, seperti pembicaraan tentang nashab, rafa’, dan lain-lain, yang merupakan penerapan dari rumus-rumus yang ada di Khulashah). 

Pondok Pesantren Tegal

Satu jilid Qa`idati (berisi kaidah-kaidah tata bahasa Arab), dan satu jilid Sharfiyyah (berisi tentang pola-pola kata, tambahan-tambahan dalam kata, bentuk masa lalu, masa sekarang, perintah, dan lain-lain).

Sebagaimana khazanah di dunia pesantren, Amtsilati ditemukan dengan berbagai tirakat, wirid, dan ziarah ke makam Mbah Mutamakkin, di Pati. 

Pada saat melakukan dzikir-dzikir di makam Mbah Mutamakkin, dia memperoleh vision bertemu dengan pengarang Alfiyah Ibnu Malik, Mbah Mutamakkin, dan Syaikh Muhammad Baha’uddin an-Naqsyabandi.  Ini salah satu hal yang mendorong Amtsilati ditulis oleh Taufiqul Hakim.

Alasan lain ada tiga hal: pertama, anggapan bahwa membaca kitab kuning itu sulit, dan memerlukan kemampuan penguasaan atas tata bahasa Arab yang dikaji dalam kitab-kitab yang berat, seperti Alfiyah Ibnu Malik, `Imrithi, dan lain-lain, sehingga perlu kitab yang mempermudah. 

Kedua, didorong oleh penemuan metode membaca Al-Qur’an Qira’ati di Semarang, sehingga dibutuhkan metode semacam itu, tetapi dalam hal membaca kitab kuning. Ketiga, tidak semua nazhan-nazham yang dihafalkan dalam kitab kuning yang berkaitan dengan tata bahasa Arab itu digunakan ketika membaca kitab kuning, sehingga dibutuhkan yang ringkas saja.

Metode Amtsilati sebenarnya juga menggunakan nazham tertentu untuk mudah dihafal, terutama Khulashah dan Mutammimah, dan dalam hal ini sama dengan nazham dalam kitab nahwu yang lain. Isinya juga sama dengan kitab-kitab tata bahasa Arab yang lain. Hanya saja, kekhasannya terletak pada.

Pertama, nazham itu diberi arti Arab pegon dengan miring, seperti ngesahi dalam pesantren, sehingga dengan membaca arti Arab pegon ini, yang membaca sudah diajak belajar membaca kitab kuning.

Kedua, kalimat Arab pegon yang berbunyi bahasa Jawa itu, kemudian diartikan dengan bahasa latin Jawa, sehingga kalau terjadi kesulitan dalam membaca pegon dengan bunyi Jawa itu, maka bisa merujuk pada latin Jawanya. Langkah kedua ini sangat membantu untuk mengenal dan membaca kitab kuning gundul, karena diberi alat bantu dengan terjemahan latinnnya.

Ketiga, matan nazham  itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga ini juga mempermudah lagi bagi mereka yang tidak berbahasa Jawa, atau masih kesulitan dengan langkah dua dan langkah tiga. Ini masih ditambah sebagian ada deskripsi penjelasan-penjelasan, untuk memperjelas pokok pahasan, disertai dengan contoh-contoh, kadang diberi kotak-kotak, beserta kedudukan posisi kata dalam tata bahasa Arab yang memperkaya Amtsilati.

Buku Amtsilati  dalam 5 jilid ini, pada awalnya hanya dalam bentuk tulisan tangan, sebagian kemudian difotokopi bagi yang ingin belajar. Setelah itu, tulisan tangan direpro ke dalam komputer yang membutuhkan waktu setahun pengerjaannya, dan kemudian dicetak sendiri oleh penggagas sebanyak 300 buah. 

Setelah tercetak terbatas itu, Amtsilati didiskusikan di gedung PWNU Jepara tahun 2002. Sebagian peserta kemudian menjadi informan secara langsung ke publik, sehingga Amtsilati merambah luar Jepara, dan di antaranya digunakan oleh Pesantren Manbaul Qur’an  asuhan KH Hafizh di Mojokerto. Setelah itu, Amtsilati dicetak 1000 eksemplar dan dalam kurun waktu 4 tahun setelah cetakan awalnya, telah mencapai 5 juta eksemplar, tersebar Jember, Pasuruan, Madura, Kalimantan, Batam, Malaysia, dan tempat-tempat lain.

Buku ini sekarang telah beredar dalam toko-toko buku dengan judul panjangnya Program Pemula Membaca Kitab Kuning, Amtsilati, Metode Praktis Mendalami Al-Qur’an dan Kitab Kuning. Dua orang guru Taufiqul Hakim memberikan kata pengantar, yaitu KH MA. Sahal Mahfudh dan KH Salman Dahlawi. (Sumber: Ensiklopedia NU)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kiai, Olahraga, Kajian Pondok Pesantren Tegal

Jumat, 04 Agustus 2017

University Expo Alumni Sanlat GP Ansor Hadir Lagi

Jepara, Pondok Pesantren Tegal. Melihat antusiasme masyarakat Kabupaten Jepara yang tinggi tahun 2013 lalu, kini University Expo(Uniex) hadir kembali. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan minat peserta didik Kabupaten Jepara untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi tersebut, diselenggarakan alumni Pesantren Kilat Mata Air GP Ansor Jepara. Uniex rencananya digelar, Jumat-Ahad (7-9/02) di gedung Wanita Jepara.

Kegiatan yang mengangkat tema “Mengabdi Berkarya Untuk Indonesia” tersebut akan  diikuti oleh Puluhan Perguruan tinggi Se Indonesia. “Baik Peguruan Tinggi Negeri (PTN), Penguruan Tinggi Islam Negeri (PTAIN) dan Penguruan Tinggi Swasta (PTS) ikut ambil bagian dalam kegiatan ini,” ungkap Siti Rahayu, Ketua panitia University Expo 2014.

University Expo Alumni Sanlat GP Ansor Hadir Lagi (Sumber Gambar : Nu Online)
University Expo Alumni Sanlat GP Ansor Hadir Lagi (Sumber Gambar : Nu Online)

University Expo Alumni Sanlat GP Ansor Hadir Lagi

Yayuk, panggilan akrabnyamengatakan ditahun ini Uniex di selenggarakan awal tahun agar peserta didik dapat memperoleh bimbingan dalam mendaftar ke Perguruan Tinggi. “Kegiatan ini akan memberikan pengetahuan kepada peserta didik sebelum mendaftar pada seleksi penerimaan yang diselenggarakan oleh pemerintah, baik SNMPTN atupun SBMPTN,” katanya.

Pondok Pesantren Tegal

Dia menuturkan pada tahun ini banyak acara baru yang belum ada sebelumnya. “Universty Expo yang ke dua ini menghadirkan acara-acara baru yang sebelumnya belum ada, selain itu sasaran Uniex tidak hanya peserta didik yang berada di bangku SMA namun juga SMP,” tutur Mahasiswi Universitas Diponegoro ini.

Agus Prasetyo, penanggung jawab acara mengatakan bahwa  Selain mensosialisasikan masing-masing perguruan tinggi pada masyarakat di Jepara, panitia juga menggelar beragam kegiatan. “Acara tersebut diantaranya tryout SBMPTN,seminar pendidikan dan berbagai macam lomba.” Katanya.

Pondok Pesantren Tegal

Agus, mengungkapkan lomba yang diadakan meliputi lomba untuk SMP sederajat, SMA sederajat hingga masyarakat umum. “Lomba tersebut yaitu lomba futsal (SMA Sederajat), lomba karikatur (SMA Sederajat), lomba poster (SMP Sederajat), lomba geguritan (SMP Sederajat) dan stand up comedy (Umum).” Kata mahasiswa Universitas Negeri Semarang ini.

Pendaftaran

Pendaftaran peserta untuk semua lomba dilakukan secara online melalui laman www.uniexjepara.blogspot.com sedangkan khusus untuk tryout SBMPTN dilakukan secara langsung dan online, mulai tanggal 15 Desember 2013 hingga 31 Januari 2014. “Untuk semua lomba pendaftarannya melalui situs online sedangkan untuk SBMPTN bisa ke situs online maupun datang ke tempat pendaftran di kios 9Star ruko Walisongo Shopping Center Pecangaan dan LPK Nissan Jepara,” jelas Agus.

Uang pendaftaran masing-masing lomba beragam, untuk Tryout SBMPTN (Rp. 15.000), Poster (Rp. 20.000), Karikatur (Rp.2.0.000), Geguritan (Rp.20.000), Futsal (Rp. 175.000) dan Stand Up Comedy (Rp. 20.000). “Pembayaran pendaftaran lomba dapat dilakukan secara langsung saat registrasi peserta ataupun dikirim ke rekening Bank BRI 1058-01-002364-53-4 a.n. Novarifatul Awwaliyah,” lanjut Agus saat ditemui setelah rapat University Expo, (20/01).

Panitia menyiapkan hadiah yang besar untuk peserta diantaranya adalah tropi, uang pembinaan dan piagam penghargaan. “Untuk informasi lebih lanjut dapat melihat laman kami di www.uniexjepara.blogspot.com atau menghubungi ke contact person kami di 085290622854 (Yayuk) dan 089687873062 (Agus),” pungkasnya. (Rif’ul Mazid Maulana/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Ulama Pondok Pesantren Tegal

IPNU Luncurkan Kembali Program Beasiswa “Pintar”

Jakarta, Pondok Pesantren Tegal. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) meluncurkan kembali program beasiswa “Pintar” (Pelajar Indonesia Tangguh Religius) tahun 2010-2011 sebagai upaya untuk memfasilitasi para kader NU yang pintar dan potensial tetapi berasal dari kalangan kurang mampu.

Peluncuran program beasiswa ini dilakukan pada acara buka puasa bersama IPNU yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (24/8).

IPNU Luncurkan Kembali Program Beasiswa “Pintar” (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Luncurkan Kembali Program Beasiswa “Pintar” (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Luncurkan Kembali Program Beasiswa “Pintar”

Dari rilis yang disampaikan oleh panitia, ditargetkan mampu menjangkau 200 orang, yang masing-masing per satu orang mewakili satu cabang IPNU. Beasiswa ini dilakkan dalam waktu satu tahun dalam disalurkan setiap bulannya sebesar 100 ribu rupiah.

Pondok Pesantren Tegal

IPNU lebih memprioritaskan pemberian beasiswa untuk pelajar Madrasah Aliyah dengan proporsi 70 persen, sementara 30 persennya dialokasikan untuk pelajar SMU.

Mereka yang berhak mendapat beasiswa merupakan pelajar kelas X MA atau SMU di daerah atau cabang yang ditunjuk sebagai zona binaan, rangking satu di kelasnya dan jika memungkinkan memiliki nilai akademik tertinggi di sekolah, memiliki kemampuan bahasa asing, memiliki pengalaman berorganisasi, menjadi pengurus cabang IPNU dan berlatar belakang kurang mampu.

Pondok Pesantren Tegal

Para penerima beasiswa juga memiliki tanggung jawab, diantaranya membuat diskusi kecil rutin bulanan, minimal diikuti tiga orang dengan tema seputar kepelajaran, fenomena pendidikan, sosial dan keagamaan. Selain itu, mereka juga didwajibkan melaporkan hasil raport ujian akhir kepada pimpinan cabang IPNU yang ditunjuk sebagai pelaksana program.

Selanjutnya, mereka juga diwajibkan aktif di organisasi intra sekolah, mempersiapkan diri untuk menjadi calon ketua OSIS dan siap menerima pembinaan lebih lanjut dari pimpinan cabang IPNU.

Sebelumnya Ketua Umum IPNU Ahmad Syauqi menjelaskan, IPNU telah memposisikan diri ssebagai organisais pembelajar (learning organization). Dalam konsep ini, yang dihasilkan bukan hanya produk, tetapi juga melakukan peningkatan dan terobosan-terobosan.

Ia menjelaskan, secara substansial, melalui pembelajaran, dapat dirasakan hubungan manusia dan dunia dan melalui pembelajaran, dapat memperluas kapasitas untuk menciptakan serta menjadi bagian dari proses pembentukan kehidupan.

“Program beasiswa IPNU ini adalah kontribusi kongkrit terhadap peningkatan mutu pelajar. Selain didedikasikan untuk menciptakan generasi muda NU berkualitas secara kongnitif, prikomotirik maupun afektif, program ini diharapkan dapat mengentaskan nasib pelajar berkualitas yang masih kurang diperhatikan,” katanya. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Pondok Pesantren, Jadwal Kajian Pondok Pesantren Tegal

Mahasiswa Unsuri Tampilkan Teater Pahlawan Kemerdekaan

Sidoarjo, Pondok Pesantren Tegal. Dalam rangka memberikan pemahaman serta mengingatkan kembali perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdekan Indonesia dari tangan penjajah, puluhan mahasiswa Universitas Sunan Giri (Unsuri) Waru Sidoarjo menggelar teater di halaman kampus, Rabu (11/11).

Mahasiswa Unsuri Tampilkan Teater Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Unsuri Tampilkan Teater Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Unsuri Tampilkan Teater Pahlawan Kemerdekaan

Ketua teater Ach Jufri mengatakan, teater ini diadakan oleh unit kegiatan mahasiswa (ukm) teater Cemiti Unsuri. Dalam teater itu sendiri, para mahasiswa melakukan aksi tereatrikal merebut kekuasaan Indonesia atau tanah air beta dari para penjajah.

"Tanah air beta ini milik kita, yang dulu telah diperjuangkan oleh pahlawan. Untuk mengapresiasi nilai-nilai perjuangan pahlawan, maka kami mengadakan acara ini. Bertepatan dengan Hari Pahlawan, semoga teater ini tetap berkarya, berseni dan para pemainnya tetap semangat," kata Jufri.

Pondok Pesantren Tegal

Jufri menambahkan, teater yang dimotori oleh ukm Unsuri itu dapat melahirkan para seniman atau sastrawan muda yang baik dan bijak sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat luas khusunya mahasiswa Unsuri. Dengan demikian, mahasiswa Unsuri mampu bersaing dalam berseni dan berkarya.

"Mewakili teman-teman teater, kami mengucapkan selamat Hari Pahwalan. Dimana ada karya, disitu aku ada. Salam seni dan budaya," tukas Jufri. (Moh Kholidun/Mahbib)

Pondok Pesantren Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Hikmah Pondok Pesantren Tegal

Rabu, 02 Agustus 2017

Tradisi Musik Patrol di Bulan Ramadhan

Probolinggo, Pondok Pesantren Tegal. Musik patrol Ramadhan atau yang lebih dikenal dengan musik pembangun sahur  ketika bulan puasa tiba. Permainan musik ini biasanya dimainkan oleh anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, rata-rata mereka masih berusia 10-12 tahun. Bagaimana ceritanya? Ikuti penelusuran Kontributor Pondok Pesantren Tegal Probolinggo.

Tradisi Musik Patrol di Bulan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Tradisi Musik Patrol di Bulan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Tradisi Musik Patrol di Bulan Ramadhan

Alunan musik patrol ini terdengar merdu, saat dimainkan oleh anak-anak di Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Mereka dengan serempak memukul alat musiknya yang tebuat dari  sisa barang bekas.

Alat musik yang terbuat dari barang rongsokan tersebut terdiri dari jerigen, potongan besi dan kentongan yang terbuat dari bambu. Dengan alat yang sederhana itu bisa membuat  alunan musik yang enak didengarkan.

Pondok Pesantren Tegal

Salah satu pemain musik patrol, Iwan kepada Pondok Pesantren Tegal, Rabu (17/7) mengatakan jerigen tersebut berasal dari barang bekas yang ada di rumahnya. ”Saya ambil untuk dijadikan alat musik patrol,” katanya.

Dia memainkan alat tesebut ketika sudah menjelang Maghrib bersama teman-temannya. Karena pada saat itu dia dan teman-temannya mencoba untuk memainkan musik tesebut. ”Jadi kalau sudah sahur saya memainkan lagi di halaman rumah bersama teman-teman dengan mengucapkan sahur-sahur, sahur-sahur,” ujarnya.

Pondok Pesantren Tegal

Menurut salah satu anggota patrol Andik, dalam musik patrol tersebut dia memegang kentongan yang terbuat dari bambu. Dia mendapatkan alat tersebut dari ayahnya.”Saya minta kepada ayah saya untuk dibuatkan kentongan untuk dijadikan alat memainkan musik patrol bersama teman-teman,” akunya.

Andik mengatakan alat tersebut ketika sudah selesai dimainkan disimpan di rumahnya masing-masing. Jadi ketika sudah mau memainkannya lagi tidak kebingungan untuk mencarinya. “Kalau sudah pukul 15.00, saya bersama teman-teman rutin untuk memainkan musik tersebut, dengan berkeliling ke rumah-rumah penduduk,” terangnya.

Dia juga mengatakan, kalau sudah bulan puasa datang, dia  sangat senang karena dia bisa memainkan alat musik patrol tersebut bersama teman-temannya. Setiap  bulan puasa dia selalu aktif mengikuti permainan tersebut. ”Kalau tidak mengikutinya saya ketinggalan dengan teman-teman yang aktif dalam permainan itu,” pungkasnya.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Syamsul Akbar

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Kyai, Kiai, Tegal Pondok Pesantren Tegal

Selasa, 01 Agustus 2017

PBNU Kembalikan Semangat Spiritualitas PMII

Rengasdengklok, Pondok Pesantren Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan pengurus harian Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk mentradisikan spiritual NU. Tradisi spiritual itu diingatkan dalam kegiatan Kaderisasi Penggerak NU di Rengasdengklok, pusat kaderisasi PBNU, Ahad-Kamis (21-25/4) malam.

PBNU Kembalikan Semangat Spiritualitas PMII (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Kembalikan Semangat Spiritualitas PMII (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Kembalikan Semangat Spiritualitas PMII

Sejumlah 27 pengurus harian PB PMII bangun dari tidur setiap jam 3 dini hari. Mereka melakukan sholat Tahajjud, mujahadah, munajat, dan zikir bersama yang dipandu oleh KH Nur Muhammad. Ritual itu berlangsung selama pengkaderan berlangsung.

“Pendidikan spiritual itu merujuk pada slogan PMII sendiri, ‘zikir, pikir, dan amal saleh’,” kata Wasekjen PBNU Abdul Mun‘im DZ di Pusat Kaderisasi PBNU Rengasdengklok, Selasa (23/4) malam.

Pondok Pesantren Tegal

Sementara Waseksen PBNU Adnan Anwar menambahkan, kegiatan ini dimasukkan dalam pengkaderan ketat PBNU, menjadi bagian dari aspek spiritualitas yang sudah lama ditinggalkan PMII.

Pondok Pesantren Tegal

Pembangunan aspek spiritual PMII dalam kaderisasi ketat PBNU, diharapkan dapat diteruskan oleh PB PMII ke PKC dan PC PMII di seluruh Indonesia. Karena, kader PMII merupakan tonggak kader inti pengurus NU mendatang, tambah Adnan Anwar.

Kaderisasi ketat PBNU dengan memasukkan aspek spiritualitas di dalamnya, tidak lain adalah kaderisasi khas ahlusunnah wal jama‘ah NU, tutup Abdul Mun‘im.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pondok Pesantren Tegal Berita Pondok Pesantren Tegal